Shout Out #05 : Tanya, Tanya.

834 132 248
                                    

vote dan comments.

vote dan comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kacau.

Kenan kacau.

Satu Sirkel ikut galau.

Kenan adalah sisi paling bermanfaat dan bermartabat di Sirkel mereka, selalu jadi titik paling waras di tengah-tengah ketidak warasan mereka yang mencapai batas gak normal.

Setiap orang pasti punya sisi gelap.

Tapi, Kenan adalah sisi paling terang dan lurus di antara mereka semua.

Orang tersabar yang kerap jadi panutan mereka yang emosian dan meledak-ledak.

Tapi, ketika Kenan kehilangan kekuatan untuk bersabar, Kenan berbahaya.

Semua yang ada disana, lagi full team karena di suruh kumpul sama Kenan.

Katanya, "bantuin gue demo Madin biar mau balikan!" gitu.

Oleh karena itu, kini mereka sedang membuat tetek bengek sarana untuk demo.

Demo demi Abah Kenan agar bisa balikan sama Umi Madin.

Kaleng-kaleng Pilox berbagai macam warna udah berserakan di lantai. Botol-botol Beer dan beberapa jenis minuman yang jadi sogokan Kenan ke anak-anak juga berdampingan sama Pilox dan kuas juga beberapa kaleng cat.

Seniat itu.

"Buat yang bagus dong kata-katanya!" kata Hildan ke Danu.

Sebagai yang biasanya Demo ke Pemerintah, Danu yang selalu jadi tukang tonjok di suruh bikin beginian, apa Danu gebukin aja si Hildan?

"Bacot mulu anjing, lo diem doang dari tadi!" amuk Danu sambil ngelempar rokoknya yang masih menyala tapi tinggal dikit ke arah Hildan yang duduk bersila di sebelah Taki.

Bocahnya cengengesan, "kalau bisa kalian, kenapa harus gue juga?" tanyanya tengil.

"Asu!"—Plak!

"Mampus!"

Kepala Hildan di tabok Kenan, terus Danu langsung ngatain.

Hildan bacot banget komandoin ini itu, mulutnya juga gacor banget ngabisin minuman tapi gak bantu apa-apa.

Hildan terkekeh, seraya bangkit dan bantu Taki nulis kalimat ngajak balikan di papan triplek yang di warnain pink sebagai latar.

Kiyut banget, pink.

Malu sama Sirkel yang kesannya sangar.

"Kita mau demo kemana ini, Bang?" tanya Sena ke Kenan.

"Ke Cafe," jawab Kenan sambil ngecek kerjaan lewat ponselnya.

"Buset, Bang, bisa jadi keributan, ntar yang ada Umi ngamuk lagi!" kata Juna dengan ngegasnya.

"Disana juga ada gebetan kita, Bang, ntar kalau pasaran jadi turun gimana?!" ujar Sena dengan menggebu.

[v] Shout Out! [EJWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang