Bagian 6

16.9K 1.6K 82
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

—————

Dan entah mengapa, Hasbi merasa sakit hati dengan jawaban ustadz Amri. Dia merasa jawaban ustadz Amri sangatlah kejam meremehkan perasaan seseorang. Dan——dia terlihat gelisah.

"O-oh gitu.." gumam Hasbi sembari mengangguk pelan.

Amri pun terkekeh pelan sembari mengusak kepala Hasbi sekilas membuat bocah itu menegang sesaat.

"Becanda kali. Kalo Mas yang jatuh cinta duluan ya Mas bikin antum jatuh cinta juga sama Mas. Simple." Ujar Amri sembari mengedipkan sebelah matanya.

Hasbi tersedak air liurnya sendiri melihat kedipan mata ustadz Amri yang terlihat sangat sexy di matanya. Dia pun segera mengalihkan pandangannya membuat ustadz Amri mengulum senyuman penuh arti.

Dia memperhatikan wajah Hasbi dengan seksama, pria itu memang mempunyai kuning langsat yang bersih. Bulu matanya lentik dengan mata yang terlihat tajam dan bersih, hidungnya mungil namun mancung.

Dan lihatlah itu bibirnya pink kecoklatan yang terlihat begitu sehat. Kumis tipis menghiasi wajah Hasbi membuatnya terlihat manis sekaligus tampan.

"Antum oke juga diliat-liat." Ujar ustadz Amri secara tiba-tiba.

Hasbi megap-megap mendengar ucapan ustadz Amri yang entah mengapa membuatnya meradanga. Di menarik bulu kaki ustadz Amri dengan kuat membuat sang empu memekik kesakitan.

"Sakit! Apaan sih!" Kesal ustadz Amri sembari mengangkat kakinya.

Hasbi mengerang kesal sembari merotasi bola matanya malas. Dia membuka lebar kelopak mata ustadz Amri dan ia mendekatkan wajahnya.

"Nih liat wajah ganteng gue! Dari dulu udah liat tapi baru sadar sekarang lu Tadz?! Dan apa lu bilang? 'oke juga?!' gila kali ah wajah gue ganteng macem Kim Taehyung BTS begini juga." Cerocos Hasbi dengan menggebu.

Beberapa santri terkikik mendengarkan ocehan Hasbi termasuk Ale yang menertawakan kebodohan sahabatnya.

Ustadz Amri menyingkirkan tangan Hasbi dari wajahnya sembari berdecak kesal. Dia pun pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Hasbi mengikuti ustadz Amri dengan langkah yang lebar.

Dia bahkan mengangkat gamisnya hingga di atas lutut, beruntunglah dia memakai celana training di balik gamis jadilah tak menampakkan auratnya.

Nyatanya ustadz Amri menuju ruang penyimpanan makanan tanpa sadar jika diikuti oleh Hasbi. Dia membuka lemari makananya dan mengambil satu bungkus roti coklat.

"Minta dong!" Ujar Hasbi mengambil roti dari tangan ustadz Amri.

Ustadz Amri terlihat terkejut sesaat kemudian menghela napasnya kasar melihat keberadaan Hasbi. Dia hampir saja memukul kepala Hasbi karena kesal dengan bocah itu, namun dia seketika menghentikan niatannya setelah mengingat kembali taruhannya dengan Hasbi.

Walau dia tak begitu memikirkannya karena dialah yang akan tetap menjadi pemenang. Namun tetap saja dia harus berperan seolah dia serius dengan taruhan tersebut. Lagi pula, Amri tak begitu ingin menyetubuhi Hasbi. Dia hanya ingin memberi pelajaran bocah itu.

"Lu punya makanan apa lagi Tadz?" Tanya Hasbi sembari menggeser posisi tubuh Amri.

Amri mengerang kesal sembari mendorong kasar tubuh Hasbi. Tubuh Hasbi hendak terjatuh namun dengan cepat Amri menarik tangan Hasbi.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang