FIVETEEN

430 49 20
                                    

Happy Reading!!!
.
.
.

Sudah hampir seminggu Cio tidak bisa ditemui bahkan dihubungi pun tidak ada jawaban. Matthew frustasi, setiap datang ke rumahnya Cio selalu sudah berangkat ke kampusnya dan setiap Matthew ke kampusnya Cio sudah pulang bersama teman-temannya.

Matthew tidak menyerah, sore ini dia berniat kembali ke kampus Cio untuk menjemput kekasih nya itu. Setelah urusan kantor selesai dirinya bergegas meraih kunci mobil, dompet dan ponselnya lalu segera menuju mobilnya.

Matthew mengendarai mobilnya tidak kebut dan juga tidak santai karena dirinya yakin hari ini bisa bertemu kekasihnya itu, dirinya sangat rindu. Setelah kurang lebih 20 menit, akhirnya Matthew sampai di kampus Cio. Dia menunggu didalam mobil sambil mengawasi mahasiswa/mahasiswi yang berhamburan keluar dari masing-masing kelasnya. Dan matanya tertuju pada lelaki manis yang selama seminggu ini dia rindukan. Matthew pun keluar dari mobilnya dan segera berlari menghampiri lelaki manis itu.

"Bye bye Cio duluan ya." Ucap Cio kepada teman-temannya dan segera berlalu dari kelasnya. Baru saja berjalan dua langkah, tangannya dicekal oleh seseorang membuat Cio otomatis menoleh.

"K-kak.." Lirih Cio membuat Matthew segera memeluk tubuh itu. " Kakak rindu sayang, maafkan kakak." Ucap Matthew sendu dengan dirinya yang masih memeluk Cio.

Cio hanya diam menanggapi nya, setelahnya Cio segera melepas pelukan itu dan ingin bergegas pulang kerumah. "Maaf Aku mau pulang kak, permisi." Matthew menggelengkan kepalanya tidak setuju Cio meninggalkannya lagi.

"Pulang dengan kakak ya?" Tawar Matthew mendapat gelengan dari Cio. " Aku bisa pulang sendiri, bisa lepasin aku?" Ucap Cio datar, sebenarnya dia ingin tangisnya namun dia tidak ingin terlihat lemah jadi dia menahannya.

"Sayang kakak mohon maafin kakak, itu diluar kendali kakak sayang." Matthew benar-benar memohon, dia takut kehilangan lelaki manisnya ini. "Iya aku maafin, tapi tolong lepasin aku mau pulang." Ucap Cio sedikit bergetar, setelah Matthew melepaskannya Cio segera bergegas pergi dari sana dan Matthew pun hanya menatap nanar punggung Cio.

Matthew yang frustasi pun hanya bisa mengusak rambutnya kasar, dia berniat pergi ke bar untuk menenangkan fikirannya.

☀🌻

Kini di suatu bar, Matthew sedang menyesap rokoknya dan sesekali menenggak bir yang ada dihadapannya. Dari jarak jauh Matthew sudah diperhatikan oleh seseorang membuat orang itu tersenyum dan bermaksud menghampiri Matthew yang terlihat kacau.

"Matthew?" Sapanya membuat Matthew mendongakkan kepalanya. "Ata? Kenapa di sini?" Tanyanya dengan suara yang parau karena kepalanya sangat pusing.

"Inikan tempat umum, aku bebas disini dong. Kamu sendiri kenapa? Kelihatannya sedang setres?" Pertanyaan Ata membuat Matthew mengangguk. " Ya sedikit pusing karena pekerjaan." Jawabnya singkat.

"Yasudah aku temani disini boleh?" Tawaran Ata membuat Matthew segera mengangguk. Mungkin dengan adanya teman dirinya sedikit membaik.

Mereka berdua kini sudah menghabiskan beberapa botol bir membuat keduanya diambang mabuk. Tanpa sadar Matthew mendekat ke arah Ata membuat Ata tersentak lalu setelahnya tersenyum.

"Kau ingin Matthew?" Tanyanya membuat Matthew mengangguk. Dengan segera Matthew meraup bibir itu dan segera mendapat balasan dari lawannya.

"Ayo pindah jangan disini." Matthew segera menggendong Ata bridal style menuju ruangan panas. Sampai disana Matthew segera melemparkan tubuh itu diatas kasur dan segera meraup bibir itu lagi.

"Kau cantik sayang, aku merindukanmu." Ucapan Matthew membuat Ata tersenyum dan segera melanjutkan kegiatan panasnya.

(Dah ya gak mau lanjutin aku gak kuat😭)

☀🌻

"Ada apa?" Tanya Cio datar kepada bodyguard nya yang baru datang. " Kami menemukan sesuatu tentang tuan Matthew tapi kalau buat tuan menyakitkan kami tidak akan menunjukkan videonya." Ucap bodyguard itu ragu. "Tidak apa apa, mana?" Cio berusaha tenang agar tidak menangis lagi, segera bodyguard itu menunjukkan video yang diambilnya semalam.

Cio membulatkan matanya, pacarnya sedang bercumbu dengan pria yang beberapa hari lalu bertemu dengan kekasihnya dan juga dirinya. Dadanya sakit, emosi merasuk ke kepalanya dan dengan tidak sadar air mata jatuh dari pelupuk matanya.

"Tega sekali!" Batin Cio menangis.

"Tuan berikan kepada kami lagi, jangan menangis." Cio akhirnya menyerahkan kembali ponsel kepada bodyguardnya. "Hiks.. Terimakasih kalian boleh kembali ke pekerjaan hikss.." Cio memerintahkan bodyguard nya sembari menangis, membuat bodyguard itu mengangguk namun merasa kasihan kepada tuannya.

"HUAAAAAA BUNDAA KAKAK JAHAT HIKSSS! DIA SIAPA?" Cio berteriak dari dalam kamarnya, namun saat ini di rumah sedang tidak ada siapa siapa jadi dia sedang sedih sendirian.

Setelah lelah menangis Cio akhirnya pergi kedapur untuk mengisi perutnya, sejak samalam perutnya tidak terisi apapun. Cio berjalan gontai menuju dapur membuatnya teringat siapa pria yang kini sedang bersama kekasihnya.

...

Disisi lain, Matthew baru saja membuka matanya karena cahaya matahari dan perlahan sadar dirinya sedang tidur bersama seseorang. Saat membuka matanya dirinya kaget karena keduanya tidak menggunakan pakaian apapun.

Matthew bangun dari tidurnya dan menjauhkan Ata yang sedari malam mungkin ada di pelukannya. "Enggh.. Kamu udah bangun?" Tanya Ata disela dirinya perlahan membuka matanya.

"Kita ngapain ta? Kenapa disini?" Tanya Matthew dengan nafas yang memburu. "Kamu lupa semalam kamu yang mengajakku kesini Matthew." Matthew membelalakan matanya, lalu segera berlalu ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya dan segera pergi.

Matthew pergi meninggalkan kamar itu dan keluar bar dengan hati yang sedikit mencolos. Kesalahan apalagi yang dia perbuat, bagaimana kalau kekasihnya tau. Ntahlah kini dirinya akan pulang dahulu ke apartemen nya untuk membersihkan tubuh dan berniat kerumah Cio.

*****

"Aku pergi ya kak?"

Maaf ya kubuat begini, melintas aja gitu diotak hehe😭

Jangan lupa seperti biasa, biar aku semangat.

Mau diapain nih Matthew?

Maafin atau gak?

Atau putus?

Sick But Interesting 18+ (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang