Bagian 32

13.5K 1.1K 237
                                    

Saya kembali melanjutkan cerita ini. Seminggu saya off wattpad karena doi lagi sakit sempet masuk RS jadi harus jagain dia full time.

————

Tak terasa ujian pun selesai, bahkan hari ini adalah hari pembagian rapot bagi seluruh angkatan di pondok. Hari ini pun menjadi hari kepulangan bagi para santri untuk liburan pertengahan semester.

Hasbi membuka rapotnya dan terkikik geli karena nilai rapotnya tidak ada yang di atas nilai 50. Semuanya di bawah 50 dan tentu saja dia menjadi peringkat terakhir di kelasnya.

Kedua orang tuanya tak datang karena memang Hasbi tak memberitahu mereka jika ini adalah hari pengambilan rapot. Dia terlalu malas mendapatkan ocehan dari kedua orang tuanya jika tahu isi rapotnya.

Dan dia sangat bahagia karena sang kekasih lah yang mewakilkan kedua orang tuanya untuk mengambilkan rapot. Karena rapot diambil dengan tanda tangan wali santri dan Amri melakukannya untuk Hasbi dengan senang hati.

Saat ini dia sedang menunggu sang kekasih yang sibuk mengurusi acara pembagian rapot tingkat SMA, karena sang kekasih salah satu wali kelas di sana. Dia menatap para santri yang sedang berkumpul dengan keluarganya bersiap untuk pulang.

"Woi! Hasbi! Tolong ambilin sapu di halaman parkir dong! Bantuin gue nyapu buruan ntar kita dapet upah!" Teriakan Ale mengambil atensi Hasbi.

Mendengar kata 'upah' dia pun segera berdiri tegap dan melakukan hormat ke arah Ale yang berada di tengah lapangan. Dia pun mengapit rapotnya di ketiak kemudian berlari kencang menuju tempat parkir pondok.

"Wuih. Pada kaya-kaya ye yang sekolah di sini. Kayaknya cuma gue yang kere." Hasbi terkikik geli sembari mencari keberadaan sapu.

Hingga matanya menemukan sapu beserta sekropnya di ujung tempat parkir. Dia berjalan ke sana dan segera mengambilnya.

PLAK!

Hasbi seketika menoleh mencari sumber suara tamparan yang sangat keras. Dia melihat mobil mewah di belakangnya yang satu pintunya terbuka.

"Goblok! Nilaimu anjlok semua gini! Sekolah di sini itu mahal dasar anak gatau diri!"

DUGH! DUGH! DUGH!

Hasbi terkejut saat melihat bayangan bapak-bapam yang ada di dalam tengah memukul kepala anaknya dengan buku rapot yang sangat tebal. Hasbi bahkan melihat bapak tersebut mendorong kesal kepala anaknya yang hanya diam menunduk.

"Malu-maluin! Gimana ntar kalo temen Papa pamer prestasi anaknya?! Cuma Papa yang gabisa! Soalnya kamu goblok! Gobloknya kebangetan!" Geram bapak tersebut.

Hasbi mengeraskan rahangnya, dia pun melangkah menuju mobil tersebut.

BRAAAK!

Hasbi menendang pintu mobil tersebut agar semakin terbuka. Membuat orang yang ada di dalam mobil tersebut terkejut karena ulah Hasbi.

"HEH MANUSIA KONTOL!! ITU ANAK LU!" Hasbi berteriak murka.

Dia mengambil rapotnya kemudian tanpa rasa takut dia memukul wajah bapak tersebut dengan kuat menggunakan rapotnya.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang