Catur [4]

1.8K 372 37
                                    

Kar'na 'ku benciuntuk mencintaimu˳ ˳ ˳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kar'na 'ku benci
untuk mencintaimu
˳ ˳ ˳

Langkah demi langkah telah menelusuri senja yang akan melahap matahari. Pandanganmu mengadah, menerawang langit yang terlihat indah.

Seberapa banyak kejadian yang telah kamu lewati hari ini? Sebelumnya, pernahkah seseorang memperlakukanmu jahil seperti yang Kaiser lakukan?

Tidak.

Selama ini, kamu hanya hidup melewati kesendirian. Trauma akan masa lalu, pertemanan, percintaan, telah menggergoti jiwamu selama dua tahun terakhir.

"Bukan itu poin pentingnya ..."

Lalu apa?

Kamu mengendikkan bahu acuh, membuka pintu rumah. Membayangkan menu makan malam yang akan dimasakkan oleh bunda.

CKLEK

Sambutannya adalah senyuman hangat dari bundamu. "Loh? Tumben pulangnya telat dari kemarin."

Cengiran lebar terlayangkan. "Enggak bun, cuma. . . tadi ada kethek nakal yang nyembunyiin tasku." Ungkapmu menyodorkan tas.

Sorot mata bundamu memicing, "Kok kotor?"

Sesungguhnya saat ini kamu ingin menggeret Kaiser ke mari dan menunjukkan pada bundamu jika dialah sang kethek yang telah mengacau.

"Nanti aja deh ceritanya, bun. Aku mau ganti baju dulu," Selepas mencium tangan bundamu, kamu beranjak pamit dan pergi.

Rumah yang kamu tempati bersama bunda sangatlah minimalis dan kecil.

Karena kalian bukan orang yang benar-benar berada. Maka dari itu, "Besok matpel apa?"

"... Matematika sama Biologi."

"Belajar yang bener, ya. Bunda gak mau hasil yang kamu dapet sama kayak kemarin,"

Benar. Hasil ulangan semester kemarin sangat buruk bagi bundamu. Kamu, harus memenuhi ekspetasi bundamu bukan?

"Iya bunda. Ini aku mau langsung belajar kok,"

Jawabanmu belum cukup memuaskan. Butuh bukti untuk meyakinkan gejolak nafsu kesempurnaan bundamu.

Lantas, kamu mengambil buku dan bersiap memakai kacamata belajar. "Tenang aja bunda, gak akan ada nilai di bawah 95."

Bundamu menghela napas lega, memberikan senyuman terbaiknya. "Anak pinter, habisini bunda bawain susu biar jadi temen belajar."

꒷ 𝐒ampoerna ،  𝐊aiser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang