EIGHT

731 70 15
                                    

Happy Reading!!!
.
.
.

"Kakak~"

"Sayang"

"Kakak ngapain? " Tanya Cio santai sembari memasuki ruangan Matthew bersama teman-temannya.

Matthew segera bangkit dari posisinya, lalu menghampiri Cio yang kini berdiri santai dengan tangan dilipat didada.

Sang dominan lalu segera menggapai tangan Cio untuk menjelaskan apa yang telah dilihat oleh kekasihnya.

"Sayang ini gak seperti apa yang kamu lihat, kakak gak ngapa-ngapain." Ucap Matthew panik sembari menggenggam tangan Cio.

"Emang kenapa kakak? Cio cuma mampir kesini sama temen-temen." Jawabnya santai, berbeda dengan teman-temannya yang sudah menahan tawa.

"Oh iya sayang, yasudah sini temennya diajak duduk dulu, mau minum apa?" Matthew sedikit lega melihat Cio yang tenang, namun melihat raut wajah empat bocil ini merasa ada yang akan terjadi alias tidak beres.

"Hais kakak kaya apa aja, nanti kalau Cio mau tinggal Cio bilang sendiri." Ucap Cio sembari berjalan ke arah Baifern yang masih setia dengan akting pingsannya. Tiba-tiba...

Bruk!!

"Awshh.." Baifern melenguy saat tubuhnya tiba-tiba dijatuhkan ke lantai oleh Cio.

"Hahaha, sakit gak?" Tanya Cio sambil tertawa diikuti ketiga temannya. Matthew yang melihat itu hanya menahan tawanya dan benar saja apa yang sudah dia pikirkan pasti akan terjadi sesuatu.

"SIALAN! Bocah ingusan!" Marah baifern karena sudah dikerjai oleh empat bocil kematian.

"Ih kak Matthew dia bohong tuh gak pingsan beneran." Nine tiba-tiba menyahut membuat Baifern makin kesal karena rencananya ketahuan.

"Hu nenek jalang caper!" Kite juga ikut menimpali.

Baifern mendekati Matthew lalu merangkul lengan kekar Matthew membuat Cio kesal, namun dengan itu dia bisa melanjutkan rencananya.

Matthew melirik ke Cio menandakan kalau dirinya risih namun Cio hanya tersenyum mengisyaratkan "tenang kakak bantu cio menyingkirkan perempuan jelek ini oke?" itu membuat Matthew mengangguk.

"Terserah Baifern saya gak ikutan kalau 4 bocil ini sudah bergerak!" Ucap pasrah dalam batin Matthew.

"Hikss.." Tiba-tiba Cio menangis.

"Sayang kenapa?" Matthew langsung saja menghampiri Cio untuk menenangkan.

Namun saat itu juga Cio langsung saja menarik tangan Matthew mengajaknya keluar ruangan. "Kakak ayo ikut Cio sebentar." Matthew menurut lalu mengikuti Cio di belakang nya.

Sampai diluar ruangan Cio menatap Matthew kesal membuat yang lebih tua hanya bisa tersenyum kaku.

"Sayang kenapa nangis? Maafin kakak." Ucap Matthew meminta maaf. "Hihi Cio hanya akting," Cio cengengesan membuat Matthew membola. Bisa-bisa nya pacar kecilnya ini kepikiran untuk akting nangis.

"Sayang ngagetin kakak aja." Matthew menghembuskan nafas nya lega.

"Jadi kenapa dia kesini lagi kakak?" Tanya Cio kembali dengan raut datar.

"Seperti biasa sayang, kakak ada meeting dengan perusahaan papanya jadi dia ikut kesini." Jawab Matthew dengan wajah yang menahan senyum melihat wajah lucu cio saat kesal.

"Terus tadi ngapain kok tindihan sama kakak di sofa?" Tanya cio lagi.

"Tadi dia ajakin kakak makan siang bareng, tapi kakak udah tolak dia tetep aja maksa terus tiba-tiba dia pingsan." Matthew benar-benar menjelaskan apa yang terjadi membuat Cio mengangguk.

"Hmm yasudah kakak ikuti saja apa maunya." Pernyataan Cio membuat Matthew menggelengkan kepalanya tidak mau.

"Sudah kakak ikuti saja apa kata Cio hehe." Cio memaksa lalu tersenyum setelahnya membuat Matthew paham.

Matthew akhirnya mengerti setelah Cio menjelaskan maksud dari rencananya. "Kakak jangan lupa sharelok tempatnya ya?" Matthew mengangguk lalu mereka berdua masuk lagi keruangan dengan muka Cio yang dibuat sembab karena menangis.

🌞🌻

"Heh bocil ngomongin apa sama calon suami gue?"  Tanya Baifern tiba-tiba saat mereka baru saja masuk keruangan.

"Hiksss.." Cio menangis lagi mendengar bentakan Baifern.

"Kepo banget sih nenek lampir!" Ucap Nine ketus membuat Baifern memutar bola matanya malas.

"Matthew ayo makan siang sama aku, udah males disini ada bocah ingusan!" Ucap Baifern sok manja membuat Matthew benar-benar risih.

"Saya gak mau kenapa maksa." Akhirnya Matthew bersuara.

"Hikss kakak pergi saja gakpapa." Ucap Cio sesegukan, "Sayang?" Matthew berusaha menjalankan rencana tersebut.

"Tuh kan dia aja gakpapa, Ayo!" Baifern masih saja dengan pendiriannya.

"Hiks yaudah kita putus aja!" Ucapan Cio membuat Baifern senang namun beda dengan Matthew. Dirinya kaget karena itu tidak ada direncana. Ketiga teman Cio sudah menahan tawanya karena rencana Cio sangat epic.

"Ayo guys kita pulang aja hikss.." Cio mengajak teman-temannya pulang membuat Matthew makin panik. Saat dirinya ingin mengejar Cio terlebih dahulu Baifern mencekal tangannya.

"Udah biarin aja, ayo kita makan siang aku udah laper banget." Matthew hanya bisa pasrah kali ini, karena kepalanya sudah mau pecah menghadapi orang-orang ini.

*****

"HAHAHAHA, WLEE!"

Hello im back😂

Dikit dikit aja ye besok update lagi, aku ada libur 3hari kok.

See you next part jangan lupa vote dan komennya❤

Sick But Interesting 18+ (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang