Renjun dan Haechan sudah berada di dalam kamar Renjun. Keadaan mendadak menjadi sangat hening. Padahal keduanya sama-sama paling suka bicara.
"kaki mu bagaimana?" Haechan memberanikan diri untuk memulai percakapan.
"to the point saja. Ada apa?"
"Ingin menjenguk mu. Memang tidak boleh aku menjenguk mu?"
Renjun melipat tangannya kemudian menatap Haechan cukup lekat.
"baiklah.. memang ada yang ingin aku katakan.." ucap Haechan cepat. Ia tak sanggup di tatap seperti itu oleh Renjun.
Renjun hanya diam dan menunggu.
"euhm... aku ke sini karna ingin bicara sesuatu."
"ya apa?" Renjun tak sabar
"Sabar! kalau kau marah aku tidak bisa bicara"
"Aku tidak marah! kau lama"
Haechan akan menjawab kalau saja Jaemin tak mengetuk dan memunculkan kepalanya.
"jeolmeun saramdeul...inget jangan pakai urat.." Jaemin mengingatkan dan kembali menutup pintu.
Haechan menghela napasnya.
"Aku mau minta maaf.."
Alis Renjun naik satu. Ia tak mengerti mengapa Haechan meminta maaf.
"tentang perasaan mu itu. Aku minta maaf karna aku tidak peka. Maaf karna aku tidak tau." lirih Haechan
Renjun kini sudah paham kemana arah pembicaraan mereka.
"tak perlu minta maaf.."
"Aku sungguh merasa bersalah sekali karna menjadi yang terlambat tau. Maaf karna tidak peka dan maaf karna..." Haechan berhenti sejenak. Ia memainkan buku tangannya karna ragu.
Kepala Haechan terangkat untuk menatap Renjun. Matanya sudah nampak berkaca-ksca.
"Renjun.. maafkan aku. Aku sangat menyayangi mu sungguh. Aku tau pernyataan sayang ku sangat berlawanan dengan apa yang aku lakukan padamu. Sungguh Renjun aku sangat amat menyayangi mu. Tapi Maaf... aku tidak bisa melepaskan Jeno. Aku tidak bisa merelakan Jeno. Boleh ngga.. kalau aku tidak melepaskan Jeno? "
Renjun masih hanya, Diam menatap Haechan yang sangat terlihat menahan tangisnya.
"Aku tidak tau bagaimana perasaan ku. Tapi.. Tapi aku ingin Jeno di sisi ku. Aku tidak mau melepaskan Jeno. Aku tau aku sahabat paling jahat. Kamu mungkin akan sangat membenci ku. Sekali ini saja tolong maafkan aku Renjun... aku benar-benar tak bisa merelakan Jeno.."
"Perasaan ini memang tak semenggebu saat aku jatuh cinta dengan Mark. Dengan Jeno yang aku rasakan hanya rasa tenang dan nyaman. Tapi sampai dengan hari itu.. hari dimana aku mendengar bahwa Jeno mempertimbangkan perasaannya lagi. Hatiku benar-benar sangat sakit. Berkali-kali aku mencoba melepaskan namun rasanya benar-benar menakutkan sekali hanya dengan memikirkan untuk melepas Jeno."
"Aku tidak tau aku ini butuh Jeno.. atau aku cinta Jeno. Tapi.. aku tidak bisa njun. Aku tidak bisa merelakannya. Bahkan sekalipun itu kamu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Segitiga Biasa
Fiksi Penggemar🔞 Harap Bijak dalam memilih bacaan 🔞 Palpitasi yang di alami Haechan (Lee Donghyuk) bukan hanya membuat Haechan tak bisa ikut menyelesaikan konser tur 'The Link' tapi juga membuat Haechan mencoba untuk berhenti mencintai Mark dan mencoba untuk men...