Sewaktu kecil kita adalah penonton kisah kasih orang dewasa dan ketika dewasa kita adalah penonton cinta monyet anak-anak. Itu adalah hal lumrah dan sedang dirasakan Berlian sekarang. Niat hati ingin menenangkan diri, dirinya justru dibuat mengernyit beberapa kali karena melihat anak zaman sekarang yang sudah bermesraan. Jangan sampai kedua adiknya ikut terjerumus bobroknya zaman.
Harusnya gue tadi ke kuburan aja yang sepi.
Sebenarnya di hari minggu ini Berlian ada agenda akan pergi dengan kedua temannya, tapi berujung gagal karena Velua yang sedang ada acara keluarga dan Coslyn yang sudah tentu dengan kekasih prangkonya, Manuluver.
Sabeum Rey
Berlian, kamu sibuk?
Nggak, beum. Kenapa?
Ee, itu... Kalau saya ajak keluar, mau?
Keluar angkasa?
Hahaha, bukan, Li
Bantu saya nyari kado buat keponakan sayangBerlian mengangkat alisnya setelah membaca kata terakhir dari balasan Reynald yang hampir memunculkan spekulasi sebelum pesan susulan dari pelatihnya itu muncul.
Sorry, Lian
Typo, maksudnya keponakan sayaKenapa nggak Freya, beum?
Karena kamu masih punya adik yang kecil, saya kira kamu lebih ngerti
Kamu sibuk, ya? Saya ganggu weekend kamu?
Berlian menimang sejenak, tidak ada salahnya juga dia menerima tawaran Reynald. Di rumah sedang sepi karena adiknya sedang di rumah bibi mereka dan dia juga gabut. Toh, sekarang masih belum terlalu siang untuk pergi.
Nggak, beum
Saya bisaOke, saya jemput, ya setengah jam lagi
Saya lagi nggak di rumah, beum
Loh, kamu di mana?
Taman komplek deket rumah
Ya sudah saya ke situ sekarang, tunggu, ya.
.
.
.Dan begitulah keduanya sampai di salah satu pusat perbelanjaan. Memasuki salah satu toko pernak-pernik anak kecil.
"Beli apa, ya, Li? Saya bingung."
"Keponakannya cewek?"
"Iya."
Berlian melirik Reynald yang menggaruk kepala kebingungan. Ya, wajar saja, sih pelatihnya ini anak sulung dan memiliki 2 adik yang semuanya laki-laki.
"Adik perempuan kamu sukanya apa, Li?"
"Hm? Krystal? Dia sukanya cowok ganteng."
"Oh? Hahaha." Tawa kecil Reynald terdengar setelah mendengar jawaban Berlian. Masih kecil saja sukanya orang tampan. Lucu sekali calok adiknya ini, eh?
"Lucu, ya adik kamu, Li."
Alis Berlian sedikit membentuk siku tak terima. Tidak menampik jika adiknya memang lucu yang berbanding terbalik dengan kelakuan mereka yang selalu membuat orang mengelus dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side : Berlian
Fiksi Remaja"Balikin sepatu gue!" "Gak mau." "AREXON!" **** Bagi Berlian mengenal Arexon adalah sebuah kesialan. Akan selalu ada hal tidak menyenangkan yang terjadi bila sudah bersangkutan dengan ketua geng Sigra's tersebut. Namun, bagi Arexon bertemu dengan Be...