Shout Out #15 : Quinn.

685 113 246
                                    

vote dan comments.


Shakeel aka Acil sedang sibuk menata makan malam yang dia pesan di atas meja, biasanya dia lagi rebahan dan menunda makan malam sampai kelaparan dan mau mati baru makan, tapi karena sang Ayah katanya mau pulang ke Apartemen malam ini, alhasil Shak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shakeel aka Acil sedang sibuk menata makan malam yang dia pesan di atas meja, biasanya dia lagi rebahan dan menunda makan malam sampai kelaparan dan mau mati baru makan, tapi karena sang Ayah katanya mau pulang ke Apartemen malam ini, alhasil Shakeel kemudian prepare seadanya.

Hujan turun dengan derasnya di luar sana, gak tau apakah akan berhenti dan kalaupun berhenti nanti jam berapa, bisa jadi Ayah-nya gak bisa datang karena hujan begitu heboh menggempur Bumi.

Soal Haris alias Kak Pacar, beliau sempat bilang sih kalau akan pergi jemput kakak sepupunya di Rumah Sakit tadi, tapi entah bagaimana kabarnya kalau hujan turun sederas ini, Acil sedikit khawatir.

Sedikit ya, gak banyak.

"Cakil!"

"Iya?!" Acil menoleh ke belakang, padahal gak ada siapa-siapa.

Cuma teriakan dari kamar housematenya bikin Acil reflek nyahut dan logout dari nonton balkon yang basah.

"Cakil, pinjam penghapus dong!"

Acil ngehela napas waktu bocah itu terus teriak, bukannya ambil sendiri, Acil lagi sedap-sedapnya nontonin hujan, menghayati hidup ala anak Indie.

"Ambil sendiri, Mozza!"

"AMBILIN!"

"MOZZA IH?!"

"AMBILIN DONG TOLONG, CAKIL!"

Acil ngehela napas terus ngegebrak keramik dapur terus kesakitan sendiri, terus berjalan menuju kamarnya buat ambilin penghapus untuk Mozza aka bocah berisik yang jadi sahabatnya sejak ngerti hidup di Panti Asuhan, temen sejak ngak-ngek-ngok bareng.

JDERRR!

"HUAAA! CAKIIIIL!"

Mozza kembali teriak waktu ada suara geledek kenceng banget ngecetar di atas gedung, sementara Acil lagi jongkok sambil nutup telinga di depan kamar Mozza yang pintunya kebuka.

Gedebrak! gedebruk!

"CAKIL!" seru Mozza setelah berlari nerabas kursi demi nyamperin Acil yang gak datang-datang.

Yang ternyata lagi niup-niup telinga pakai angin yang di transfer dari mulut lewat tangan.

"Gue kira 'lo pingsan!" seru Mozza ngegas.

"Kaget, denger suara keras bertubi-tubi, untung gue gak langsung tuli!" balas Acil melirik sinis.

Mozza senyum, seakan tak berdosa, meraih penghapus bentuk tuan crab dari tangan Acil.

Mozza senyum, seakan tak berdosa, meraih penghapus bentuk tuan crab dari tangan Acil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[v] Shout Out! [EJWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang