#25

412 24 0
                                    

Keringat mengucur deras dari pelipis sosok tampan ini. Bayangan-bayangan mengerikan tak luput dari pandangan. Adegan penyiksaan satu persatu terlihat jelas banyak darah yang mengalir.  Dalam mimpinya ia terlihat frustasi. tangan taehyung mengepal begitu keras dan tubuh yang tiada henti mengejang.

"jangan mendekat akhh sakitt.. sakitt eomma appa tolong..tolonggg" taehyung terbangun dari mimpi buruknya atau masalalunya. Nafasnya tersenggal-senggal badannya gemetar dan juga ketakutan  yang meliputi dirinya. Ia lemah tak berdaya. 

"Sekarang.. aku ada dirumah" yakinnya pada dirinya sendiri dengan Meremat kepala.

"Aku di rumah" Sekali lagi taehyung memastikan. Merasa cukup tenang akhirnya ia beranjak dari kasur menuju meja yang berada didekatnya mengambil segelas air dan meminumnya dan terhenti kala mendengar sesuatu. Seketika gelas digenggaman pecah melukai tangan dan kaki. Taehyung meringkuk dengan tatapan mata yang melirik kekanan dan kekiri sesekali memejamkan mata tak kuat mencari sumber suara.

Dasar penakut

Mati saja kau

Serahkan tubuhmu

Aku pantas memiliki tubuh ini

Suara-suara aneh itu terus terdengar ditelinga taehyung bagaikan pukulan yang bertubi-tubi dilayangkan. Hatinya tak cukup kuat merasakan. Tangan yang menutup pendengaran tak cukup meredam suara, Kepalanya pusing dan bibirnya yang tak henti-hentinya merapalkan kata penenang. Menyakinkan diri bahwa ia baik-baik saja. Pertempuran batin yang berkepanjangan dan bergejolak tak ingin mengalah.

"DIAMMM" teriak taehyung dengan tangan yang menutup kedua telinga. Taehyung kacau, tubuh dan pikirannya tidak bisa diajak berkompromi. Taehyung mengamuk kini ruangan yang semulanya tertata rapi hancur. Taehyung menangis pilu. Kilas balik peristiwa mengerikan berputar layaknya deratan film membuat taehyung lelah dan muak. Ia sangat rapuh, tubuh ringkih meneduh. Terdengar kembali suara-suara aneh. Taehyung takut dan langsung berdiri hendak lari walau kakinya enggan untuk berjalan. Taehyung tidak bisa menahannya lagi akhirnya ia mencari sesuatu dilaci, darah keluar dari balik bajunya terlihat garis lurus berbentuk di tangannya. Ia tersenyum lega suara-suara tadi menghilang dan perlahan matanya mulai mengantuk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung membuka kedua matanya. Ruangan serba putih dan suara alat medis mengisi ruangan. Matanya bergerak perlahan Dilihatnya tangan yang sudah diperban. Air dari Selang infus hampir habis dan suara jam terdengar jelas dan dekat. Taehyung menutup kembali matanya Ia ingin tidur bahkan hanya sebentar saja. Namun gagal kalah seseorang masuk yang tidak lain adalah seokjin.

"Tae" lirihnya.

Langsung dipeluknya sosok yang terbaring ini. Ia sedih dan kesal dengan dirinya sendiri yang tidak becus dalam menjaga adik kesayangannya ini. Disusul eomma dan appa minho yang baru saja masuk dan terlihat baru sehabis menangis. Eomma langsung memeluk anaknya. Mengecup pucuk kepala dan berganti ketangan.

"Sayang ini eomma nak" ucapnya. Air mata yang tak henti-hentinya jatuh. Wajah yang sudah mengkerut dan tangan yang sudah tak seperti waktu muda menggenggam tangan yang lebih muda. Appa pun sama menangis dalam diamnya. Apa yang terjadi dengan anaknya, banyak yang ingin ia tanyakan kepada seokjin namun urung melihat kondisi putranya. Taehyung ingin sekali menjawab ucapan eommanya namun mulutnya seolah dikunci begitu rapat dan ia merasa sebuah rantai mengalung dilehernya. Ia ingin berontak tapi tak bisa tubuhnya seolah mati. Diujung matanya terlihat air mata yang jatuh. Eomma melihatnya dan langsung menghapusnya.

"Eomma disini sayang. Jangan menangis nee. Lihat ada appa juga nak" ucap eomma sambil menarik appa untuk bergabung memeluk taehyung.

"Kami bersamamu tae" itu appa. Seokjin bahagia karena eomma shin hye dan appa minho menyanyangi taehyung sudah selayaknya orang tua kandung. Seokjin mengeryitkan keningnya kala mengingat apa yang sebenarnya taehyung alami. Eomma dan appa tidak tau sama sekali lebih tepatnya taehyung tidak pernah menceritakan masalahnya. Katanya takut merepotkan.

"Apa yang harus hyung lakukan untukmu tae?
Mereka mulaiMengambil alih tubuhmu tanpa hyung sadari. Baik Vyn maupun Arson mereka menirumu dengan baik. Sebenarnya hyung ragu siapa yang sering hyung ajak bicara. Maafkan hyung tae" batin seokjin khawatir.

..
..
..

Di sabtu sore dokter mengatakan bahwa taehyung sudah mulai bisa pulang. Appa dan eomma menemaninya setiap hari tanpa mengalihkan perhatian mereka. Taehyung mencari seokjin tapi eomma dan appa menjelaskan bahwa hyungnya itu sedang mengurus keperluan perusahaannya. Taehyung maklum. Ketiganya pergi meninggalkan rumah sakit. Saat diperjalanan appa minho tidak pernah melepas tatapan matanya dari taehyung melalui kaca mobil. Eomma tidak menyadarinya karena sibuk memeluk anaknya itu.

"Tae" panggil appa minho dan ditanggapi ole taehyung.

"Mulai sekarang kau tinggal dengan appa dan eomma ne di daegu, jangan membantah. Appa mohon" pinta appa.

Awalnya taehyung ingin menolak tapi ia tahu niat appanya sangat baik. Ia juga menyadari kejadian buruk itu mungkin akan kembali lagi. Taehyung berpikir mempertimbangkan, Jauh di lubuk hati yang paling dalam taehyung takut. Takut Vyn atau Arson seketika muncul dan akan melukai appa dan eomma.

"Jangan khawatir tae.. appa akan membantumu mengendalikan dirimu".

"Appa.." mata taehyung membulat dan ucapannya terpotong kala appa minho mengangguk paham.
Taehyung benar-benar terkejut, dari mana appanya tahu? Keduanya terdiam. Taehyung melihat Eomma yang kelelahan akhirnya tertidur bersandar dibahunya. Syukurlah ucapnya dan beralih memandang keluar kaca mobil terlihat Pepohonan menjulang tinggi sepanjang perjalanan. 

..
..
..

Jimin sama hancurnya dengan taehyung, yang jadi pembeda diantara keduanya jimin terluka batinnya sedangkan taehyung semuanya. Jimin baru bangun dari pingsannya beberapa hari yang lalu. Ia pun menangis tersedu-sedu menyebut nama taehyung. Pintu terbuka yoongi membawa bubur untuk jimin. Namun tidak digubris sama sekali.  Yoongi hanya menghela nafas.

"Jangan seperti ini jimin-ah. Kau membuatku sedih. Kau baru saja bangun dan aku tau tubuhmu butuh asupan makanan. Jika kau ingin marah dan melampiaskan kekesalanmu lakukan saja jim. Aku tau aku salah. Maafkan aku sayang".

Jimin melihat sosok dihadapannya, ia akui ia benar-benar marah dan membenci tapi hati kecilnya tak bisa melakukan itu. Perlahan jimin memeluk tubuh yoongi dan menangis tersedu-sedu. Jimin sudah mengenal kekasihnya ini dengan baik Tapi kali ini mengapa ia berbohong itu pikir jimin.

.
.
.
.
.
.
.

Dua jam diperjalanan akhirnya orang tua dan anak itu sampai di pemukiman yang luas dan megah milik appa minho dan eomma shin he. Mengenai panti sudah diatur oleh bawahan appa minho sejak lama. Appa adalah pemilik sah. Dikarenakan tubuh yang sudah menua ia sudah tidak sanggup lagi akhirnya diserahkan ke anak buahnya yang ia percaya dan amanah. Selama di daegu
Kondisi taehyung semakin baik walaupun terkadang taehyung lepas kendali. Moodnya sering berubah-ubah, eomma dan appa sudah tahu dan semakin memperhatikan taehyung. Awalnya eomma terkejut tapi ia bisa mengerti sampai Mimpi buruk itu tidak kembali muncul dan appa minho semakin intens melatih taehyung. Banyak perubahan yang taehyung alami bahkan ia sangat berbeda dari sebelumnya.

"Tae.. ayoo ajak appamu ke dapur kita makan bersama" teriak eomma yang sibuk menyiapkan makanan. Menu hari ini adalah bulgogi.

"Nee/Nee Eomma" sahut keduanya dan kegiatan mereka harus terhenti karena ibu negara sedang memanggil.

"Aishhh mereka ada-ada saja" geleng eomma menata rapi makanan. Setelah ketiganya berkumpul hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring. Ketiganya selesai dan appa memulai pembicaraan.

"Tae" tanya appa dan melirik istrinya yang mengangguk paham.

"Wae appa" jawab taehyung.

"Kondisimu sekarang sudah semakin baik. Apa  yang appa dan eomma ajarkan. kami harap kau bisa mengendalikannya dengan sangat baik. Jangan khawatir appa dan eomma akan selalu mendukung kalian bertiga"

"Nak.." ucap minho dengan mengelus lembut surai taehyung memberik

"Mereka tidak akan bisa melewati batasannya. Kau pemilik tubuh ini " ungkap appa.

[END] WAKTU YANG SINGKAT || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang