Sebelum baca jangan lupa vote, follow dan komen di setiap chapter☺Plis jangan ada yang plagiat!!
Jika tidak bisa dimiliki setidaknya bisa kita bisa berteman sampai bisa dimiliki.
Diruangan yang sangat minim cahaya terdapat seorang pria misterius berambut gondrong berpakaian serba hitam dan pistol yang terdapat disaku celananya. Pria misterius itu sedang menghabisi salah satu anak buah suruhannya.
Bugh!
"BAGAIMANA BISA POLISI MASIH MENYELIDIKI KASUS DIRGA!!"
"Maaf tuan, sepertinya keluarga Dirga masih ingin melanjutkan kasus ini atas permintaan putri sulungnya," ujar salah satu dari mereka.
Pria berpakaian serba hitam itu menoleh ke arah anak buahnya lalu menatap tajam kearah mereka. Pria tersebut memikirkan bagaimana bisa anak Dirga tersebut bisa ikut campur dalam masalah ini.
"Anak sialan!"
"Maaf tuan, apakah sebaiknya kita bunuh saja putri sulungnya?" tanya salah satu dari mereka.
Plak
Tamparan keras itu berhasil mendarat di pipi salah satu anak buahnya, tidak hanya tamparan bahkan sebuah tusukan pisau sudah mendarat mulus dilengan.
"Amp,,,.. un."
"Apa kamu mau saya cepat di penjara hah?! Kita tidak perlu repot membunuh mereka! Kalian cukup menutupi kasus ini, bila perlu suap semua polisi dan warga yang melihat!"
"Baik tuan! kita usahakan!" ucap mereka bersamaan.
Seseorang berbaju hitam itu lalu keluar dengan perasaan emosi. Ia melayangkan satu tembakan ke atas sebagai tanda peringatan kepada mereka.
****
Pagi ini mood Gistara sedang tidak baik, bagaimana tidak saat dirinya pergi kesekolah dipertengahan jalan ban sepedanya bocor terpaksa Gistara meninggalkan Sepedanya dibengkel dan kesekolah jalan kaki.
Untung saja jaraknya lumayan dekat jadi ia tidak terlambat seperti kemarin."Akhirnya sampai juga," monolog Gista Rasa dengan nafas tersengal akibat berlari.
"Ayo neng masuk dua menit lagi gerbang saya tutup," kata pak Dodi satpam sekolah.
Gistara yang sedang mengatur nafasnya kaget ketika pak dodi datang tanpa disangka sangka.
"Iya Pak. "
Kini Gistara berjalan di Koridor dengan buru buru pasalnya lingkungan Sekolah nampak mulai sepi sepertinya jam pelajaran akan dimulai.
"Gistara." Panggil Ibu dina wali kelasnya yang sedang berada di tepi lapangan futsal.
Gistara yang merasa dipanggil pun menolehkan diri lalu menghampiri.
"Iya Bu ada apa?"Ibu dina mengeluarkan selembar kertas berwarna kuning dari dalam dompet.
"Ini Gistara, kwitansi kamu sekarang sudah lunas ya!"Gistara nampak bingung bagaimana bisa lunas dirinya saja belum sempat menyicilnya.
"Maksudnya Bu?"Ibu Dina terseyum kepada Gisatara. "Jadi gini Ra, ini tadi Nindya datang pagi kesekolah, katanya kamu nitip uang sama dia suruh bayar sekolah ke Ibu, " ucap Ibu dina menjelaskan dan memberikan kwitansi kepada Gistara.
![](https://img.wattpad.com/cover/336850171-288-k733308.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gistara
Fiksi RemajaTantang Gistara yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Semua itu terjadi karena Ayahnya meninggal akibat korban pembunuhan. Gistara harus menelan kenyataan pahit bahwa pelaku belum ditemukan. Namun Gistara tidak akan menyerah ia akan mencari pelaku itu...