15. Boleh Iri, Gak?

2.5K 331 42
                                    

Haekal sudah sadar 3 jam yang lalu karena mengeluh tidak nyaman akibat menggunakan masker oksigen. Haekal kembali tertidur setelah dokter menggantinya dengan nassal canula.

Navan sudah berkali-kali membenahi letak nassal canula yang terus menerus disingkirkan dari hidung oleh Haekal sendiri. Navan yang udah capek benahi terus akhirnya dibiarin gitu aja.

Dan sekarang yang hanya dilakukan Navan adalah menatap kosong Haekal yang tertidur di brankar ruang rawat. Di dalam kepalanya banyak memikirkan berbagai kemungkinan.

Pagi tadi, ketika pekikan Jian terdengar dari halaman belakang, Navan dan dua saudaranya yang lain kontan berlari ke sumber suara.

Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Juan yang menggendong 3 kucing milik Navan. Dan dari jarak beberapa meter Jian berjongkok di sebelah Haekal yang terduduk sambil memegang dadanya.

Seharusnya tidak separah ini, karena Navan pikir Haekal sedang terkaget-kaget akibat teriakan Jian. Namun, perilaku Juan yang seperti sedang melakukan reka adegan, Navan tahu ini akan menjadi parah karena

Haekal mencium dan mendusalkan hidungnya ke bulu-bulu anak kucing miliknya.

Dan belum sempat mereka menaikkan level paniknya akibat reka adegan yang dilakukan Juan, tubuh Haekal lebih dulu ambruk membuat level kepanikan tiga orang itu langsung berada di level maksimal.

Mereka langsung menuju rumah sakit, melupakan Joan yang masih asik mengelap kaca jendela di samping rumah.

Joan baru mengetahui insiden tersebut setelah mendapat telfon dari Juan untuk memasukkan kucingnya dan kucing Jevan ke kandang—karena kucing Navan sudah lebih dulu dimasukkan kandang sebelum mereka pergi.

Kembali ke pikiran Navan yang kali ini sedang memikirkan tentang pemikiran Haekal yang kadang diluar nalar, tapi sepertinya Navan bisa menebaknya.

Ini sudah tiga tahun, tapi Haekal tidak pernah mendekati kandang dan berinteraksi dengan kucing-kucing Jevan—itu jelas karena Ayah yang memberikan larangan keras dan mungkin karena Jevan yang posesif kepada para majikannya sehingga Haekal takut Jevan akan mengamuk jika para kucingnya lebih suka bermain dengan orang lain.

Setelah kedatangan Juan dan kucing-kucingnya, Haekal masih sedikit canggung sehingga sungkan untuk bermain dengan LaLiLu.

Haekal yang gak pernah main sama kucing jalanan, karena Haekal kalau keluar rumah pasti bareng saudaranya atau memang secara kebetulan Haekal yang sejauh ini tidak pernah bertemu kucing jalanan.

Navan mengusak rambutnya kasar. Bisa-bisanya dia gak nyadar kalau alergi jadi hal yang ikut dilupakan dalam tiga tahun ini?

Sampai sekarang Navan masih kayak gak nyangka. 3 tahun bro????

"Nih, minum! Lo udah kayak orang stress tau gak?" Navan merasakan dingin menjalar dari pipinya saat Jevan menempelkan sekaleng minuman dingin.

Navan menerimanya. Lantas membuka kaleng itu dan meneguknya.

"Ya gimana gak stress?? Ini tiga tahun, loh! Kayak???? Lo paham maksud Gue, kan?"

Jevan yang lagi duduk di sofa pojok ruang rawat cuma ngangguk-ngangguk aja.

Gak lama, Joan dan Rendra ikut masuk ke dalam. Rendra duduk di sebrang Navan—di sisi kiri brankar, sedangkan Joan ikut duduk di sofa bareng Jevan.

"Mamah sama Papah bentar lagi sampai." Jian dateng.

"Sampai?"

"Ya sampai sini, lah." Jawab Jian sambil menatap aneh kearah Navan yang baru saja mengajukan pertanyaan.

Hi! My Twins!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang