Tantang Gistara yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Semua itu terjadi karena Ayahnya meninggal akibat korban pembunuhan.
Gistara harus menelan kenyataan pahit bahwa pelaku belum ditemukan.
Namun Gistara tidak akan menyerah ia akan mencari pelaku itu...
Jangan lupa komen vote dan follow akun dibawah ini ya!
kalau ada typo tandain guys, lansung publis belum sempat revisi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Manusia tidak bisa ditebak sama seperti kehidupan
Pukul 06.35 WIB Gistara sudah sampai di gerbang sekolah. Tidak menunggu lama ia langsung memikirkan sepeda dibawah pohon yang sejuk. Belom sempat memakirkan, Gistara melihat Giyan yang sedang duduk di atas motor seraya tangan mengotak ngatik handphone. Gistara yang melihat Giyan langsung menghampiri.