018

163K 5.5K 976
                                    

Anjayani, udah 770k aja viewers-nya, bisa kali digenepin jadi 1 juta WKWKW

Ooiya, part ini aku dedikasikan untuk naaqueena25 yang udah komen lucu banget di part kemarin :( aku ampe nangis baca komennya :(

Ga cuma naaqueena25 doang ko :( untuk semua readers tersayangku yang udah semangatin aku, ilysm berjuta-juta triliun ❤️

and, happy reading, everyone!

***

Sean sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya, padahal Anya sudah berkali-kali melakukan berbagai cara untuk membangunkan pacarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya, padahal Anya sudah berkali-kali melakukan berbagai cara untuk membangunkan pacarnya itu.

Dan inilah cara terakhir, mengecup Sean di hampir seluruh punggung lelaki itu setelah mengoleskan lipstick berlapis di bibirnya.

Lihatlah kini punggung kekasihnya itu, perfect art!

Apakah menurut kalian Anya harus membuka sebuah art gallery? Dan Sean adalah hal pertama yang perempuan itu pamerkan? Sebaiknya tidak, Sean bukanlah hal yang cocok untuk menjadi konsumsi publik.

Lima menit berlalu, waktu berjalan dengan sangat cepat sedangkan Sean masih setia dengan posisi telungkupnya.

"Ini tidur apa mati, sih?" monolog Anya, terkekeh dengan gemasnya.

Ia tak habis pikir, dirinya yang digempur habis-habisan namun mengapa Sean yang tampak sangat kelelahan?

"Sayang.." panggilnya dengan lembut.

"Kamu gausah sekolah aja, ya? Aku bisa kok berangkat sendiri,"

"Hhmmm," Sean bergumam seraya membalikkan tubuhnya.

Matanya beberapa kali mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk dengan sopan menyapa netranya.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah Anya, dengan cantiknya perempuan itu menggunakan seragam sekolah.

"Cantik." puji Sean, entah itu dalam keadaan sadar atau belum sadar sepenuhnya, satu kata itu membuat Anya salting.

Masalahnya Sean bukanlah tipe lelaki yang suka memuji dirinya seperti itu!

"Timakasi.. hihi,"

Fuck, Sean tidak tahan dengan kegemasan yang Anya tunjukkan di pagi hari ini.

Ingin rasanya ia menerjang perempuan itu lebih kasar dari semalam, tapi itu bukan ide yang bagus mengingat ini bukan hari libur.

"Bangun, sekolah.." Anya menarik-narik kecil lengan kekar lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang