"Mantap! Ada ayam balado!"7 orang yang sama-sama lahir di tanggal 7 Juli 2007 itu sekarang lagi ngumpul di meja makan.
Omong-omong, Papah Teo dan Mamah Juni udah berangkat sejak siang tadi. Jadi, selama beberapa hari kedepan, kita lihat bakal terjadi apa aja di rumah itu tanpa orang tua mereka.
Di meja makan sudah tersedia nasi hangat beserta beberapa potong ayam balado hasil masakan Nana yang memang dikasih tanggung jawab di bagian makanan dan gizi untuk saudara-saudaranya
Sebelum orang tuanya berangkat ke Bali, mereka memang udah dibagikan tanggung jawab masing-masing untuk mengurus rumah dan saudara-saudaranya.
Nana yang bertanggung jawab untuk membuat dan mengawasi makanan si kembar.
Rendra bertanggungjawab sebagai penerima uang saku dari Papah Teo dan menyalurkan ke saudaranya, pun juga mengawasi pengeluaran para saudaranya.
Jevan yang bertanggung jawab atas keamanan rumah dan saudara-saudaranya.
Haekal dan Juan yang bertanggung jawab atas kebersihan rumah (ini atas usulan Rendra dan Jian karena 2 orang itu sama-sama malas kalau disuruh bersih-bersih rumah).
Joan yang bertanggung jawab untuk memantau dan melaporkan kegiatan belajar -di sekolah, tempat les, maupun saat belajar di rumah- juga sebagai duta perdamaian di rumah.
Dan Jian yang bertanggung jawab atas semua saudara-saudaranya. Jian cuma bisa menghela nafas pasrah karena jelas banget tanggung jawabnya mencakup tanggung jawab semua saudaranya.
Kembar Andrean udah pada mulai makan, sedangkan kembar Agatha cuma diem aja.
"Kalian kenapa gak makan? Makan. Hargai Nana yang udah capek-capek masak." Rendra ngomong, tapi matanya tetep lihat kearah piringnya.
Jian mendengus lalu kasih tatapan mata tajam kearah Nana, "lu gak tahu apa pura-pura gak tahu?"
"Lo ngomong apaan sih??" Nana balas natap Jian.
"Juan gak bisa makan pedes t*lol! Lu baca catatannya itu gak? Apa gunanya Lu nyuruh Gue nulis daftar makanan yang bisa atau gak bisa Gue dan saudara Gue makan???"
"Weits! Santai dong! Gak tau terimakasih banget. Padahal udah dimasakin malah ngatain saudara Gue." Haekal ikut nimbrung ke obrolan yang makin panas.
"Ck! Saudara Lu emang patut dikatain. Jangan makan dulu, Jun. Gue bikinin mie aja. Joan Lu makan duluan, nanti gue nyusul juga makan baladonya, soalnya gue mEnGhaRgaI yang udah masak." Jian berdecak, lalu menekan kata menghargai dan berlalu gitu aja jalan ke arah rak ambil mie instan.
"Apaan sih, gak nyambung gobl*k!" Nana muter bola matanya malas, lalu lanjut makan.
Brak!
Itu Rendra yang gebrak meja. Gebrakan yang tiba-tiba itu bikin sendok yang dipake Jevan jatuh ke lantai, dan sesuap nasi dengan ayam balado punya Haekal nyasar ke hidung.
"Makan yang ada aja kenapa sih?!" Rendra berseru kesal.
"Mie instan juga gak sehat." Jevan ikut menyahut, setelah itu berdiri hendak mengambil sendok baru.
"Nah tuh tuh dengerin tuh! Gak menghargai banget huuuu! Udah dibikin pas, nih. Mubazir kalo gak dimakan. Anak mami banget gak suka pedes." Haekal ikut ngomporin.
Dan itu sukses bikin Jian tambah emosi.
"Tapi Juan emang gak bisa makan pedes!"Sedangkan Juan cuma duduk kikuk karena keributan malam ini karena dia.
Joan yang mulai tahu kalo ini bisa jadi makin memanas dan mungkin akan merusak kedamaian beberapa hari kedepan, akhirnya memilih beraksi sebagai duta kedamaian rumah.
"Udah-udah, Lo duduk dulu, Ji. Biar Gue yang urus."
Joan pergi ke rak piring dan ambil mangkok warna pink -gatau punya siapa- lalu ambil satu potong ayam dari piring saji dan dicuci pakai air hangat.
"Kecap sama bubuk kaldu dimana, Nav?"
"Di deket rak bareng bumbu-bumbu lain."
"Oke,"
Setelahnya, ayam yang udah dicuci tadi di taruh di wajan dan dikasih sedikit air, kecap, dan kaldu bubuk.
Joan nengok ke arah meja makan, ternyata semua saudaranya natap dia heran sejak dia cuci sepotong ayam balado tadi.
"Ngapain pada liatin Gue? Buruan makan sana!"
Joan mendengus, lalu mulai siramin kuah kecap panas ke sepotong ayam tadi. Dan setelah dirasa udah cukup, dia matiin kompor lalu letakin sepotong ayam balado yang namanya bukan balado lagi ke piring Juan.
"Nih, mungkin masih agak pedes dikiiit, tapi kayaknya Lo masih bisa makan soalnya rasanya mirip ayam semur."
Dan begitulah cara Joan menjadi duta perdamaian rumah.
Ayam balado----->Ayam semur
haii gais, ketemu lagi hohohohohoho. maaf ya pendek. mau ku panjangin juga agak gimana gitu. jad udah dulu ya! see u cayank

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! My Twins!
Fanfiction00L NCT DREAM & TREASURE "Ayah mau nikah lagi!" "Oh, kalo itu gue udah tau dari lama. Lo nya aja yang ketinggalan be-" "Sama janda anak tiga, seumuran sama kita. DAN MEREKA KEMBAR!"