18

3K 318 30
                                    

Haechan menjeda kegiatannya ketika mendapati ponselnya yang berdering.

"ndeee jenoww ssii..."

"..."

"eoh kau sudah di Incheon? jangan pulang dulu. Pergi dulu kemana saja dan kembali lah jam 7 malam"

"..."

"Iya aku tau sekarang masih jam 2 siang. Tapi pokoknya jangan pulang dulu. Awas kalau pulang aku marah!"

"..."

"euhmm nanti ku kabari kalau kamu sudah boleh pulang ya. Ku tutup ya.. aku sibuk"

Tanpa mendengar persetujuan dari Jeno. Haechan langsung saja menutup panggilannya.

Yang membuatnya sangat sibuk kali ini dan membuatnya melarang Jeno datang ialah karna Haechan sedang menyiapkan makan malam romantis untuk Jeno.

Mendengar  cerita-cerita orang tentang bagaimana Jeno mencintainya rasanya Haechan ingin melakukan sesuatu untuk kekasihnya itu.

Ia memasak makanan favorit Jeno sendiri. Menghias ruang tamu apartemen dan tentunya meja tempat dinner mereka.

Bolak-balik Haechan mengecek agar semuanya sempurna.



"ahhhh... kamu memang romantis sekali Lee Haechan.." ucap Haechan pada dirinya sendiri.

"Terimakasih sayang.." ucap Haechan menirukan Jeno, lengkap dengan senyumnya ala Jeno dan usapan di kepala Haechan.

Haechan mengangguk lucu. "Sama-sama Jenoow.." jawab Haechan sendiri.

"lalu kita akan makan malam romantis bersama.. lalu..." Haechan melompat-lompat tak jelas sendiri saat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah makan malam.


"tunggu.. aku harus cancel beberapa jadwal besok. Aku pasti tidak bisa jalan besok" Cicit Haechan. Wajahnya memerah karna malu-malu. Namun meski begitu ia tetap mengirim pesan untuk meminta izin tak ikut latihan besok.

"aigoo haechan.. isi kepala mu sangat kotor..." lanjut Haechan namun masih dengan senyum mengembang. Seolah ia bangga sekali dengan isi kepalanya itu.



.....
..

Jeno yang bingung harus kemana dulu sambil menunggu Haechan. Ia pun mengajak Jaemin keluar. Ia ingin tanya keadaan Renjun. Tapi masih merasa canggung kalau harus bertemu langsung.


"Kemarin Haechan menemui Renjun.."

"lalu?" tanya Jeno cepat

"Yah, mereka sudah baik-baik saja. Haechan mempertahankan mu dan Renjun merelakan mu."

Jeno memajukan tubuhnya. "mempertahankan bagaimana?" Jeno mendadak antusias.

"ck...apa isi kepala mu benar-benar hanua Haechan?"

Jeno tersenyum hingga matanya menyipit.

"Ayo ceritaa"

"Ya intinya Haechan tidak ingin  melepaskan mu. Tapi dia juga tidak ingin persahabatannya dengan Renjun rusak."

"ahh. apa kau merekamnya? pasti menggemaskan sekali Haechan ku. ck.. aku sungguh ingin mendengarnya langsung"


Jaemin menatap Jeno malas. Ia memilih untuk meminum ice Americano nya saja.

"Sepertinya Haechan sudah benar-benar mencintai ku deh. Iya ngga?"

"terserah kau sajalah Jen. Sudah tidak tertolong bucin mu"

Bukan Cinta Segitiga Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang