20. Guess

635 88 6
                                    

Setelah menghabiskan satu cup ice cream, yang dengan beberapa suap masuk kedalam mulut Tenn karena paksaan dari adik kecilnya. Sekarang Tenn disibukkan dengan kegiatan membersihkan kedua tangan Riku dan juga wajah manis pemilik mahkota merah tersebut.

"Kau kotor Riku," helaan nafas Tenn spontan keluar saat melihat betapa cemong wajah cantik dihadapannya. Bahkan kedua tangan itu terasa sangat lengket. Tenn bekerja keras membersihkannya menggunakan tisu basah. Bahkan dia mengelapnya beberapa kali, hampir menghabiskan satu stok tisu basah yang dibawanya.

Sedangkan yang dibicarakan malah fokus menatap wajah Tenn dengan polos, mengamati bagaimana tuhan bisa menciptakan seorang kakak untuknya bagai malaikat itu. Sesekali Riku akan mengernyitkan wajahnya dan menutup sebelah matanya saat Tenn membersihkan noda dibibir dan sekitarnya. Yang kotor memang daerah bibir sih, tapi Tenn mengelap seluruh pipi Riku. Mungkin dapat dikatakan seluruh wajah. Dahinya saja sekarang dilap Tenn dengan penuh kasih sayang.

Penuh kasih sayang.

"Tenn-nii.. " panggilnya pada sang kakak yang hanya mendapat balasan "hm" saja, karena Tenn lebih fokus pada kegiatannya.

"Ada apa Riku?" tanyanya dengan seluruh atensinya berpusat pada adik manisnya yang sekarang wajahnya sudah kembali terlihat cantik tanpa noda.

"Tenn-nii.. " panggilnya lagi dengan sedikit bernada sembari memusatkan manik crimsonnya pada netra tajam sang kakak.

Tenn menghela nafas pelan, menarik kedua sudut bibirnya keatas serta menangkup pipi chubby adik kecilnya. "Ada apa sayang?" balasnya halus dengan tatapan yang setia memancarkan kehangatan.

Yang diberi kehangatan malah memilih untuk bungkam atas pertanyaannya, tetap menatap lekat wajah tampan dengan surai baby pink yang sedang memangkunya.

"Tenn-nii.. " Tenn diam memperhatikan, Ia tahu kalimat itu belum selesai. "Tenn-nii tampan!" sambungnya dengan cengiran lebar yang mengakibatkan kedua matanya hampir menutup sempurna.

Tenn hanya tertawa untuk membalas pujian dari adiknya, membawa pria kecil itu masuk kedalam pelukannya dan memberi ribuan ciuman pada wajah dan surai merah indahnya.

Mereka berdua, anak kembar itu larut dalam sebuah dunia kecil mereka sendiri. Seolah-olah tidak akan memberi akses pada orang lain untuk bergabung kedalamnya. Tawa riang dan juga senyuman hangat yang terpancar membuat penasaran semua orang. Memaksa beberapa manik mata untuk memberikan seluruh perhatiannya, atau hanya sekedar curi curi pandang kearah malaikat dan malaikat kecil yang sedang larut dalam kebahagiaan itu.

Tentunya semua berbeda di pihak yang menjadi pusat perhatian dadakan, mereka seakan abai dengan segalanya, tidak menyadari atau mungkin tidak peduli bahwa sudah banyak pasang mata yang terfokus pada keduanya.

Benar-benar acuh, bahkan disaat seseorang mulai mengambil langkah untuk mendekati mereka. "Itu.. permisi," sapanya dengan gugup namun terpercik sebuah titik keantusiasan. Dan karena hal tersebut, Tenn beserta Riku spontan menoleh. Tatapan tajam penuh selidik dengan kedua tangan refleks memeluk erat adiknya adalah respon yang didapat dari Tenn. Tidak dengan sikecil yang hanya menatap polos, tidak juga dengan tangannya yang menggenggam erat baju sang kakak.

"Apa?" Tenn bertanya dengan nada suara sangat rendah, begitu berat, seakan seperti mencoba mengintimidasi perempuan yang tiba-tiba mendekat kearah dirinya dengan adiknya.

Perempuan tersebut sedikit gelisah karena mendapat balasan yang sangat tidak ramah, "maaf jika aku menganggu waktu kalian. Aku hanya ingin memastikan sesuatu," alis Tenn sedikit mengerut mendengar setiap kata yang diucap, tiba-tiba dia jadi ikut gugup akan suatu hal.

Sedikit mengehela nafas lega karena telah mendapat atensi dari Tenn, perempuan tersebut melanjutkan perkataannya yang sempat terjeda. "Apa.. kau Kujo Tenn? member TRIGGER?" lanjutnya atas pertanyaan yang tadi, namun kali ini terlihat jelas betapa antusias dirinya.

Little ChibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang