Bagian 43

10.9K 970 353
                                    

Terimakasih buat kalian yang rajin voment. Saya merasa mendapatkan apresiasi dari hal itu. 💜

—————

"Alhamdulilah dia udah tobat jadi pecinta seribu lubang. Tapi sekarang dia jadi pecinta satu-satunya kontol milik saya." Sahut Amri sembari menepuk selangkangannya.

Hasbi dan Jono seketika menatap ke arah Amri dengan kedua mata yang membulat sempurna. Jono melirik ke arah Hasbi dan dia pun terbahak saat menyadari wajah Hasbi sangat pucat.

Hasbi segera berdiri dan mengapit leher sang kekasih kemudian dia memukuli punggung Amri dengan sikutnya.

BUGH! BUGH! BUGH!

"MATI AJA LU SAT! MATI SONO AMRI BANGSAAAAAAAT!!!" Hasbi berteriak murka.

Amri memekik kesakitan sembari berusaha menghentikan pukulan sang kekasih, namun bocah itu semakin brutal hingga menggigit daun telinganya dengan kuat.

"Hhggghhh!!!" Hasbi menggeram kesal sembari mengguncang kepala Amri dengan brutal.

Kedua mata Amri terasa berkunang-kunang karena guncangan brutal dari sang kekasih. Kepalanya seketika terasa pening, dia bahkan menatap ke arah Jono terlihat menjadi banyak. Pria itu masih tertawa keras hingga memukuli meja.

SRAAAK!!

"MANUSIA KONTOL LU EMANG ANJENG!" Hasbi mendorong kasar kepala Amri.

Brug!

Amri terjungkal dari kursi, pantatnya mencium lantai dengan keras. Dia pun berusaha menajamkan pandangannya yang kabur karena kepalanya terasa pening akibat ulah Hasbi.

Sementara Hasbi menatapnya tajam dengan dada naik turun, napasnya terengah karena emosi yang begitu memuncak.

"Jadi yang bener pacarmu ini manusia kontol apa anjing?" Tanya Amri sembari mencoba berdiri.

Rahang Hasbi mengeras, lubang hidungnya kembang kempis karena dia semakin terpancing oleh pertanyaan sang kekasih yang terkesan mengejeknya.

DUGH!

"ARGH!" Amri mengerang kesakitan saat dadanya ditendang oleh Hasbi saat dia hendak berdiri.

Alhasil dia kembali terjungkal, kali ini tak hanya pantatnya saja yang mencium lantai. Punggung dan belakang kepalanya pun mencium lantai cukup keras.

Namun Hasbi pun mendengus kasar saag menarik tangan Amri agar pria itu berdiri. Hasbi mengambil kursi yang terjatuh dan memberikan kepada Amri agar duduk.

"Sialan lu." Ketus Hasbi sembari menjauhkan kursinya dari Amri.

Dia enggan berdekatan dengan sang kekasih yang tak dapat diajak bekerjasama. Sementara Jono terlihat lemas karena kehabisan suara tawanya. Hasbi melirik tajam ke arah temannya itu.

"Diem ga lu Bangsat!" Sembur Hasbi sembari memukul kepala Jono.

Jono terkikik lalu mengangguk kecil berusaha menghentikan tawanya. Dia mencoba mengatur napasnya agar berhenti tertawa, perutnya pun dibuat sakit karena hal itu.

Amri mencoba meraih tangan Hasbi namun bocah itu menolak, dia pun menghela napasnya kasar sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

"Gosah lu sentuh-sentuh gue Mri! Najis!" Hasbi mendorong kursi Amri dengan kakinya agar menjauh.

Amri terkekeh geli ke arah sang kekasih yang sedang merajuk, dia pun menyerah dan memilih diam sembari tak melepaskan tatapan geli ke arah Hasbi.

"Bentar. Jadi lu beneran botinya?" Tanya Jono dengan tatapan penasaran.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang