Ngga cape buat ngingetin jangan lupa follow vote sma komen sebelum baca!
Dan jangan ada yang palagiat ya!
Benar kata orang cinta itu bisa membuat gila, senang, gugup, secara bersama-sama.
"Ayo anak anak cepat! Lima menit dimulai. "
"Yang atributnya tidak lengkap berdiri disamping guru."
"Murid yang telat juga! sudah berapa kali Ibu Informasikan tetap saja tidak didengar, mau jadi apa kalian hah!"
"Kalau sudah baris jangan ribut!"
Suara mic terdengar di seluruh sudut sekolah semua siswa berhamburan keluar kelas untuk melaksanakan upacara bendera.
Ada beberapa siswa yang langsung memasuki barisan kelas, ada juga yang membolos dikantin sekolah dan ada juga yang terlambat masuk sekolah.
"Sekali lagi yang tidak membawa atribut sekolah silahkan maju! atau Ibu cari satu-satu, " kata Ibu Rina guru BK yang katanya galak tetapi sangat takut dengan kecoa.
"Aduh topi gue kemana si!" Gistara panik sedari tadi ia mencari topi didalam tas tetapi tidak menemukanya.
"Gistara kenapa masih didalam kelas! upacara sebentar lagi dimulai, " ucap pak Bambang yang sedang mengecek kondisi sekolah.
Gistara kaget lalu menoleh kearah suara.
"Anu pak lagi cari topi, tapi ngga ada. ""Yasudah kamu baris disamping guru cepetan upacara sudah hampir dimulai kamu tetap saja masih disini!"
Gistara mengangguk. Ia pergi meninggalkan kelas lalu menuju lapangan upacara. Tidak lupa dirinya langsung baris disamping guru. sebenarnya Gistara sedikit canggung karena ini pengalaman pertama kali dan parahnya lagi Gistara perempuan sendiri dibarisan tersebut.
Kalau kata Guru mah barisan istimewa."Diam! upacara sudah dimulai!" pinta Ibu guru yang ada disamping Gistara.
Setelah sekitar empat puluh lima menit upacara selesai. Semua barisan dibubarkan tetapi tidak dengan siswa yang melanggar peraturan.
"Kalian semua berdiri hormat dilapangan selama tiga puluh menit setelah itu kalian boleh masuk kelas! dan besok lagi jangan diulangi kalau diulangi Ibu tambah lagi hukumannya!" pinta Ibu Rina yang sedang mondar mandir seperti setrika.
"Ngga bisa dinego Bu?" tanya Giyan yang berdiri di belakang Gistara.
Gistara yanng tidak asing mendengar suaranya sedikit memutar tubuhnya kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara.
"Giyan dihukum juga!? sejak kapan?
"Ngga ada nego! kamu juga ketua futsal bukanya memberi contoh yang baik malah ikut ikutan. sekarang Ibu tinggal jangan ada yang masuk kelas sebelum Ibu suruh!" ucap Bu Rina lalu pergi.
Setelah Ibu Rina pergi siswa yang dihukum menyumpah serapahi Guru Bk galak berkaca mata bulat.
"Muak gue dihukum sama Bu Rina mending ganti yang lain," ucap siswa yang ada disamping Gistara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gistara
Fiksi RemajaTantang Gistara yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Semua itu terjadi karena Ayahnya meninggal akibat korban pembunuhan. Gistara harus menelan kenyataan pahit bahwa pelaku belum ditemukan. Namun Gistara tidak akan menyerah ia akan mencari pelaku itu...