ᡕᠵ᠊ᡃ່࡚ࠢ࠘ ⸝່ࠡࠣ᠊߯᠆ࠣ࠘ᡁࠣ࠘᠊᠊ࠢ࠘𐡏 ﹾ 𝗣𝗘𝗖𝗔𝗡𝗗𝗨 𝗔𝗦𝗠𝗔𝗥𝗔 ; lagu tahun 90-an yang kamu sukai dengan buku bergelantung indah di tangan. ternyata, mengundang anjing gila mendekat. terdapat dua pilihan, lari atau sembunyi.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lembut suraimu mengalun di lengan kiriku
˳ ˳ ˳
Tubuhmu terasa ringan setelah tidur sekian lamanya.
Dunia akan tetap bekerja meskipun terdapat salah satu dari kita yang tiada.
Itulah cara kerja kehidupan.
Benar, mungkin saat ini juga kamu sedang dihadapkan oleh pilihan antara mati dan hidup. Pasalnya, tatapan tajam membunuh dilayangkan padamu, "Udah berani digendong sama cowok, ya?"
Kerjapan mata yang dilakukan tidaklah meminimalisir kesalahan. "Digendong ... cowok?"
Ah, tiba-tiba kepalamu terasa sakit.
"Bunda ngomong apasih? Ngaco banget," Sahutmu melanjutkan ucapan sebelumnya.
Memilih untuk tetap diam dan melanjutkan tidur, tanpa menghiraukan keberadaan bundamu.
"Bunda ngaco? Terus, yang di depan itu siapa?"
Kamu langsung tersigap mendengar kata-kata bunda, sontak tanganmu terangkat dan menepuk keras kening sendiri. "Mampus!"
Langkahmu langsung menelusuri ruang utama dan menemukan keberadaan Kaiser.
Kedua alismu mengerut, "Siapa yang ngizinin kamu buka album fotoku?!" Tanyamu galak.
"Gak ada sih, gue kepo. Lo udah baikan?"
Tanpa membalas kata-kata Kaiser, kamu dengan cepatnya merebut paksa album foto masa kecil, berisikan aib, serta kenangan bersama ayah dan bunda.
Kamu hanya tidak ingin masalah rumah diketahui oleh siapa pun. "Makasih udah nganterin, silahkan pulang." Ketusmu mengusir secara terang-terangan.
Perangai buruk itu mampu membuat Kaiser memutar bola mata jengah. "Yee, gak ada sopan-sopannya lo. Tuh, mama lo b aja gue di sini daritadi."
Lagi dan lagi, kedua alis itu kembali mengerut.
"Bunda ... ngebiarin kamu duduk? Dari jam berapa?" Bisikmu berbicara hati-hati.
Kamu penasaran, pasalnya Reo yang mempunyai perusahaan ternama saja tidak termasuk dalam daftar bundamu.
"Mana gue tau, dari siang tadi."
Wow, menakjubkan. Seorang bunda membiarkan anak gadisnya diantar oleh lelaki dan membiarkan bermain di rumah?
Gelengan kepala yang kamu berikan membuat Kaiser bertanya-tanya. "Emang kenapa?"
"Gapapa, udah sana pulang!" Gertakmu kembali memaksa Kaiser.
Atmosfer rumah memang sangat panas.
Ditambah dengan kehadiran Kaiser dapat memicu selisih antara kamu dan bunda.
