Extra Part 🔞🌚

7.6K 358 35
                                    

"Jenoooooo aku pulang.." sorak Haechan sesaat setelah memasuk apartemen Jeno.


Jeno sudah pulang dari rumah sakit kemarin setelah di rawat selama dua hari. Karna Haechan tak mungkin izin kegiatan terus jadi mau tak mau Haechan harus meninggalkan Jeno. Meski ia berusaha pulang secepat mungkin.


Jeno yang sedang main game hanya tersenyum geli mendengar suara Haechan. Dia tau pasti laki-laki manis itu sengaja pulang lebih cepat.

Kemarin saja saat izin, Haechan memperlakukannya layaknya seluruh tubuhnya patah tulang. Ia tidak boleh ini tidak boleh itu. Lumayan mengganggu sebenarnya tapi Jeno paham betul mengapa Haechan melakukan itu. Haechan hanya terlalu khawatir.


"Jeno! ini kamu main game udah dari kapan? kamu kan harus banyak istirahat!" omel Haechan dan mengambil konsol game dari tangan Jeno.

Padahal sedikit lagi Jeno memecah rekor lamanya. Tapi sudahlah bisa apa ia kalau sudah melawan mahluk manis itu.

"Ayo istirahat.. kamu sudah makan kan? sudah minum obat?"

"Sudah sayang, kan kamu mengirimi aku pesan setiap sepuluh menit"


"harusnya 5 menit sekali" balas Haechan. Ia mendekat pada Jeno untuk membantu Jeno bangkit dari sofa.

"Ayo pindah ke kasur." Ajak Haechan. Jeno lagi-lagi hanya menurut. Ia memapah Jeno dengan satu tangan di pinggang dan ia meletakkan tangan Jeno mengalung di pundaknya.


"Haechan.. aku bisa jalan sendiri. Aku bukan sedang patah tulang"


"ssst! Diem!"


Haechan melangkah pelan sekali. Takut-takut Jeno akan terluka setiap langkahnya.


Jeno yang tak tahan dengan sikap menggemaskan langsung saja dengan sekali gerakan mengangkat tubuh Haechan ala bridal style.



"JENO!" pekik Haechan paduan antara terkejut dan khawatir.



"Lihat aku baik-baik saja Chan.. aku bisa menggendong mu dari sini sampai gedung SM kalau kamu mau"



"Jeno turunin kamu lagi sakit"  Haechan mencoba memberontak namun tenaga Jeno terlampau kuat. .



"JENO!"


Jeno membawa Haechan ke kasurnya. Kemudian merebahkan Haechan dengan hati-hati.


"yak! Lee Jeno!" omel Haechan.


Lee Jeno mengukung Haechan, kita posisinya ada di atas Haechan dengan jarak yang sangat dekat.



"Haechan.. jangan terlalu menggemaskan. Itu sangat menyulitkan ku"


"Aku tidak sedang menggemaskan! Aku sedang marah! Aku khawatir! Aku.."


Seperti biasanya Jeno membungkam bibir Haechan dengan bibirnya untuk menghentikan omelan pria manis itu.


"mmm..Jeno.." ucap Haechan saat berhasil mendorong Jeno. Dadanya naik turun karna napas yang tersenggal.


Jeno akan maju lagi namun Haechan menahannya. "Jeno jangan begini.."

"Kenapa? kamu sudah bosan melakukan yang aneh-aneh dengan ku?"



"bukan! Bagaimana bisa bosan kalau baru pernah dua kali!"

"Lalu?"


"Kamu masih sakit" jawab Haechan


"Karna itu aku harus mengambil obat ku." Jawab Jeno yang kemudian mencium leher Haechan.


Bukan Cinta Segitiga Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang