Setelah memastikan member i7 menghilang dari pandangannya Tenn mengalihkan atensinya pada adiknya yang tenang di gendongannya.
Bulu mata lembut yang terpejam erat serta pernafasan yang tenang dan teratur. Adiknya tertidur.
Tenn tersenyum kecil melihat wajah manis Riku, kemudian membawa adik kembarnya kedalam kamar untuk ia baringkan agar lebih nyaman.
"Enghh.. " Riku menggeliat kecil dan mengeratkan genggaman tangannya pada baju bagian dada kakaknya saat Tenn mencoba menaruhnya diranjang.
Tenn mengusap bagian belakang kepala juga punggung adiknya lembut dan perlahan ikut merebahkan dirinya ditempat tidur, "Tenn-nii disini."
Setelah memastikan adiknya tenang, Tenn kembali menyamankan posisi tidur mereka. Memeluk tubuh kecil Riku tak lupa menepuk pelan pantat adiknya agar tidur lebih pulas.
"Sleep tight, baby" bisik Tenn lembut sembari memberi kecupan pada kening adiknya dan ikut memejamkan mata untuk beristirahat.
•
•
•
•Pagi hari tiba, pemilik surai baby pink itu mengerjapkan matanya saat merasakan sinar matahari sedikit mengenai wajahnya.
Sedikit termenung sesaat untuk mengumpulkan kesadaran, dirinya perlahan teringat dengan kejadian pada malam hari kemarin.
Tenn menolehkan kepalanya kesamping, "Ah imutnya.. !!" batinnya berteriak ketika melihat adik kembarnya yang masih tertidur dengan nyaman.
Tertidur dengan posisi menyamping menghadap kakaknya, menumpahkan seluruh beban pipinya pada bantalan tangan Tenn. Membuat pipi itu semakin menggembung lucu.
Tangan kecilnya juga setia menggenggam erat kaos yang dipakai Tenn, seakan itu adalah benda berharga.
Tenn sendiri tidak bisa melunturkan senyum yang tersirat rasa gemas di pagi hari ini. Adiknya terlalu imut!
Namun lebih dari itu, ia harus menyiapkan sarapan dan beberapa hal untuk Riku kecil.
Tenn dengan hati-hati memindahkan kepala Riku dari tangannya. Sedikit menelan ludah dirinya lanjut melepaskan genggaman tangan Riku pada kaosnya.
"Eungh.. "
"Aih! " Tenn dengan cepat menepuk punggung adiknya pelan sampai pemilik surai merah itu kembali tenang dalam tidurnya. "Hampir saja".
Tenn beranjak perlahan dari kasur menuju kamar mandi, tak lama dirinya keluar dengan penampilan menyegarkan.
Senyum kecil terbit di bibirnya kala melihat adiknya yang masih nyaman dalam alam mimpi.
Mengelus surai merah milik Riku sebentar, Tenn melanjutkan langkahnya keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat sarapan.
Sebelum itu ia membawa langkahnya keruang tamu untuk membongkar barang-barang yang dibawa partner adiknya kemarin.
Sepertinya Tenn harus mengucapkan sedikit rasa terimakasih karena dirinya tidak kalang kabut menyiapkan perlengkapan untuk Riku.
"Tenn-nii huwaaaa!!" Tenn menjatuhkan pakaian yang dipegangnya saat mendengar teriakan Riku.
"Riku!" kakinya berlari kencang menuju kamarnya.
Tenn mendapati adiknya terduduk sambil menangis sesenggukan, "Riku ada apa? Ada yang sakit? Kenapa sayang?" tanyanya bertubi-tubi.
Tenn memeriksa seluruh tubuh adiknya takut jika adiknya terluka atau apa.
"Tenn-nii.. ditinggal.. hiks" ucap Riku pelan penuh isakan.
"Hm?" Tenn tidak mengerti dengan ucapan adiknya.
"Riku ditinggal Tenn-nii hiks! Huwaaaa!" Tenn kelabakan dengan tangis Riku yang semakin kencang.
"Tenn-nii tidak meninggalkan Riku, Tenn-nii tadi menyiapkan baju Riku" jawab Tenn memberi penjelasan.
Karena tidak ada tanda-tanda Riku berhenti menangis Tenn membawa adiknya kedalam gendongannya. "Jangan menangis"
Dia membawa adiknya duduk di sofa ruang tamu, dengan Riku yang berada di pelukannya. Tenn memberi ketenangan pada Riku.
"Udah dong Riku.. kan Tenn-nii tidak pergi" Tenn tidak peduli dengan kebisingan karena tangisan adiknya, dia lebih khawatir asma Riku yang mungkin akan kambuh.
Perlahan Riku mulai berhenti menangis, namun masih terdapat isakan kecil.
"Udah ya sayang.. sini lihat" surai baby pink itu menangkup wajah adiknya yang tenggelam di dadanya, Tenn menundukkan kepalanya melihat wajah sembab Riku yang sayangnya terlihat menggemaskan.
Mengarahkan tangannya menghapus sisa air mata pada pipi chubby Riku, Tenn kemudian mengecup singkat kedua mata dan hidung mungil yang berwarna merah akibat menangis milik adiknya.
Sedangkan Riku hanya diam mendongak menatap polos kakaknya yang tampan seperti malaikat itu.
"Ah! Lihat, tadi Tenn-nii menyiapkan ini" ujar Tenn sambil memperlihatkan satu setel baju dihadapan Riku.
"Baju.. Riku?" tanya Riku menatap kearah baju dan kakaknya bergantian.
Merasa gemas dengan adiknya Tenn mengelus pelan rambut Riku dan menjawab, "Iya, baju Riku."
"Sekarang mandi ya, setelah itu kita makan." Tenn kembali menggendong Riku dan berjalan menuju kamar mandi.
✧✧ ✧✧
Zoe facts:
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Chibi
FanfictionTenn menatap kebingungan pada dua orang dihadapannya, terlebih pada anak kecil digendongannya. "Dia adikmu Kujo-san, Nanase Riku" "Hah?" Tenn sedikit membuka mulutnya terkejut. Lantas mengalihkan pandangannya menatap lekat anak kecil yang digendongn...