Bagian 35

12.6K 1.1K 330
                                    

Beberapa chapter kedepan isinya Amri Hasbi di rumah dulu ya. Jangan lupa voment jika suka cerita ini 💜

—————

NGROOOOK!!!! NGROOOOK!!!

Amri membuka matanya dengan lelah, dia menoleh kesamping dimana sang kekasih sedang tidur nyenyak hingga mendengkur begitu keras.

"Pantesan para santri pada ngeluh tentang suara ngoroknya. Orang keras banget kayak kenalpot motor." Amri menghela napasnya kasar.

Dia kesulitan tidur karena suara dengkuran Hasbi yang membahana. Memang dengkuran bocah itu tak sepanjang waktu, hanya beberapa kali dengan durasi beberapa menit saja. Namun tetap saja hal itu cukup mengganggu bagi siapapun yang mendengarnya.

Amri pun mengambil beberapa lembar tisu kemudian menyumpal mulut Hasbi yang terbuka. Dan Amri menghela napasnya lega kala suara dengkuran sang kekasih telah berhenti. Dan Hasbi tetap tidur dengan nyenyak.

....

"Heh bangun!" Amri berteriak kesal.

Hasbi membuka matanya dengan tidak rela, memicing tajam ke arah sang kekasih yang sedang berkacak pinggang dengan wajah garangnya.

"Apasih ah! Ganggu tai!" Kesal Hasbi lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Amri menghela napasnya kasar, terhitung 1,5 jam dia berulang kali mencoba membangunkan sang kekasih namun dia selalu gagal. Bocah itu seperti orang mati jika tidur pulas.

"Astaghfirullah. Udah jam 9 ini ntar pasarnya tinggal sisa sampah doang." Keluh Amri sembari duduk di samping tubuh Hasbi.

Hasbi mengerang kesal, dia justru meletakkan kepalanya di paha Amri kemudian memeluk manja perut sang kekasih. Amri memejamkan matanya sesaat mencoba menahan amarahnya yang ingin meledak.

"HARGH! BODO AMAT!" Amri mendorong kasar tubuh Hasbi agar menyingkir dari tubuhnya.

Membuat bocah itu berguling ke tengah kasur dan akhirnya terbangun dengan wajah terkejut. Dia menatap membunuh ke arah Amri yang mengambil tas kecilnya berisikan dompet dan ponsel.

"Berangkat." Ketus Amri sembari keluar dari kamar.

Hasbi menguap lebar dan dia kembali tidur tak peduli jika sang kekasih marah. Sudah menjadi hal biasa bagi Hasbi jika kekasihnya itu sumbunya sangat pendek, pemarah dan dingin.

Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki yang cukup keras. Dan ternyata itu adalah Amri, pria itu tak benar-benar pergi ke pasar sendirian. Dia meletakkan tasnya sembarangan kemudian berjalan ke arah ranjang.

SRAAAK!!

Dia membuka selimut yang dipakai Hasbi dengan kasar. Lalu dia menarik kuat boxer ketat yang dipakai sang kekasih.

"Woi! Woi! Jangan entot gue sekarang juga dong Yang!" Teriak Hasbi sembari berusaha mempertahankan boxernya.

Amri meradang, dia memicing tajam ke arah Hasbi yang berusaha bangun. Dan tanpa banyak kata Amri mengangkat tubuh Hasbi dan memanggulnya di pundak.

"Mau kemana sih Bangsat!" Kesal Hasbi karena nyawanya masih terombang-ambing.

Dan ternyata Amri membawa Hasbi ke kamar mandi, dia mengunci kamar mandi kemudian melepaskan boxer Hasbi dengan paksa. Dia mengambil shower lalu mengguyur kepala Hasbi dengan air dingin tersbut.

"JANCOK!! BIADAB LU MRI AMRI! BLUURRBB B-BENTAR WOI BENTAR!" Hasbi terlihat gelagapan karena semprotan air dingin di wajahnya.

Amri tak peduli, dia membasahi tubuh sang kekasih dengan air kemudian dia mengambil showerpuff. Menuangkan sabun cair di sana dan membuat busa lalu menggosok tubuh Hasbi dengan tidak sabaran.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang