Shout Out #17 : Unholy.

699 110 158
                                    


bahasa kasar, dark life, broken eng, death scene, dead characters, kekerasan, be wise, read this fiction by all ur own risks.

vote and comments.

Tamed-Lights yang lain udah pada keluar dari ruang ganti setelah bersiap untuk menjalankan misi, dan ini misi pertama untuk seorang Arjuwi Rigelia Mahatma, misi yang akan membawanya ke undak baru dalam hidup, dimana hanya ada Rigelia yang akan mel...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamed-Lights yang lain udah pada keluar dari ruang ganti setelah bersiap untuk menjalankan misi, dan ini misi pertama untuk seorang Arjuwi Rigelia Mahatma, misi yang akan membawanya ke undak baru dalam hidup, dimana hanya ada Rigelia yang akan melawan ketakutannya selama ini, melawan sisi lemah dalam dirinya sendiri, Rigelia dengan dua warna yang memahkotai dirinya, dengan warna merah pekat menyalakan senyumnya, dengan bintang kecil yang di ukir Zealuna di bawah mata kanannya, sepatu yang setidaknya membuatnya 5cm lebih tinggi, dan yang buat Lia merasa begitu bernyawa, Madin memberinya hadiah, outfit Lia hari ini.

"ARJUWI!"

"Shit," desis Lia ketika tersentak denger teriakan itu, Juna ngamukan anjir, males.

Tapi Lia gak menggubris, dia cuma mau dipanggil Rigelia kok, jadi dia lanjut aja menambah warna di bibirnya yang kecoret gara-gara mulut barokah Juna.

"JUWI! ABANG—... What the fuck are you wearing right now, Mahatma?!" Juna shock berat, begitu dia mau marahin Lia malah mendapati pemandangan Lia yang berdiri membelakanginya.

Juna udah bergetar, Lia masih santai aja gincuan, "Hey, Juwi, Abang bicara sama kamu, bisa dengerin Abang gak?!" tuhkan, ngegas.

"Juwi!" bentak Juna waktu Lia keliatan kayak gak ada Juna disana.

"Abang—"

"Told ya, don't call me Arjuwi, Satan."

Juna terpaku, ketika Lia berbalik, demi Tuhan, Juna mau nangis guling-guling liat penampilan Lia.

"Kenapa?" tanya Lia waktu liat Abangnya nge-bug, "mau marah-marah lagi?" tanyanya dengan santai, melempar gincu mahal milik Nichole ke dalam kotak.

"Bisa gak kita berdamai dulu? kita jangan ribut-ribut dulu, ya, Juna? kalau 'lo mau marah-marah, setidaknya tunggu gue balik dari misi ini, ok? atau kalau 'lo mau marah-marah, tempel foto gue di dinding dah, lo tonjokin sampai dindingnya nangis juga silakan," omel Lia sambil mengencangkan sepatu boots yang dia kenalan, mengangkat kakinya ke atas kursi panjang di tengah ruang ganti.

Juna berbalik, membuang napas panas karena amarah, dia lupa, kalau Juwi sekarang bukan lagi Juwi yang dulu, dia sekarang adalah Rigelia, sisi lain dari Juwi, sama sepertinya, sebagai Satan.

"Don't go." Kata Juna menghadang langkah Lia.

Kepala Lia miring melempar raut jengah, "kita udah bicara soal ini semalam," katanya, "lo udah setuju soal Misi ini harus berjalan dengan baik," ujarnya menatap ketus.

[v] Shout Out! [EJWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang