Bagian 26

18.5K 1.2K 402
                                    

Vote dan komen biar saya rajin update 💜 jangan lupa follow biar tidak jetinggalan updatenya.

Warning ⚡ baca pas habis buka aja bagi yang menjalankan

—————

Amri membuka pipi bokong Hasbi dengan remasan yang kuat, ia bersiul menggoda saat melihat lubang berkerut berwarna kecoklatan tersebut.

"Cantik banget. Punya siapa ini?" Tanya Amri sembari mengusakkan hidung bangirnya ke permukaan anus tersebut.

Pria dominan itu menghirup rakus aroma anal yang begitu khas membuat tubuh Habsi merinding. Ia menggelinjang kecil saat  merasakan hembusan napas yang panas dari sang dominan. Semakin membuat tubuhnya terangsang.

"Anghh gila lu eunghh mana ada bool cantik ughh~" Hasbi semakin menekan bokongnya ke arah hidung bangir sang kekasih.

Ia menggerakkan bokongnya dengan pelan menggesek lubang gatalnya dengan hidung sang kekasih. Ia pun menggenggam penis besar Amri yang hampir menegang secara keseluruhan, ia mengocoknya dengan kasar kemudian menjilati keseluruhan batang penis tersebut.

Amri menguleni bokong besar sang submisive dengan gemas, lalu dia mulai menyapu permukaan berkerut tersebut dengan lidahnya berulang kali. Mengecap rasa dan tekstur dari lubang keluarnya kotoran itu.

Terkesan menjijikkan bagi yang awam dengan hal seperti ini, namun bagi Amri sangat menggairahkan dan lezat. Tentu saja karena lubang dubur itu adalah milik pujaan hatinya. 

"Shhh ahh.." Hasbi mendesis nikmat saat ujung lidah sang dominan mulai menggelitik cincin anusnya.

Anal Hasbi mulai berkedut kegatalan, seakan ingin menghisap lidah Amri dengan rakus. Pria dominan itu pun menyesap lubang dubur Hasbi.

SLUUURRPP!!!

"Bangsat!" Hasbi mengumpat terkejut karena hisapan rakus sang kekasih.

Amri terlihat begitu rakus menggerakkan rahangnya menggigit lubang anus tersebut, menyedotnya dengan rakus seakan berharap ada sesuatu yang keluar dari sana.

Menggelitik lubang gatal tersebut semakin intens, ia menggigit belahan pantat Hasbi dengan gemas kemudian memasukkan dua jarinya dengan kasar.

"Anj——akh pelan napa sih Sat!" Kesal Hasbi sembari semakin mengangkat pinggulnya.

Amri terkekeh rendah, dia menghisap pipi bokong Hasbi dengan kuat meninggalkan bekas kemerahan di sana. Sementara jarinya bergerak memutar mengaduk lubang anus yang sempit itu.

Menggerus dinding anus yang berkedut dan terasa sangat lembut, ia dapat merasakan lubang dubur Hasbi menghisap rakus dua jarinya. Ia pun menekan jarinya semakin dalam kemudian mengocok brutal lubang lapar tersebut.

JLEB! JLEB! JLEB!

"Akh angh ahh ahh! Yangh pelangh hahh unghh!" Hasbi memekik terkejut.

Karena gerakan jari sangat kekasih di dalam anusnya sangatlah kasar, setiap kali jari tersebut bergerak keluar masuk dengan brutal menggesek dinding anusnya menciptakan rasa panas dan juga perih bagi Hasbi.

Namun dia pun merasakan sensasi gatal luar biasa, pasalnya titik manisnya hanya disentuh dengan main-main oleh jari sang dominan. Ia pun menekan kuat jari Amri agar  masuk lebih dalam.

"Oohh!! I-iya itu Yangh.. sodok disitu terushh ngahh.." Hasbi mengerang nikmat hingga mendongakkan kepalanya.

Amri menyeringai puas, dia pun duduk lalu menekan pinggul Hasbi agar semakin rendah hingga penisnya menempel pada kasur.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang