"Darah harus dibayar dengan darah begitupun dengan nyawa" lanjut arson.
NEXT.....
Sekarang taehyung dan jungkook sedang berada dimeja makan keduanya saling tersenyum dan melanjutkan kembali sarapan pagi mereka. Hari ini keduanya berpikir untuk menghabiskan waktu bersama.
"Baby.. akhir-akhir ini aku sering melihatmu sedikit aneh, Apa terjadi sesuatu? Apa seseorang mengganggumu?" Tanya jungkook penuh selidik.
Taehyung menundukkan wajahnya dan bepikir sesuatu untuk menjawab pertanyaan jungkook. Ia tahu selama beberapa hari ini ia sedikit menghiraukan jungkook. Ia tahu daddynya pasti khawatir. Banyak yang berubah dari taehyung yang dulu dengan yang sekarang. Dulu jangankan melihat jungkook berbicara saja ia malas.
"Mian daddy, karena aku tidak berpikir untuk mengatakannya tapi apa kau akan marah padaku nanti" ucap taehyung.
"Tentu saja aku marah-" jeda jungkook membuat taehyung menghentikan tangannya dan seketika ia terlihat menahan air matanya. Pasti jungkook marah padanya. Hening sejenak sampai akhirnya jungkook angkat bicara.
"Marah jika kau menutupinya dari ku. Katakan ada apa baby? Bukankah kita berjanji untuk tidak menutup diri satu sama lain" ucap jungkook melangkah mendekati taehyung dan memeluknya.
"Jadi katakan padaku apa terjadi sesuatu" tanya jungkook lagi yang kini menghirup lembut aroma rambut taehyung. Sangat harum seperti buah strawberry.
"Aku akan membalaskan dendamku pada min yoongi" tekannya. Suasana keduanya mendadak berbeda karena Arson yang tiba-tiba mengambil alih tubuh taehyung.
Jungkook terkejut langsung melepas pelukannya dan menatap Arson, sejujurnya jungkook belum terbiasa dengan perubahan sikap taehyung namun ia tahu ini juga berat untuk taehyungnya. Apa pedulinya taehyung tetaplah taehyung dihatinya terlepas apakah itu Vyn atau Arson dihadapannya. Perlahan-lahan jungkook harus terbiasa. Seketika ia menetralkan keterkejutannya dengan menampilkan raut wajah yang datar.
"Wae?" Tanya Arson dan menarik tubuh jungkook untuk duduk di kursi yang taehyung atau ia gunakan sekarang dan tak segan langsung duduk diatas paha jungkook. Menatapnya dengan tatapan buas.
"Apa kau tidak akan mengizinkannya?" Tanya arson dengan mengalungkan tangannya dileher jungkook sedikit menggoda.
Jungkook menatap Arson dengan tatapan yang tajam dan sulit diartikan berbeda dengan taehyung, Vyn maupun Arson sedikit nakal dibanding taehyung. (Padahal aslinya taehyungnyalah yang tak bisa diduga). Sedetik kemudian Jungkook menyeringai dan meremas bokong semok Arson is terkesiap.
"Katakan sekali lagi Arson!" tekan jungkook yang membuat suasana dimeja makan keduanya terasa mencekam.
"Aku akan membalaskan dend- mpptttt" cium jungkook menekan kepala Arson dan memperdalam ciumannya. Ia tahu taehyung pasti mengalami kesulitan menghadapi mereka itu sebabnya jungkook berusaha untuk mengawasi Arson maupun Vyn.
Arson membelakkan matanya kemudian mendorong tubuh melepas pagutan keduanya dan menatap tajam mata jungkook. Jungkook acuh tak peduli, sejujurnya jungkook sangat puas dengan perubahan sikap taehyung. Kadang kala ia seperti tak tersentuh, terkadang juga seperti beruang yang lucu, imu, menggemaskan, dan terkadang ia benar-benar membuatnya naik pitam akan sikapnya namun seksi secara bersamaan. Tentu Kekurangan inilah yang membuatnya sangat bersyukur memiliki ketiganya.
"Kau!" Ucap Arson dengan menunjuk wajah jungkook, Ia kesal dan juga marah tapi ia suka. Wajah
"APA?" Tekan jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] WAKTU YANG SINGKAT || K.V
RomanceON GOING.... "Kau tahu aku sangat membencimu Tae" ucap jungkook sambil menjambak rambut taehyung. "Aku benci kau disentuh orang lain Tae. Kau milikku hanya milikku" Melempar taehyung ke ranjang King size dan mengukung tubuh taehyung. "Aku menahan...