Bagian 44

11.6K 1K 287
                                    

Double update lunas ya 💜

—————

Hasbi sedang sibuk bermalas-malasan di atas ranjang sembari menonton pertandingan bola melalui laptop milik sang kekasih. Sementara Amri sedang berada di kamar mandi buang air besar.

"Duh bosen banget sumpah." Keluh Hasbi sembari menggaruk pantatnya.

Sejak pagi dia hanya sarapan lalu bermesraan dengan Amri dan bermalasan hingga menjelang ashar. Dia bahkan tidak bisa tidur siang, cuaca sangat panas yang mana membuat mereka membatalkan acara kencan mereka.

"Aku pergi potong rambut dulu." Ujar Amri masuk kedalam kamar.

Dia mengambil topinya dan juga kunci motor milik Hasbi. Dia hendak pergi namun dihentikan oleh Hasbi dengan cepat.

"Gosah keluar Yang. Gue aja yang motong rambut lu." Ujar Hasbi dengan tatapan berbinar.

Dia sangat bosan, oleh karena itu dia merasa bersemangat kala mempunyai ide memotong rambut sang kekasih. Amri menatap ragu ke arah Hasbi yang mana membuat sang empu merotasi bola matanya malas.

"Ah elah ga percayaan amat ama laki sendiri. Udeh sini, gue jago kok." Ujar Hasbi meyakinkan.

Dia melepas paksa kaos dan celana Amri menyisakan celana boxernya saja agar pakaiannya tak terkena rambut. Lalu dia menarik tangan sang kekasih untuk ke halaman belakang.

Beruntunglah Amri mempunyai alat cukur sendiri dan dia pun mempercayakan kepada sang kekasih. Dia merasa percaya karena mengingat jika sebenarnya sang kekasih mempunyai banyak talenta, jadilah dia merasa harus mempercayai ucapan sang kekasih.

Hasbi menutupi tubuh Amri dengan sarung lalu dia mulai menyalakan alat cukur tersebut.

"Saya mulai ya Pak." Ujar Hasbi sembari mengecup singkat pipi Amri.

Amri menoleh kebelakang menatap Hasbi yang terlihat bingung.

"Mana ada tukang cukur nyium pelanggannya. Ga sopan." Cibir Amri membuat Hasbi mendorong kasar kepalanya.

"Bacot lu ah! Udeh diem." Dengus Hasbi lalu dia mulai mencukur rambut tebal Amri.

Znntt~

Srrrkk!

"Anjir!" Hasbi berteriak histeris.

Dia menjatuhkan alat cukur tersebut karena terkejut melihat apa yang ia lakukan. Dia tak sengaja mencukur bagian rambut Amri di tengah-tengah hingga membuat terlihatnya pitak.

Amri meraba kepalanya dan dia membulatkan matanya saat bagian yang terpotong sangat tipis bahkan terasa kulit kepalanya. Dia sontak menoleh kebelakang dan Hasbi sudah berjalan mundur.

"Ayaang~ anu g-gue ga sengaja." Hasbi terlihat takut.

Tatapan Amri seketika berubah menjadi sangat dingin, pria itu berdiri lalu melepas sarung di tubuhnya dengan kasar. Hasbi berlari dengan kencang masuk kedalam rumah.

"SINI!! AKU BOTAKIN RAMBUT ATAS BAWAH KAMU SEKALIAN!" Amri berteriak murka.

Dia mengejar Hasbi yang berlari terbirit masuk kamar. Bocah itu menutup pintu dengan tergesa lalu menguncinya.

"Yang ampun Yang! Ga sengaja sumpah!!" Hasbi berteriak ketakutan di dalam kamar.

TOk! Tok! Tok!

Amri mengetuk pintu kamarnya dengan brutal membuat Hasbi semakin gugup. Amri pun mengambil sebuah kaca dari kamar mandi, dia ingin melihat seperti apa rambutnya.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang