Don't be a silent readers
✷
✷Tenn menghampiri kedua rekan kerjanya yang masih setia menunggunya diruang tamu.
Melihat kehadiran center grupnya Ryuu membuka mulut berniat bertanya-
"Jangan bahas Riku, apa yang kalian mau" sarkas Tenn tidak ingin dibantah.
"Mulutmu itu memang racun ya" sinis Gaku
Tenn menggeram kesal, moodnya masih belum stabil setelah berurusan dengan kondisi adiknya tadi.
Namun pemilik surai baby pink itu memilih diam dan menghela nafas pelan sembari mendudukkan dirinya dihadapan kedua rekannya.
"Tapi aku akan tetap bertanya, bagaimana dengan kondisi Riku-kun?" Ryuu menatap teman satu grupnya itu serius.
Terjadi keheningan beberapa saat sebelum Tenn menyuarakan kalimatnya menjawab pertanyaan Ryuu.
"Asmanya sempat kambuh, tapi sekarang dia sudah tidur" jawab Tenn pelan namun masih terdengar jelas.
"Syukurlah.. " ucap Ryuu lega mendengarnya.
"Sekarang kita akan membicarakan mengenai pekerjaan," lanjut Ryuu.
Mengingat Tenn yang tidak ingin membahas adiknya, ketiga pria itu akhirnya memfokuskan diri untuk membahas masalah karir grup idol mereka.
•
•
•"Eungh.. "
Suara lenguhan terdengar dikamar milik pemuda dengan surai baby pinknya.
Riku perlahan membuka matanya sambil menguap lebar, tangannya ia bawa untuk mengusap matanya yang sedikit berair.
Pandangannya mengedar menyusuri seluruh kamar yang sedikit gelap itu, dan tidak mendapati siapa-siapa. Tidak ada kakaknya.
Dengan spontan Riku mendudukkan tubuhnya dan memastikan sekali lagi bahwa kamar itu memang kosong tidak ada siapapun selain dirinya, "Tenn-nii" panggilnya lirih.
Riku mulai menangis saat hanya merasakan keheningan disekitarnya, hatinya menjadi tidak tenang.
Sebenarnya ini juga salah satu faktor akibat tidurnya yang belum cukup, bahkan belum genap satu jam Riku tertidur. Tentu membuat emosinya tidak stabil.
"Uhm.. hiks" takut karena tidak mendapati kemunculan kakaknya dalam ruangan, Riku mulai terisak pelan.
Mulut kecilnya sudah siap untuk meneriakkan nama kakaknya, namun ia tiba-tiba teringat dengan kejadian beberapa saat yang lalu.
Niatnya untuk memanggil kakaknya ia urungkan, tergantikan menjadi tangisan tanpa suara tetapi dengan air mata yang terus mengalir.
Sambil mencoba menghentikan tangisannya- yang malah membuat air matanya mengalir semakin deras. Riku beranjak menuruni kasur dengan perlahan.
Membuka pintu dengan pelan, yang memang tidak ditutup Tenn sepenuhnya karena takut sewaktu-waktu adiknya terbangun.
Riku mengedarkan pandangan matanya dan mendapati kakaknya dengan posisi duduk memunggunginya sedang berbicara dengan kedua rekannya.
•
•
•Gaku mendengarkan dengan bosan dua rekannya yang masih berdiskusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Chibi
FanfictionTenn menatap kebingungan pada dua orang dihadapannya, terlebih pada anak kecil digendongannya. "Dia adikmu Kujo-san, Nanase Riku" "Hah?" Tenn sedikit membuka mulutnya terkejut. Lantas mengalihkan pandangannya menatap lekat anak kecil yang digendongn...