1. unlucky day

28K 1.2K 63
                                    

*Kim'sHouse*

"Jennie, darimana saja kamu? Sudah jam berapa ini?"

Kim Jennie Ruby Jane, atau yang lebih sering di sapa sebagai Jennie, ia gadis yang baru saja berjalan delapan belas tahun saat lulus sekolahnya.

Tiga bulan yang lalu, Dia baru saja menyelesaikan sekolah high school nya di salah satu sekolah terfavorit di kota, Seoul, Korea Selatan.

Dia terlahir dari keluarga yang sangat berada, ayahnya adalah salah satu pengusaha investor tersukses di dunia saat ini, bahkan ayahnya bisa di sebut sebagai investor terbesar di dunia karena banyaknya saham yang di pegang olehnya termasuk, perusahaan apple dan coca-cola, hal itu yang membuat perusahaan The Kim's itu kekayaannya semakin mengalir hingga saat ini, bisa di bilang, setiap tarikan napas dari ayah Jennie akan menghasilkan banyak uang, dan untuk karena itu, keluarga Kim tersebut bisa di sebut sebagai salah satu keluarga paling terkaya di dunia untuk saat ini.

Namun sayangnya, mereka memiliki putri tunggal yang sangat susah untuk di atur, siapa lagi kalau bukan Kim Jennie?

Menurut kedua orang tuanya, Jennie adalah anak yang sangat manja, selalu membangkang serta pemalas, bahkan di setiap harinya, kerjaan Jennie hanya pergi keluar untuk bermain dan menghabiskan uangnya bersama para genk nya yang juga termasuk dari keluarga yang berada, seharusnya anak itu memasuki kuliahnya, namun ia menolak untuk mendaftar kuliah, dia beralasan bahwa dia tak ingin belajar lagi, maka ayahnya memaksa untuk dia belajar mengolah perusahaan miliknya, namun ia juga menolaknya dengan alasan dia belum siap, dan hal itu yang membuat kedua orang tuanya amat sangat pusing sekarang, melihat Jennie yang selalu pergi bermain dan pulang malam dengan membawa barang-barang belanjaan yang sangat mewah, menurut kedua orang tuanya, jika Jennie terus melakukan hal itu, Jennie tidak akan memiliki masa depan, mereka sangat tidak ingin membuat Jennie hanya bergantung dengan kekayaan kedua orang tuanya, tetapi Jennie sangat keras kepala, gadis itu selalu tidak mendengarkan saran dari kedua orang tuanya.

"Daddy bilang, jangan pulang malam, ya sekarang aku pulang pagi." Jawabnya dengan santai.

Dia baru saja tiba pukul empat dini hari, seperti biasa, kedua tangannya sangat penuh membawa barang-barang belanjaan dari berbagai brand ternama termasuk chanel.

Ayah Jennie memijat pelipisnya, wajahnya terlihat memerah, sedangkan ibu Jennie ikut mendengus seraya satu tangannya mengelus lembut bahu sang suami.

"Astaga, Jennie..." Ayahnya melenguh panjang, kepalanya menggeleng kesal.

"Jennie-ya, kau ini seorang perempuan, tidak baik pulang pagi seperti ini, apa yang kau lakukan di luar? Kau mabuk? Seharusnya kau ingat, Daddy mu bukan sembarang orang, kau harus perhatikan sikapmu, Jennie. Kau bisa membuat berita yang negatif jika media tahu kelakuanmu, dan itu akan berdampak pada perusahaan Daddy." Ucap ibunya memberikan nasihat pada putri tunggalnya itu.

"Aku tidak mabuk, Mom, Dad. Aku hanya bermain, tadi aku memiliki sedikit urusan bersama teman-temanku, sudahlah. Kalian selalu saja berlebihan, tidak ada yang perlu di khawatirkan, aku masih bisa menjaga sikapku jika berada di luar." Jennie berdecak yang terdengar amat tidak sopan.

Kedua orang tua Jenniepun saling menatap, raut wajah penuh kecewa terlihat di sorot kedua mata mereka.

"Aigoo... Dia bahkan sudah berani berdecak, apa dosaku sebagai orang tua." Ujar sang ayah seraya memegang kepalanya sendiri, wajahnya terlihat semakin merah.

"Kau benar-benar, Jennie. Bagaimana kau bisa menjaga sikapmu di luar sementara sikapmu kepada orang tuamu saja seperti ini?" Ibunya masih berusaha untuk membuka pikiran sang anak, namun sepertinya, itu hanya terlihat sia-sia karena sekarang, Jennie hanya memutar kedua bola matanya dan berjalan begitu saja melewati kedua orang tuanya.

My Responsibility, JENLISA (GxG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang