karena sekarang lagi nyepi dan syukurnya wifiku hidup jadi aku update ceritanya sekarang 🥰🥰
***
Kau merenggangkan tubuhmu dan mendesah pelan. Sial, sepertinya saat kau merebahkan tubuhmu, tulang punggungmu akan langsung mengeluarkan suara.
Menjadi sekretaris bukanlah pekerjaan yang kau impikan. Saat kau berada di SMA, cita-citamu hanyalah menjadi kaya tanpa perjuangan keras.
Well, tentu saja itu sulit didapat jika orang tuamu bukanlah orang yang memiliki warisan yang tidak akan habis sampai tujuh turunan. Benar, kau adalah korban kapitalisme.
Walaupun begitu, kau bersyukur karena bosmu adalah orang yang baik. Yah, setidaknya begitulah Higuruma di matamu.
Kau sering mendengar jika Higuruma adalah orang yang sangat dingin, dan itu membuat banyak orang tidak nyaman. Tapi dia adalah orang yang sangat berbeda denganmu.
Sebenarnya, dia juga dingin denganmu. Tapi sikapnya membuktikan hal yang sebaliknya. Laki-laki itu selalu membantumu saat kau kesulitan.
Kau ingat saat kau demam karena virus. Kau bahkan kesulitan untuk mengangkat tubuhmu sendiri. Namun, tiba-tiba ada seorang kurir yang mengirimkan obat-obatan juga makanan.
Saat kau mengetahui jika kurir itu dikirim oleh Higuruma, tentu saja kau merasa kaget. Kau berpikir jika Higuruma merasa bersalah karena ikut andil membuatmu sakit.
"(Nama)?" panggil Higuruma dan kau langsung menoleh.
"Kenapa sir?" tanyamu.
"Kalau kamu capek, rebahan aja di sofa sebentar," ucap Higuruma sambil menunjuk sofa yang ada di ruangannya.
Terkadang kau merasa jika Higuruma umurnya dua dekade lebih tua darimu, padahal kenyataannya dia hanya berusia lima tahun lebih tua darimu.
Kau mengangguk kecil dan segera berjalan ke sofa lalu mengambil selimut yang memang sudah ada di sana. Kau memejamkan matamu dan segera terbang ke alam mimpi.
Kau terbangun ketika mendengar suara langkah kaki Higuruma, tapi karena kau masih sangat mengantuk, jadi kau memutuskan untuk tetap memejamkan matamu.
"(Nama).. Kamu kenapa cantik sekali sih? Kamu gak mikir ya kalau tiap hari saya harus deg-degan setiap lihat kamu?"
Tubuhmu langsung menegang begitu mendengar kata-katanya. Tunggu, entah mengapa kau tidak yakin jika yang berbicara itu adalah Higuruma. Namun suaranya meyakinkanmu jika itu memang benar adalah Higuruma.
"Coba aja kamu tahu ada berapa banyak cowok yang pengen sama kamu, termasuk saya. Sayangnya aura kamu tuh bikin kita semua segan."
Jarinya merapikan helaian rambutmu yang berantakan. Dia menatapmu dengan lekat sambil tersenyum kecil.
"Padahal saya udah sedekat ini sama kamu, tapi kenapa sulit banget untuk mengungkapkannya ya?" lanjutnya.
Higuruma kemudian bangkit dan keluar dari ruangan. Saat mendengar suara pintu yang tertutup, kau langsung membuka matamu dengan lebar.
Bagaimana bisa bosmu yang tampan itu menyukaimu? Tanpa sadar jantungmu berdetak dengan sangat kencang dan wajahmu memerah. Sial.
Beberapa hari berlalu dan kau memuji dirimu sendiri karena mampu berakting dengan baik di hadapan Higuruma seolah tidak pernah terjadi apa pun di antara kalian.
Kini kalian berdua sedang berada di ruangan berkas-berkas yang tersimpan. Kau membantu Higuruma untuk mencari kasus yang ingin dia gunakan di sidang kali ini.
Kau menghapus keringatmu yang tetap keluar walaupun ruangan ini ber-AC. Setelah menemukan beberapa berkas yang kalian cari, kalian segera meletakkannya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Met Him Last Night [JJK Chara x Fem! Reader] smut
FanfictionOne Shot Smut [18+] Jujutsu Kaisen Character x Reader kebanyakan ooc.