Vote dan komen jangan lupa!!
Enjoy it~
_________________
Sebelum itu
Jeno melirik orang di depannya dengan tatapan bosan, padahal sudah beberapa bulan ini hidupnya terasa tenang, ditambah sekarang ada Renjun juga.
Tapi, lihat sekarang. Orang yang menjadi salah satu penyebab Jeno jengah menjalani hari, tiba-tiba datang ke kediamannya.
"Aku datang berkunjung, mana sambutan untukku?"
Jeno memutar matanya malas, dirinya sudah siap untuk berlatih pedang dengan pakaian yang terlihat lebih unformal dari biasanya.
Tapi langkahnya harus terhenti karena tamu tidak diundang ini, tiba-tiba datang dan menghadang jalan.
"Bukankah harusnya Putra Mahkota pulang ke istana setelah perjalanan jauh dari wilayah Barat?" Tanya Jeno dengan satu kata yang dia tekan sebagai isyarat kesalnya.
Tapi pria yang dia ajak bicara, tampaknya sudah terlalu kebal dengan gertakan yang Jeno beri.
Wajah Putra Mahkota bahkan masih terlihat tersenyum.
"Tidak juga sih, aku lebih suka di sini dari pada di istana."
"Iya, tapi aku yang tidak suka dengan kehadiranmu di sini."
"Itu penghinaan untuk keluarga Kaisar, Grand Duke."
Jeno berdecak, tidak peduli apa dia sudah menghina keluarga kaisar atau apalah itu, tapi dia memilih untuk kembali melangkah menuju ke tempat latihan.
Persetan dengan putra mahkota, orang-orang kekaisaran memang kadang hobi membuat kepala Jeno menjadi panas.
Putra mahkota yang melihat Jeno kian menjauh, dibuat berteriak di tempatnya.
"Hei, aku juga mau ikut berlatih, Jeno! Aku akan ganti pakaianku!"
"Pulang saja sana, Mark Lee sialan!"
Ucapan Jeno tadi, benar-benar menjadi angin lalu untuk Mark, lihat saja mereka yang kini tampak berdiri dengan pedang yang masing-masing tergenggam di tangan kanan.
"Sudah lama kita tidak duel, bagaimana kalau kita buat taruhan?" Tawar Mark.
"Berhenti mengajakku bermain judi, Putra Mahkota."
Mark berdecak, "hanya tawaran kecil agar permainan kita tidak membosankan, kau ini terlalu kaku, Jeno."
"Aku tidak kaku."
"Tapi kau selalu begitu denganku."
"Hanya denganmu."
"Ck, anak ini."
Setelah mengelap pedangnya hingga semakin mengilap, Jeno langsung berdiri di posisinya. Mark yang melihat Jeno sudah bersiap, ikut menyusul di hadapan Grand Duke itu.
"Kita lihat, siapa yang akan menang hari ini." Mark tersenyum remeh.
"Kalau kau kalah, angkat kakimu saat itu juga dan kembali ke istana."
"Kau bilang tidak mau taruhan!" Cibir Mark yang tiba-tiba terpancing untuk kesal.
"Aku berubah pikiran."
Setelah Jeno mengatakan itu, duel mereka terlaksana. Beberapa kesatria yang ikut berlatih di sekitar mereka, terpancing untuk menonton, kapan lagi melihat pertarungan latihan dari Grand Duke sekaligus kesatria nomor satu di kekaisaran dan Putra Mahkota Hanares kan?
Suara pedang yang beradu terdengar nyarik mengisi tempat latihan, wajah yang tadinya saling memandang remeh dengan kalimat sarkas yang ikut keluar, kini tampak memandang satu sama lain dengan sorot membunuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] - MY GRAND DUKE [NOREN]
Fanfiction"Aku, akan berikan segalanya. Semuanya yang kau butuhkan, tapi kau, juga harus ikuti semua yang aku mau." "Yang kau mau?" "Ya, salah satunya adalah menjadi Ibu dari anakku." [ON GOING] --- NOREN HISTORICAL FANTASY by buah ceri #🥇- baron [31/01/20...