Bagian 17

16.3K 1.6K 251
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.


—————

"Masih aja ngayal. Ana mau nagih imbalan jasa udah bantuin antum seharian ini." Ujar Amri sembari membuka rasleting celananya.

Hasbi terlihat panik, dia menahan tangan Amri agar berhenti membuka rasleting celananya. Namun tanpa sadar dia menyentuh gundukan penis besar tersebut, jantungnya berdegup kencang karena merasakan ukuran besar penis ustadz Amri.

"J-jangan di sini dong. Kalo ada yang ngintip berabe." Gugup Hasbi membuat Amri mengangguk mengerti.

Dia ke arah pintu lalu mengunci pintu rumahnya kemudian menarik tangan Hasbi dan mengajaknya ke kamar miliknya. Amri membuka plastik dan kain penutup ranjang kasurnya kemudian mempersilakan Hasbi agar duduk di sana.

Hasbi menurut dan dia sangatlah gugup saat melihat Amri benar-benar membuka rasleting celananya.

Srrrkk~

Hasbi melongo saat Amri mengeluarkan penisnya yang layu dari dalam celananya. Ukurannya sangat besar dan panjang, ia menelan ludahnya kasar saat Amri berjalan mendekat ke arahnya.

"Silahkan." Ujar Amri dengan santai sembari menyodorkan batang penisnya.

Hasbi menatap penis Amri dengan tatapan takjub sekaligus merasa rendah diri saat mengingat ukuran penisnya sendiri.

"Bukan pertama kali kan? Kenapa gugup banget?" Cibir Amri dengan tatapan dinginnya.

Hasbi berdecak kesal, dia tahu jika pria di depannya ini menyindirnya karena dia telah melakukan hal seperti ini bersama banyak pria. Dan memang betul, tentu saja ini bukan blowjob pertama yang dilakukan Hasbi.

Namun ini blowjob pertama kali baginya melakukan bersama seseorang yang dia sukai. Ia memejamkan matanya sekilas saat mencium aroma kejantanan Amri yang menyeruak masuk kedalam indera penciumannya.

"Tunjukin dong keahliannya." Tantang Amri membuat Hasbi seketika berkobar.

Dia pun menggenggam batang penis Amri dengan berani kemudian ia mengusakkan pipinya pada penis besar tersebut. Amri menyeringai kecil saat merasakan sensasi nikmat ketika bergesekan dengan kulit pipi Hasbi.

Hasbi menatap ke arah Amri sembari mengocok perlahan batang penis tersebut yang sangat pas di genggamannya.

"Jancok. Udah lama ga nyium bau kontol gue." Batin Hasbi sembari mengecupi kepala penis Amri.

Penis tersebut mulai menegang dan ukurannya pun semakin besar yang mana membuat Hasbi semakin gugup. Amri menyentuh puncak kepala Hasbi kemudian mengelusnya hingga turun ke rahang tegas bocah itu.

Hasbi mulai membuka mulutnya, menjulurkan lidahnya guna menjilat puncak kepala penis Amri membuat sang empu menggelinjang nikmat.

"Ahh sshh.." Amri mendongak dengan mata terpejam.

Bibirnya tersenyum miring merasa begitu puas akan sensasi jilatan seduktif lidah Hasbi. Dan dia pun yakin jika ini memang keahlian Hasbi, ini adalah pertama kalinya bagi Amri melakukan hal seperti ini. Namun dia cukup banyak mengonsumsi video porno gay, dan apa yang dilakukan Hasbi bukan dilakukan oleh seorang pemula.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang