XI

6.7K 832 190
                                        

Vote dan komen jangan lupa!!

RAME BANGET DI PART SEBELUMNYA, omg, terharu..

Kalo ada typo, tandai aja yah

Enjoy it~

_____________________

Setelah semua penjelasan yang Renjun dapat dari Jeno kemarin, ntah kenapa hari ini langit terasa lebih cerah, beban yang mendiami hati si Huang sejak menapakkan kaki di kastil Grand Duke ini, perlahan terangkat.

Shotaro yang akan membantu Renjun bersiap di pagi hari pun, ikut terkena dampak positif dari tuannya itu.

"Selamat pagi, Duchess."

Renjun yang masih terduduk di kasur sambil melihat ke jendela, dibuat menoleh karena panggilan itu.

Senyum sang Duchess terbit di bibir tipisnya, "pagi, Sho, tidurmu nyenyak?"

"Harusnya itu pertanyaan yang saya ajukan untuk Anda."

"Tidak apa, hari ini giliran aku yang bertanya pada dirimu."

Si pelayan meletakkan wadah berisikan air yang akan Renjun pakai untuk mencuci muka ke atas meja, "tidur saya nyenyak, Duchess. Bagaimana dengan Anda?"

"Nyenyak dan lebih segar." Renjun bangkit dari duduknya untuk membersihkan diri.

"Saya ikut senang mendengarnya. Hari ini apa yang ingin Anda lakukan?"

"Aku ingin ke perpustakaan."

.
.
.

Renjun memang merasa lega, karena kebingungan yang dia rasa belakangan ini perlahan berangsur mereda, hatinya tak lagi gusar karena banyaknya pertanyaan tanpa jawaban, seperti;

Apa alasan Jeno tiba-tiba menikahinya?

Kenapa Jeno menyembunyikan Wish darinya?

Kenapa Permaisuri Ten tampak membencinya?

Atau kenapa Duchess Kim tidak bisa menerima kehadirannya?

Si Huang sudah punya semua jawaban itu, bahkan Jeno menjelasakannya dengan sangat-sangat rinci.

Tapi, setelah dia dapat jawaban yang dia mau, pertanyaan lain malah datang dan kembali mengusik ketenangan Renjun.

Sekarang, kepala si Duchess malah terganggu dengan pertanyaan, apa maksud Jeno kalau dirinya adalah keturunan dari clan Emire? Bahkan, Renjun pun baru tahu kalau darah yang mengalir dalam dirinya saat ini, bukanlah darah dari bangsa manusia murni.

Pintu perpustakaan di kastil Grand Duke, terbuka, penjaga yang bertugas menjaganya, memberi hormat kepada Renjun saat lelaki cantik itu masuk.

"Salam, Yang Mulia Grand Duchess Huang. Apa ada yang bisa saya bantu untuk Anda?"

"Bisa tuntun aku ke rak yang berisikan buku-buku sejarah kekaisaran dan benua Hanares?"

Penjaga itu mengangguk, "mari, biar saya antarkan."

Renjun menurut, mengikuti ke mana pria dengan kacamata yang bertengger di hidup bangirnya itu akan membawanya.

"Apa Duchess memang tertarik dengan buku-buku sejarah?"

Renjun menoleh, penjaga itu terlihat lebih ramah dari penjaga perpustakaan ibu kota di wilayah Utara yang pernah Renjun temui dulu-tentu saja, sekarang status Renjun kan memang harus dihormati.

"Tidak, tapi ada yang ingin aku cari. Informasi mengenai clan dan semacamnya," jawab Renjun.

"Saya tidak tau kalau Duchess penasaran dengan itu, apa ada yang mengganggu pikiran Anda?"

[ON HOLD] - MY GRAND DUKE [NOREN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang