13. With her

7.7K 844 50
                                    

"Daebak! Jennie?!" Seorang lelaki muda baru saja menyapa Jennie yang tengah membawa lima paper bag dari berbagai brand ternama di tangannya, seperti biasa gadis bermata kucing itu baru saja selesai berbelanja, dia sedang berada di mall seorang diri karena ketiga temannya sudah memiliki kesibukan masing-masing, mereka tengah memasuki ajaran baru, Yap. Ini sudah satu bulan berlalu, ajaran baru pun sudah di mulai, Nayeon memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya, Joy naik kelas, sementara Irene dia di tuntut oleh sang ayah untuk mempelajari bisnis nya, meski begitu, Jennie tetap tak gentar, gadis bermata kucing itu tetap beraktifitas seperti biasa yaitu menghabiskan uang yang dia milikki dari pemberian istrinya, di setiap harinya Jennie bisa menghabiskan saldo Lalisa sebanyak tiga juta won atau jika di rupiahkan bisa mencapai tiga puluh enam juta rupiah dan Lalisa tidak bisa berbuat apapun karena semakin Jennie di cegah, ia semakin ingin berbuat nekat.

Pernikahan mereka sudah berjalan satu bulan, namun mereka belum melakukan hubungan intim yang seharusnya sepasang istri lakukan karena keputusan Jennie masih belum berubah, dia belum bisa memberikan apapun kepada Lalisa dan sekali lagi, Lalisa tidak bisa berbuat apapun karena untuk hal ini, dia sangat menghormati keputusan sang istri, dia tidak ingin memaksanya.

"Uh? Siapa?" Jennie menyeringitkan dahinya bingung, dia menatap lelaki muda itu dari ujung bawah kakinya hingga ujung kepalanya.

Lelaki itu tertawa cukup geli, dia melepaskan kacamata hitam yang tengah dia pakai. "Aigoo, kau sungguh tidak mengenalku?" Tanya nya sekali lagi.

Jennie menautkan kedua alisnya semakin dalam, kepalanya menggeleng. "Tidak."

Lelaki itu lantas terkekeh, dia mengulum bibirnya sendiri, kepalanya mengangguk-angguk, dia menyelipkan kacamatanya di tengah-tengah kerah kemeja bajunya yang sedang ia gunakan. "Baiklah, kalau begitu kita bisa mengulang untuk berkenalan." Setelah itu lelaki itu berdeham dan menjulurkan satu tangannya dengan percaya diri. "Kim Jong In, do you remember me?" Sambungnya.

Jennie menganga, ia membuka lebar-lebar mulutnya setelah itu, dia menutup sendiri mulutnya dengan telapak tangannya. "Kai???" Teriaknya dengan suara yang tertahan, dia bahkan lupa untuk menjabat tangan lelaki itu.

Lelaki itu mengangguk sambil tertawa dan kedua tangannya terbuka lebar. "Yasshh, It's Me, J."

Kim Jong In atau lelaki yang sering di sebut sebagai Kai, dia adalah teman Jennie di semasa kecil, mereka sudah berteman dari usia mereka tiga tahun sampai sepuluh tahun, namun sayangnya tepat saat usia Kai sepuluh tahun saat itu juga dia harus berpindah tempat tinggal karena lelaki itu sempat menjadi korban bullying di negaranya sendiri dan setelah kejadian itu Jennie dan Kai lost contact.

Jennie masih terdiam, dia masih tidak percaya bahwa lelaki yang berdiri di depannya sekarang inj adalah lelaki yang pernah menjadi teman dekatnya karena penampilannya sungguh berbeda sekarang, lelaki yang sempat menjadi korban bully karena di anggap memiliki fisik yang tidak tampan dan juga tubuh yang tidak ideal tetapi sekarang, dengan tubuh tinggi gagah nya dan wajah yang cukup menarik dari sebelumnya, dia sedang berdiri di hadapan Jennie.

Kai melambaikan satu tangannya ke depan wajah Jennie. "J? Are you okay?" Jennie mengerjapkan kedua matanya setelah itu dia kembali ke dunianya, dia memukul dada Kai dan tertawa senang.

"Oh my Goddd! Kau berbeda sekaliiii!" Ucap Jennie dan Kai tidak bisa berhenti tertawa.

"Aku tampan, right?"

Jennie memutar kedua bola matanya. "Cih! Maksud ku tubuh mu, dulu kau seperti seekor beruang." Mendengar hal itu Kai justru tertawa terbahak-bahak.

My Responsibility, JENLISA (GxG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang