Bagian 20

17.7K 1.4K 415
                                    

Jangan lupa voment jika menyukai dan ikut menikmati cerita ini. Dukungan dari pembaca sangat berarti bagi penulis. Terimakasih.

—————

"Sensasinya beda Yang." Bisik Amri dengan suara rendahnya.

Hasbi menahan napas merasakan aura Amri begitu dominan dan sexy membuatnya sesak napas. Amri pun menangkup rahang tegasnya kemudian pria itu memiringkan wajahnya. Hasbi segera menyambut bilah bibir Amri dengan kecupan lembut.

Cup

Amri tersenyum kecil menerima kecupan dari Hasbi, dia pun membalas kecupan lembut Hasbi kemudian memeluk erat pinggang bocah itu. Dia menggigit bibir bawah Hasbi dengan pelan kemudian mengulum bibir bawahnya dengan santai.

"Eummh.." Hasbi meremas bahu Amri sembari mengecup lama bibir Amri.

Lalu bilah bibir mereka saling berpagutan dengan perlahan, ujung lidah mereka saling bersentuhan saat bergantian saling menghisap bilah bibir.

Tangan Hasbi merambat naik ke tengkuk Amri, meremasnya dengan pelan kemudian menekannya agar ciuman mereka semakin dalam.

"Nghh hnghh.." Hasbi mengerang nikmat karena ciuman Amri yang semakin agresif.

Amri semakin mendesak bibir Hasbi karena ingin menikmati bibir kenyal dan lembut tersebut lebih dalam. Membuat kepala Hasbi terdorong kebelakang beberapa kali karena keagresifan nya.

BOOOOM!!!!

CPK!

Ciuman mereka terlepas dengan kasar karena terkejut mendengar suara ledakan bom yang berasal dari film. Mereka menoleh ke arah layar bioskop kemudian Amri terkekeh geli dan mengecupi sudut bibir Hasbi dengan lembut.

"Candu banget." Bisik Amri sembari menjilati bilah bibir Hasbi.

Tubuh Hasbi melayang, lidah Amri bermain dengan bilah bibirnya menciptakan sensasi geli di seluruh badannya.

"Eunghh lu mesum banget." Bisik Hasbi sembari mendorong kepala Amri.

Amri menatap nakal ke arah Hasbi sembari tersenyum miring. Amri mengelus pipi Hasbi dengan lembut membuat Hasbi tersenyum kecil kemudian mengecup lama bibir Amri dan dibalas oleh sang empu.

"Antum yang mulai duluan loh sebelumnya. Ana cuma ngikut aja." Amri mengendikkan bahunya acuh.

Hasbi merotasi bola matanya malas, memanglah dia yang pertama menggoda ustadz Amri dengan sesuatu yang berbau dengan hal mesum. Namun semakin kesini justru ustadz Amri lah yang terlihat sangat mesum.

"Ngaku deh. Lu pdkt sama gue cuma mau ngewein gue kan?!" Tuduh Hasbi  sembari mendorong pelan dahi Amri.

"Bukannya udah ana bilang kalo gamau cuma jadi partner sex?" Amri menaikkan sebelah alisnya.

Hasbi menggerakkan telunjuknya sembari menggelengkan kepalanya merasa tidak setuju dengan ucapan ustadz Amri.

"Ya soalnya lu ga kayak suka sama gue tuh. Lu cuma mesumin gue mulu dari kemarenan." Protes Hasbi membuat Amri menghela napasnya.

Dia bersandar di kursi sembari menarik kepala Hasbi dengan paksa agar bersandar di bahunya. Hasbi menolak namun Amri benar-benar menekan kepala Hasbi agar tetap bersandar di atas bahunya.

"Kan ana emang ga suka sama antum. Jangan kepedean." Gumam ustadz Amri sembari mengecup sayang dahi Hasbi.

Hasbi tertawa geli sembari mencibir ucapan ustadz Amri yang tak sesuai dengan perilakunya. Amri memeluk tubuh Hasbi sembari mengusakkan hidung bangirnya di atas kepalanya.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang