Haii, buat kalian yang baca cerita ini aku ingetin jangan lupa follow, komen, vote ya!Jangan ada yang palagiat!
Yok bantu shere cerita ini ketemen ataupun yang lain!
Bertahanlah dengan hal hal kecil untuk hidup dunia yang penuh dengan tipu daya
ini."Baik anak-anak hari ini latihan lari keliling lapangan bola lima kali! dari ujung sampai ujung!"
Intruksi itu dari pak Suryo guru penjas yang sangat disenangi para kaum hawa dikarenakan ketampanannya.
"Kelompok apa sendiri pak?" tanya siswa.
"kelompok dua orang terserah kalian mau pilih siapa!"
"Baik Pak. " Jawab serentak.
"Kalau sama bapak boleh ngga pak?"
Pertanyaan itu dari Nindya yang sedari tadi mengamati pak Suryo.Pak Suryo hanya menggelengkan kepala lalu memijat alisnya yang tidak gatal.
Menurutnya sangat sering sekali pertanyaan konyol ia dapati saat mengajar contohnya seperti pertanyaan Nindya.Gistara menyenggol bahu Nindya.
"Nindya! Lo itu ngga sopan!"ck!
"Maaf Pak tadi gabut. " ucapnya cuek.
Pak Suryo menghela nafas panjang.
"Yasudah sekarang pemanasan dulu, setelah pemanasan baru kita mulai!"Setelah mendengar intruksi dari pak Suryo kelas 12 IPA satu melakukan pemanasan lalu berlari keliling lapangan lima kali.
beberapa kelompok sudah selesai mengelilingi lapangan bola kini giliran Gistara dan Nindya.
"Nin pelan - pelan aja ya!" pinta Gistara dengan muka melas. Gistara sangat tahu kalau Nindya pintar dibidang olahraga.
Nindya tersenyum tipis. "Oke siap Ra. "
Mereka berlari bersama mengelilingi lapangan bola. Hingga tak terasa sudah tiga kali putaran.
"Ra gue capek, " ucap Nindya dengan memegangi lututnya.
Gistara lalu menghampiri Nindya.
"Dua lagi Nin, biasanya lo lari sepuluh putaran biasa aja, ini masih tiga kali udah cape, " jawab Gistara dengan nafas yang tidak karuan.Nindya mendudukan dirinya dirumputan lalu meluruskan kakinya, tidak lupa mengkipasi dirinya dengan tangan.
"Ayo Nin! Kalau pak aryo tau, nanti bisa ditambah!"
"Gue cape Ra. " Tiba tiba Nindya memegangi kepalanya. "Aduh Ra! kepala gue pusing banget!"
"Nin lo gapapa kan, " tanya Gistara yang memegangi bahu Nindya.
Tidak ada jawaban dari Nindya. Gistara panik ternyata Nindya pingsan.
"Tolong pak Nindya pingsan!" teriak Gistara kencang.
Pak suryo dan siswa yang lainya yang mendengar teriakan Gistara langsung berlari kearah Gistara dan Nindya
"Ada apa ini?" tanya pak Suryo dengan panik.
"Nindya pingsan pak. "
Tanpa aba-aba pak Suryo menggendong Nindya untuk dibawa ke UKS.
Sesampai di UKS Gistara membantu melepas sepatu yang dikenakan Nindya."Gistara bapak tinggal kamu jagain Nindya ya, nanti bapak suruh anak PMR kemari!. " pinta Suryo lalu pergi meninggalkan Gistara dan Nindya di ruang UKS.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gistara
Novela JuvenilTantang Gistara yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Semua itu terjadi karena Ayahnya meninggal akibat korban pembunuhan. Gistara harus menelan kenyataan pahit bahwa pelaku belum ditemukan. Namun Gistara tidak akan menyerah ia akan mencari pelaku itu...