Cerita anak manis yang tengah berpacaran dengan seorang CEO sekaligus mafia tampan. Keduanya memiliki kesamaan yaitu suka kekerasan disaat melakukan hubungan sexual nya.
Gimana ceritanya? Lanjut ajalah baca😊
Malam ini kedua keluarga uang merencanakan makan malam disalah satu restoran. Siapa lagi kalau bukan keluarga Austin dan keluarga Reviano. Mereka sudah lama tidak temu kangen karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan malam ini karena mereka tidak sibuk akhirnya mereka merencanakan makan bersama.
Cio yang bersiap sedari tadi denga balutan cardigan hijau membuat dirinya semakin manis, bagaimana Matthew tidak jatuh cinta setiap harinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggep gada pentolan mic kecil disana ya hehe)
Cio bersiap dari apartemen Matthew , karena sejak pulang kuliah dirinya sudah berada disana. Sembari menunggu Matthew bersiap, Cio pun memainkan hpnya untuk bermain game offline disana.
Cup!!
"Manis banget pacar kakak." Ucap Matthew membuat Cio menoleh dan tersenyum manis.
"Cio memang selalu manis kakak hehe." Pede seorang Cio membuat Matthew terkekeh dan mengangguk.
"Sudah siap sayang? Ayo berangkat, mungkin semuanya sudah ada disana." Cio mengangguk dan menghentikan gamenya lalu bergegas keluar kamar diikuti Matthew dibelakangnya. Malam ini Matthew hanya menggunakan sweater hitam dan kacamata sudah membuatnya tampan. Mereka mengenakan pakaian santai memang karena bukan acara yang formal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☀🌻
Sesampainya di restoran, Matthew segera bergegas ketempat yang sudah direservasi dari siang oleh orang tuanya.
"Hei anak mama sudah datang sini sayang duduk." Mama Matthew mempersilahkan calon mantunya itu untuk duduk disebelahnya.
"Sebenarnya Cio itu anak aku apa anak mu si!" Sewot Bunda Cio membuat semuanya terkekeh.
"Cio anak kita semuaa sudah." Ucap papa Matthew membuat semuanya mengangguk setuju. Matthew pun bahagia karena semuanya bisa rukun seperti ini.
