Secercah Harapan

2.3K 239 30
                                    

'Bajingan'




Jikra mendesis sebelum ia juga ikut menodongkan pistol ke arah polisi tersebut, dan membebaskan pelatuknya dalam hitungan detik setelahnya.

Lantas dia berlari keluar saat setelah dia yang berhasil menembak polisi tersebut di dada sebelah kanan, dia kabur keluar, namun sial dia di hadang oleh dua anggota lainnya, pun kembali ia lepaskan pelatuk pistol nya kembali ke masing-masing dada anggota polisi tersebut.

Namun karena polisi ini merupakan polisi terlatih, jelas mereka pasti sudah memiliki perlengkapan yang lebih siap daripada apa yang Jikra bayangkan, anggota yang tadi sudah tertembak nyatanya memakai jas anti peluru sehingga kini mereka kembali mengejar Jikra yang kabur keluar rumah.

Tak lupa juga mereka memberi sinyal kepada kantor intelijen negara untuk mengirim pasukan mereka ke lokasi sinyal berasal. 

Aksi kejar-kejaran pun berlangsung, tim polisi rupanya sudah membawa tim cadangan jika target kabur atau semacamnya, jadi kini dua mobil yang berisi anggota bantuan melesat menuju lokasi, dan saat mereka sedang menuju lokasi mereka bertemu Jikra, jelas mereka langsung mengejar anak itu yang berlari masuk ke dalam hutan.


DOR!


Satu tembakan di lepaskan namun, Jikra berhasil menghindar, dan berlari semakin cepat.




DOR!!






Pelatuk kedua di lepaskan, kini berhasil timah panas tersebut menancap di betis pemuda tinggi nan tampan itu, "ARRGHHH!!!!!!" Jikra jatuh ke tanah.

Darah bersimbah di tanah yang keluar dari betis Jikra. Tim polisi langsung bergegas mendekati Jikra, yang kini sudah berhasil berdiri.

Wajah pria itu pucat pasi, dia berlari saat dirinya sudah berhasil bangun, membuat tim polisi terkejut, rupanya anak ini bukanlah pemuda biasa, sepertinya dia sudah terlatih untuk kejadian-kejadian seperti ini.

Lantas mereka pun menggunakan jalan lain untuk menangkap anak ini, yaitu pengepungan. Tepat bersamaan dengan anggota lainnya yang berada di helikopter, Jikra di kepung dari berbagai arah, tak ada jalan keluar untuknya lagi, lantas ia pun berhasil di tangkap oleh tim agen polisi khusus negara.

Jikra di bawa menggunakan helikopter agar anak itu tidak bisa kabur dari mereka. Jikra tertangkap, lantas bagaimana dengan Naufal?

Anak itu juga diamankan oleh agen khusus negara sebagai tersangka.




Enam jam berlalu, kini Naufal dan Jikra berada di ruang tahanan khusus, mereka di amankan di ruangan terpisah namun masih dalam kategori yang sama yaitu penjara khusus untuk mereka yang dianggap berbahaya bagi, keselamatan, keamanan dan pertahanan negara.

Kini Jikra sedang memasuki ruang introgasi, tangan dan kakinya di rantai agar anak itu tak bisa kabur, Jikra duduk di salah satu kursi yang tersedia. 

Karena kasus yang termasuk brutal maka tim kepolisian langsung melakukan interogasi kepada Jikra dan Naufal. 

Di ruangan tersebut terdapat kepala polisi yang sengaja langsung turun tangan untuk menginterogasi Jikra, tak ada ekspresi apapun yang anak itu tunjukkan, sangat amat berbeda jauh dengan Naufal di ruang interogasi yang lain, anak itu terlihat sangat tertekan dan ketakutan.

Mereka di interogasi di waktu yang bersamaan, agar tim kepolisian bisa mengidentifikasi jawaban dari kedua pihak tersangka, apakah sinkron atau tidak, siapa yang berbohong dan siapa yang jujur.

Tak lupa juga mereka dipasangkan dengan alat lie detector, walau diruang interogasi hanya terlihat anggota kepolisian saja namun sebenarnya, masih ada tim lainnya yang mengawasi kegiatan interogasi ini dibelakang layar.

HIS FLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang