Selesai dengan acara sarapan pagi mereka, kini kedua saudara kembar yang sedang mengalami perbedaan usia itu menikmati waktu santai dengan menonton acara yang ditayangkan di televisi.
Tapi sepertinya hanya sang kakak yang menikmati acara menontonnya, karena si pemilik surai merah sibuk memainkan kancing kemeja kakaknya.
Posisi Riku berada dipangkuan Tenn dan memunggungi televisi, sembari menumpahkan seluruh berat badannya kepada Tenn.
Jangan lupa ekspresi wajah yang sedikit masam itu.
Berbicara mengenai masalah pekerjaan, sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Member i7 mengambil tanggung jawab penuh atas masalah kondisi Riku yang tiba-tiba mengecil seperti ini. Mereka mengambil keputusan dengan membuat keterangan bahwa sang center IDOLiSH7 sedang dalam masa hiatus karena kondisi kesehatan.
Itu alasan yang cukup diterima dan mendapat banyak simpati oleh seluruh fans adik kecilnya ini.
Sedangkan dalam kasus Tenn sendiri, member i7 membantu menjelaskan kondisi yang sedang terjadi pada agensinya juga kepada manager dan kedua member TRIGGER.
Jika memakai alasan hiatus mungkin akan menciptakan rumor buruk bagi kedua grup idol tersebut, apalagi dengan posisi kedua saudara itu seorang center di grupnya masing-masing.
Jadi TRIGGER memberi penjelasan bahwa tengah mempersiapkan album comeback dan juga akan lebih fokus pada karir solo untuk saat ini, dengan alasan agar lebih menaikkan popularitas.
Cukup mengundang pro dan kontra diantara fans mereka, tapi beruntungnya lebih banyak fans yang mendukung keputusan tersebut.
Itu adalah penjelasan yang Tenn terima dari manager dan juga remaja tsundere yang hobi menasehati adiknya.
Tenn mengalihkan pandangannya dari arah televisi, berganti memandangi wajah adiknya yang masam kemudian bertanya "Riku mengantuk?" Tangannya ia bawa untuk mengusap lembut surai merah sang adik.
Riku menengadahkan kepalanya untuk melihat sang kakak, selanjutnya memberi gelengan kepala dan menenggelamkan wajahnya pada dada Tenn.
"Jangan begitu nanti sesak" ujar Tenn seraya mengubah posisi wajah adiknya agar tidak menyulitkan pernafasannya.
Tenn membawa tangannya kembali untuk mengusap rambut merah adiknya dan kembali bertanya, "Riku bosan?"
"..."
Tidak ada jawaban selama beberapa saat, Riku malah memejamkan matanya dan menikmati usapan lembut yang diberikan kakaknya.
Mengerti adiknya yang nyaman dengan perlakuannya, Tenn tidak berbicara lebih lanjut hingga Riku kembali membuka matanya.
"Uhm, Riku bosan Tenn-nii.. " jawab Riku pelan sedikit merengek atas pertanyaan yang diajukan Tenn beberapa menit sebelumnya.
"Mau ma— " ucapan Tenn terjeda saat telinganya mendengar suara bel apartemennya, menandakan bahwa dirinya memiliki tamu.
Riku juga sedikit mengangkat tubuhnya penasaran saat mendengar suara bel tersebut.
Sedikit kesal karena waktu santainya dengan adik tersayang terganggu, Tenn membawa Riku kedalam gendongannya lalu melangkahkan kaki malas menuju pintu.
Karena merasa tidak ada janji sebelumnya—lebih tepatnya pemuda yang memiliki gelar malaikat modern ini tidak pernah membawa siapapun untuk bertamu kedalam apartemennya. Siapapun! Mungkin kecuali Riku.
Tenn terlebih dahulu melihat siapa yang ada didepan pintu apartemennya melalui interkom video yang tersedia disamping pintu.
"Ck!" decakan lirih keluar dari mulutnya saat mengetahui siapa yang berkunjung ke kediamannya ini.
"Pergi" usirnya sebelum sang tamu membuka mulut.
"Oi Bocah! Buka pintunya!" sungut pria yang memiliki rambut putih—bagi Tenn sih itu uban, Yaotome Gaku sedikit emosi.
"Pergilah, aku tidak menerima tamu!"
"Bocah ini— "
"Sudah sudah, Tenn biarkan kami masuk terlebih dahulu" lerai pria si duta ero ero, Tsunashi Ryuunosuke.
"Kami hanya ingin membicarakan beberapa hal mengenai pekerjaan, juga.. " Ryuu sedikit melirihkan kalimat terakhirnya.
"Juga?" tanya Tenn saat partner kerjanya itu tidak melanjutkan perkataannya.
"Kami ingin melihat Riku-kun!" ucapnya antusias dengan mata yang berbinar-binar.
Tenn memberikan pandangan geli pada partner kerjanya itu, jangan lupa tangan yang juga ikut mendekap lebih erat tubuh adiknya.
Sedangkan bocah kecil yang berada dalam gendongan kakaknya itu sedari tadi hanya diam dengan polosnya. Namun ketika mendengar namanya disebut, dirinya mulai mencoba melihat apa yang terjadi.
"Tsunashi-san! Yaotome-san!" pekik Riku girang ketika matanya melihat dua partner grup kakaknya.
Riku menarik-narik kemeja yang dipakai Tenn, dengan satu tangan yang lain mencoba menggapai gagang pintu.
"Tenn-nii buka!!"
Tenn menghela nafas sedikit tidak suka mendengar permintaan adiknya, namun tetap menuruti permintaannya untuk membuka pintu hingga memperlihatkan kedua member TRIGGER sepenuhnya.
"Uwahhh Riku-kun!"
Tenn secepat kilat membalikkan badannya saat Ryuu ingin memegang adiknya.
Beda Tenn beda Riku, Riku mencoba sekuat tenaga untuk melihat Ryuu dan Gaku dibalik tubuh kakaknya.
"Tsunashi-san Yaotome-san selamat siang!!" sapa Riku dengan senyuman lebar.
"Lucunya!! " batin kedua pria tinggi itu menjerit heboh.
✧✧ ✧✧
✷
✷✷✷ ✷✷
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Chibi
FanfictionTenn menatap kebingungan pada dua orang dihadapannya, terlebih pada anak kecil digendongannya. "Dia adikmu Kujo-san, Nanase Riku" "Hah?" Tenn sedikit membuka mulutnya terkejut. Lantas mengalihkan pandangannya menatap lekat anak kecil yang digendongn...