38. Ku iklaskan

69 3 0
                                    

Oh iya bagaimana anda bisa tahu bahwa saya sudah menikah denhan namjon

......

Dia bangkit dari tempat duduk membut seokjin ikut berdiri,namun dia pergi meninggalkan seokjin. Seokjin mengangkat alisnya terheran.

"apa anda menyuruh saya datang kesini hanya ingin bicara hanya seperti itu" ucap seokjin di belakang dia

"saya juga ingin mengungkapkan tentang kematian ayah dirimu,seokjin" dia berbalik menghadap seokjin

"sebenarnya anda itu siapa" tanya seokjin maju satu langkah

"kamu tidak perlu tahu saya siapa dan dari mana saya bisa tahu tentang itu" dia menepuk rambut seokjin

Lanjutnya "jika anda ingin tahu siapa saya temui saya di cafe ini,jam delapan malam"dia berjalan kearah pintu keluar

"baiklah nanti malam gue harus datang. Tapi masih dipikiran gue darimana dia tahu astaga"seokjin memijat pelipisnya

Seokjin melangkahkan kaki keluar dari tempat cafe. Seokjin mencari motor miliknya namun entah hilang kemana motor miliknya.

"aduh dimana sih motor gue,tadi gue taruh sini' seokjin muter muter mencari motor

"pak pak,maaf saya ingin bertanya apa anda lihat motor butut disini" seokjin menunjuk

"ohh motor butut itu milik anda. Tapi sebelumnya kami minta maaf karena motor anda kami angkut" penjelas pak parkir cafe

"ang  angkat?"

"pak tunggu dulu pak" seokjin berusaha menghalangi pak perkir namun langkah pak parkir lebih cepar dari seokjin

Seokjin terpaksa harus berjalan kaki dari sini hingga kerumahnya,tak ada taxi lewat jika sudah berada di area cafe.

Lampu hijau bagi penjalan kaki,seokjun menjalani rasa malunya dengan berjalan,bukan malu karna berjalan melainkan jadi pusat sudut orang orang disekitar.

Seokjin berhenti di tengah jalan agar yang tua seokjin dampinggi untuk ke pinggir jalan.

"terima kasih nak"yang tebih tua membungkukkan tubuhnya

"sama sama pak" balas seokjin membungkukkan tubuhnya

Seokjin berjalan cukup panjang memakan wajtu dua puluh menit.seokjin tak sengaja merogoh saku miliknya mendapati uang sebesar 1.000 won seokjin segwra memberikan uangnya kepada pengemis di pinggir jalan.

"maaf pak saya hanya bisa memverikan 1.000 won" seokjin menyodorkan uang

"iya tidak apa apa. Apa anda seokjin" tanya prngemis

Angin terasa sejuk waktu terasa berhenti cuaca hampir mendung matahari tak kelihatan seokjin melamun.

Pasti hari ini hari keberuntungan gue selalu orang yang tidak gue kenal pasri tahu nama gue,apa bisa kebaca identitas gue  — batin seokjin

Kepean amat lo seokjin gue yang melakukan ini......

"i iya benar saya seokjin" seokjin tersadar dari lamunnya

"ini ada surat untuk anda" pengemis menyodorkan selembar surat

"nak ini ayah yang menulis sebelum ayah meninggalkan kalian,mungkin kalian bertanya tanya kenama ayah tahu meninggalkan kalian. Ingat ayah sudah mempersiapkan ini semuanya.
Nak ayah mohon jika suatu saat nanti ayah sudah meninggal,ayah mohon kamu mengiklaskannya agar ayah tenang di alam sana. Ayah akan menunggu kalian di sana,agar kita bisa berkumpul kembali,ayah juga akan selalu melindungi kamu dari mara bahaya lewat siapapun itu.
Ayah sekarang tersenyum melihat kamu jika kamu sudah mempunyai seorang anak. Ayah menitipkan pada surat ini pada teman lama ayah jika engkau melihat pengemis yang memberikan ini menghilang maka itu adalah jiwa ayah..."

Perjodohan [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang