17. Doll

698 99 25
                                    

"Tidak mau jalan?" Tanya Tenn kesekian kalinya tanpa ada rasa bosan kepada Riku.

Tenn juga heran kenapa dirinya tidak bosan menanyakan pertanyaan yang sama sejak keluar apartemennya tadi.

Sekarang mereka sudah setengah perjalanan menuju stasiun kereta. Dan dirinya masih terus-terusan memberi pertanyaan yang sama pada adiknya.

Tapi yang lebih mengherankan disini adalah Riku yang juga tidak bosan menjawab pertanyaan kakaknya itu. Bahkan tidak ada kekesalan sama sekali dalam diri anak kecil tersebut atas tindakan yang dilakukan Tenn.

Wajahnya sangat lempeng!

Jawaban yang diberinya juga sangat beragam, kadang hanya berupa gelengan kepala. Terkadang juga hanya berupa jawaban singkat, seperti "Tidak" atau "Tidak mau."

Kadang juga jawaban panjang, contohnya seperti jawaban yang saat ini Riku lontarkan untuk pertanyaan Tenn barusan. Jawaban yang kesekian kali.

"Tidak mau Tenn-nii.. Riku mau gendong," jawabnya sembari menatap Tenn. Setelahnya kepala bermahkota merah itu kembali menatap kedepan dengan tatapan mengedar memperhatikan sekitarnya.

Baiklah, Tenn akan berhenti disini. Dia akan menghentikan aksi bodohnya untuk melempar pertanyaan yang sama berulang kali pada adiknya.

Lagian sepertinya adiknya itu memang sedang ingin digendong saja. Tenn juga tidak mau munafik bahwa dirinya lebih suka menggendong Riku daripada membiarkan anak kecil itu berjalan sendiri.

Tenn memberikan senyuman tipis pada Riku, walaupun pemilik surai merah tersebut tidak memandangnya sama sekali. Sibuk melihat bagaimana ramainya dunia.

Sebelah kanan tangan Tenn terangkat guna mengarahkan wajah pria mungil dalam gendongannya itu agar berhadapan dengannya.

Setelahnya, satu kecupan ringan Tenn daratkan di salah satu pipi chubby adiknya.

Riku hanya diam atas perlakuan kakaknya itu, sudah biasa. Sekilas, setelah menatap kakaknya sebentar dan mengalihkan pandangannya, Riku mendapati sesuatu yang menarik dimatanya.

Tenn menyadari hal itu, kedua manik crimson milik adiknya menampilkan binar minat pada suatu objek.

Dan karena hal tersebut Tenn menghentikan langkahnya, memutar badannya kesamping guna melihat objek yang menjadi daya tarik atas binar itu.

"Toko mainan? Tidak, lebih terlihat seperti toko boneka" batin Tenn saat dirinya yakin bahwa yang menarik perhatian adiknya itu adalah salah satu diantara jajaran toko disana.

"Mau kesana?" Tenn memberi penawaran pada adik kecilnya, siapa tau memang ada yang diinginkan Riku.

Riku menatap Tenn ragu, sebelum ikut melontarkan sebuah pertanyaan. "Boleh?"

Tenn tersenyum dan mengusap pelan kepala Riku, "Tentu sayang."

Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi Tenn melangkahkan kakinya mantap kearah toko boneka tadi.

Disisi lain Riku senang ketika dibawa ketempat yang mencuri perhatikan. Tapi.. mereka kan mau naik kereta!

Riku jadi gelisah, apa mereka tidak jadi naik kereta? Tidak jadi mengunjungi pasukan pelangi yang sayangnya temannya itu? Dan hanya mengubah tujuan kearah toko boneka tersebut?

Dipikirannya, anak kecil bermanik crimson itu mengira bahwa tujuannya untuk naik kereta dan juga mengunjungi IDOLiSH7 dibatalkan. Berganti dengan kunjungan explore sebuah toko boneka.

Dengan hati-hati Riku bertanya pada Tenn sembari menatap lekat kedua manik indah kakaknya dengan sedikit gelisah, "Tenn-nii.. kereta?"

Riku terlalu gelisah hingga hanya dua kata itu saja yang mampu keluar.

Tenn menangkap dengan jelas kegelisahan pada diri Riku, dia menghentikan langkahnya sebentar hanya untuk menatap lekat manik crimson milik adiknya.

"Ada apa Riku? Kenapa keretanya?" Memang benar Tenn merasakan kegelisahan Riku, tapi dia tidak terlalu memahami tujuan pertanyaan adiknya kali ini.

"Kita.. tidak naik kereta? Eum?" Seperti anak anjing kecil yang sangat ingin dipungut. Raut wajah pria kecil digendongan Tenn benar-benar menyedihkan.

Butuh beberapa detik untuk Tenn memahami maksud adiknya, namun kemudian tawa kecil keluar dari bibirnya ketika melihat Riku menatap kearah toko boneka sembari mengeratkan genggaman tangannya pada baju Tenn.

Kali ini Tenn yakin dirinya tidak salah memahami apa yang ada dipikiran adik kecilnya itu.

"Kita naik kereta Riku, setelah ini." Tuturnya sembari melanjutkan langkahnya yang tertunda akibat adik kecilnya tersebut.

Senyum yang sempat luntur kembali tampak. Tangan kecilnya terangkat memeluk leher sang kakak posesif.

Setelah beberapa langkah terlewati, pemandangan didalam toko boneka terpampang jelas di kedua manik si kembar.

"Uwahhh." Seruan kagum sikecil mengudara kala netranya melihat banyaknya boneka yang terpajang dengan berbagai jenis.

Tenn membawa adiknya berkeliling toko boneka, dengan antusiasme yang sangat besar dari sikecil. Lihat kedua tangan kecil yang jahil itu, setiap boneka yang terpajang akan mendapat sentuhan atau remasan gemas dari Riku.

"Tenn-nii, Tenn-nii! Mau itu." Tunjuknya pada boneka bulat berwarna merah diujung.

Boneka dengan konsep buah strawberry, namun didesain bulat seperti bola. Tidak aneh, itu lucu.

Satu tangan Tenn yang bebas ia bawa untuk mendapatkan boneka dihadapannya. Lalu ia ulurkan kepada sang adik.

Riku menerimanya dengan senang hati, sangat antusias. "Tenn-nii, Tenn-nii.. Riku mau ini! Ya? Ya? Boleh? Eum.. ??" Matanya berbinar dengan niat meminta, juga kedua tangannya memeluk erat boneka strawberry berukuran sedang itu.

"Aishh.. " Sedangkan Tenn memalingkan wajahnya sedikit, tak kuasa melihat pria kecil digendongannya sendiri. Apalagi tatapan puppy eyes-nya itu.

Tenn mau pingsan saja, adiknya terlalu lucu. Tidak, tidak, ini benar-benar keterlaluan sungguh!

"I-iya Riku, Tenn-nii belikan." Bahkan suaranya saja gagap! Apa-apaan ini!!

Ugh.. Tenn jadi sedikit malu. Citranya sebagai kakak yang gentle bisa hilang kalau seperti ini.

"Yatta!!" Pelukan tanpa aba-aba Tenn dapatkan, meskipun tubuh Tenn dengan Riku sedikit berjarak karena boneka tadi berada diantara keduanya.

Rasa malu yang sempat mengudara seketika lenyap, kala melihat seruan kebahagiaan dari sang adik. Berganti dengan senyuman penghantar kehangatan dan juga kecupan ringan pada mahkota merah dihadapannya.

✧✧ ✧✧

Catatan Penulis:

Zoe: Jujur, kalian masih suka sama cerita ini? Masih nunggu update nya?

Cringe nggak sih ceritanya?? Takut banget mau lanjut nulis, agak ragu gitu. Alay loh jalan ceritanya..

Little ChibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang