Tantang Gistara yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Semua itu terjadi karena Ayahnya meninggal akibat korban pembunuhan.
Gistara harus menelan kenyataan pahit bahwa pelaku belum ditemukan.
Namun Gistara tidak akan menyerah ia akan mencari pelaku itu...
"Ayahnya silahkan dicium dulu untuk yang terakhir kalinya nak, kain kafanya akan ditutup, untuk dikuburkan."
Gistara Geya Arunikagadis cantik berambut sebahu itu tak kuat menahan tangis, dunianya seakan berhenti. Dirinya berusaha kuat didepan Bunda dan adiknya.
"Pipi Ayah dingin."
Gistara sangat terpukul. Diumur yang kedelapan belas ia kehilangan sosok peran yang berarti bagi hidupnya. Ayah yang selalu mengajari kuat untuk anak perempuannya kini pergi kepangkuan Tuhan untuk selamanya.
"Bagaimana bisa aku dewasa tanpa seorang Ayah?"
Ini cerita pertama aku jadi maaf kalo banyak typo .
Jangan lupa komen, follow dan vote!
Jangan lupa follow!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.