Caturdasa [14]

875 134 26
                                    

Terang sajaAku mendambanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terang saja
Aku mendambanya

° ° °

"Cowok gila."

Kamu mendesis. Berancang-ancang untuk kabur dari jangkauan sang anjing gila.

"Yeah, this is cogil. Cowok gila,"

Sungguh. Apa yang barusan kamu pikirkan terjadi. Kaiser benar-benar mendekat dan berancang-ancang untuk melayangkan suatu kecupan.

Tentu saja kamu menghindar.

Namun, apakah itu cukup? "MINGGIR! KAMU GAK TAHU SITUASI, HAH? KITA LAGI DI TEMPAT UMUM."

Wajahmu benar-benar mengeluarkan aura petang.

Bibir Kaiser menyunggingkan senyuman kesenangan.

"Di tempat sepi boleh dong?" Goda Kaiser menaik turunkan alis.

Selang 1 detik, Kaiser langsung menarik tanganmu agar mendekat ke tubuhnya. "Lepasin. Aku gak mau marah-marah, energiku udah kekuras tadi."

Suara lirih itu mengalun lembut di telinga Kaiser. Nada bicara yang terdengar frustasi dan hilang arah, persis seperti dirinya 2 tahun lalu.

"Hah? Gue gak denger, lo ngomong apa ngerong?"

Kata-kata Kaiser barusan sedikit menyentil ego terdalam. Karenanya, kamu kini sedang dilanda overthinking yang luar biasa.

"Aku gak mau," Kamu mengangkat kepala sembari mengeluarkan tatapan intens. "Lepasin tangannya, waktuku udah banyak kebuang ngeladenin kamu."

Kaiser menaikkan salah satu alisnya. "Lo kenapa sih? Gue baru dateng lo langsung nangis, belum sempet gue nyapa lo langsung kabur,"

"A--"

"Kalo gak lo jelasin gue mana paham, barongsai? Lo kira otak gue model apaan bisa ngebaca jalan pikiran lo." Cerocos Kaiser menggoyangkan tubuhmu ke depan dan ke belakang.

Sontak, kedua matamu mengerjap beberapa kali.

Sebenarnya yang salah sedari awal itu siapa? Apakah bunda? Ataukah Kaiser? Namun inti dari permasalahan semuanya adalah kamu sendiri.

Kamu terlalu minim berkomunikasi dan mengangkat semua beban di pundak sendirian. Andai saja kamu mendengar ucapan bunda semalam dan menanyakan alasan dibalik sikap bunda, pasti tidak akan menyerukan pertengkaran dingin seperti ini.

꒷ 𝐒ampoerna ،  𝐊aiser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang