12. Sleepy

836 107 6
                                    

Bau harum tercium dari arah dapur dimana terdapat sosok tampan bersurai pink yang sedang serius dengan pekerjaannya. Memasak.

"Hm.. ada yang kurang" manik matanya melirik kearah salah satu bumbu dapur dan dengan cekatan tangannya kembali berkutat dengan masakannya.

Terlalu fokus sampai tidak memperhatikan sekitar, tidak menyadari sosok malaikat kecilnya berjalan kearahnya sembari menggosok matanya yang memang sedikit berair dan satu tangan lainnya menenteng boneka kecil.

Surai merah itu menghentikan acara mengucek matanya sebentar, matanya mengerjap pelan dan kemudian ia tersenyum lebar.

Langkah kecilnya sedikit berlari, boneka yang sedari tadi digenggamnya sudah melayang ia lempar keatas kursi.

Setelahnya tangan mungil itu menerjang sang kakak, memeluk erat sebelah kaki Tenn dan berseru, "Kari!!"

"Astaga!" Tenn yang memang tidak memperhatikan sekitar tersentak kaget.

Sebelah tangannya spontan memegang tubuh adiknya agar tidak oleng atau malah bablas menatap laci dapur didepannya.

"Riku mengagetkan Tenn-nii" protesnya pada sang adik.

"Hehe"

Menaruh sendok sayur yang dipakainya untuk mengaduk kari buatannya, Tenn lantas mengangkat adik kecilnya kedalam gendongannya.

"Riku mau kari" ucapnya sembari menggosok matanya kembali.

"Jangan"

Tenn menghentikan aksi tangan adiknya, mengambil alih dengan mengusap kedua mata tersebut pelan secara bergantian dan sedikit memberi tiupan ringan.

"Haha" Riku sedikit menghindar karena geli mendapat tiupan dari sang kakak.

"Pagi Riku" sapa Tenn mengecup pipi chubby milik adiknya.

"Pagi Tenn-nii!!" balasnya riang memeluk sang kakak.

"Riku mau susu!"

Riku menatap kakaknya bersamaan dengan menggoyangkan tubuh Tenn dibagian lehernya penuh semangat.

"Iya iya sebentar, Tenn-nii buatkan" ujar Tenn seraya berjalan menuju tempat penyimpanan susu.

"Mau susu strawberry" goyangan pada tubuh Tenn semakin brutal.

"Ini kok nggak bisa diam"

"Iya, tapi Riku tenang dulu. Jangan banyak bergerak" Tenn menghentikan langkahnya menatap manik crimson milik adiknya dengan tegas.

Riku sedikit meringis mendapat tatapan dari kakaknya, namun berbanding terbalik dengan kedua tangannya yang mengalung indah pada leher Tenn.

"Iya.. " lirihnya menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Tenn.

Sedangkan Tenn sendiri menggigit pelan bibir bawahnya,"Aaahh menggemaskan"

Tenn melanjutkan langkahnya untuk membuatkan Riku susu strawberry yang dimintanya, dengan adiknya yang setia berada digendongannya.

Tidak susah kok, lagian Tenn juga lebih suka dengan Riku yang berada dekat dengannya.

Riku juga hanya diam memandangi tangan kakaknya yang sedang membuatkannya susu, matanya beberapa kali menutup karena masih mengantuk.

"Emh!" kesalnya sembari menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher Tenn karena rasa kantuknya.

"Masih mengantuk ternyata" Tenn tertawa kecil tanpa suara menyadari kondisi adiknya.

Ia beranjak mematikan kompor dan hal selanjutnya yang Tenn lakukan adalah menimang adiknya sembari membawanya menjauh dari area dapur berniat kembali ke kamarnya.

Tenn menepuk konstan punggung kecil Riku bersamaan dengan mulutnya yang menyenandungkan bait lagu pengantar tidur.

Hanya beberapa menit pemilik surai merah itu telah kembali pada alam mimpinya.

"Sleep tight, baby" bisiknya pelan sembari mengecup mahkota merah adiknya.

Setelahnya Tenn merunduk untuk meletakkan adiknya kembali pada ranjang sebelum-

"Enghh" lenguhan karena merasa terganggu keluar dadi bilah bibir kecil Riku.

"Aduh!"

Tenn kembali menegakkan tubuhnya dengan Riku yang tetap dalam gendongannya.

"Tidurlah sayang, Tenn-nii disini" ujarnya dan kembali menimang adiknya.

Sepertinya adik kecilnya itu tidak mau lepas dari gendongannya. Terbukti dengan tangan kecilnya yang menggenggam erat kaos bagian belakang milik Tenn.



Tenn menolehkan kepalanya kebawah ketika merasakan gerakan dari adiknya.

Tak lama setelahnya terdengar lenguhan kecil bersamaan dengan kelopak mata yang terbuka perlahan.

"Jangan digosok sayang"

Tenn menghentikan tangan adiknya yang terangkat berniat untuk menggosok matanya.

Tergantikan dengan tangannya sendiri mengusap lembut mata milik adiknya tersebut.

"Tenn-nii" panggilannya lirih pada sang kakak.

"Hm?"

Tenn menunggu dengan sabar atas kalimat yang akan dikatakan oleh adiknya, sembari merapikan beberapa rambut merah adiknya yang mencuat kesana-kemari akibat tidurnya tadi.

"Mau susu" gumam sikecil dengan bibir mengerucut.

Ya ampun lucu sekali adiknya itu, bahkan setelah kembali tidur dia tidak melupakan apa yang dimintanya tadi.

"Oke" jawab Tenn beranjak kembali kedapur untuk memberikan susu pada adiknya.

✧✧ ✧✧

Little ChibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang