Shout Out #14 : Diri.

652 116 205
                                    

warn; toxic, bahasa kasar, bloody scene, dead scene, mental illness, family issues, 18+ contents.

be wise readers, read all with ur own risk.
THIS IS FAN-FICTION ONLY.

vote dan comments.

vote dan comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pain Change People

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pain Change People. The days that Break you, are the days that Make you. —Mr. EJ.

"WIJU!"

Gebrak! Gubrak!

"WILDAN JUMANTARA!"

Ayas berjalan serampangan dengan tergesa, melewati setiap lorong menuju tempat dimana dia yakin Wildan ada disana.

Daniel udah di bawa ke ruang rawat dan ada enam orang yang datang pada Ayas dan bilang kalau mereka di tugaskan oleh Wildan untuk menjaga Daniel, jadi Ayas bisa pulang.

Bukannya pulang, Ayas malah ngamuk di Markas Besar &Team, tempat dimana Wildan membuang dirinya sendiri kalau udah kambuh.

Juna minta maaf karena sempat mengabaikan Ayas, Juna jelaskan semua kekacauan yang datang bertubi-tubi hari ini dan Ayas seketika langsung mikir tentang Wildan yang menghilang, dan bahkan gak sedetikpun nge-cek keadaan Daniel.

"EJ!" seru Ayas dengan langkah ngehentak-hentak marah.

"Om Anhar!" seru Ayas ke orang yang lewat terus mau lari ngehindar dari dia.

Om Anhar adalah Anak buah Wildan yang paling dia kenal, soalnya sering ketemu dan Beliau adalah orang yang di suruh Wildan ngejalanin Perusahaaan Bersih miliknya.

Milik Ayahnya sih, tapi di bebankan ke Wildan.

"Om Anhar mau kabur ya?" tanya Ayas ke Om Anhar yang kemudian tergelak kosong.

"Ngga, tadi Saya ngga liat kamu, Yas," katanya, Ayas mendengus.

"Jangan bohong, tadi Om Anhar liat aku duluan, Om Anhar, dimana Wildan?!" tanya Ayas ngegas, Om Anhar ketar-ketir.

[v] Shout Out! [EJWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang