Jaemin sampai di mansion utama keluarga Na karena memang dia menitipkan renjun pada orangtuanya agar dia bisa tenang dalam perjalanan bisnisnya saat ini.
Saat masuk diapun hanya melihat sang ibu yang tengah menonton diruang tengah lalu mendekat.
"Aku pulang mom."
"Tumben cepat? Bukannya kau akan pergi selama seminggu ya?"
"Aku memang sengaja menyelesaikan lebih cepat mom."
"Aaa, kau pasti tidak tahan untuk berjauhan dengan renjun kan?"
"Hmm."
"Kau benar-benar sangat bucin."
"Biarin lah mom, dimana injunie?"
"Injunie ada didalam kamarmu, dia tadi sepertinya baru kembali dari supermarket dan bertemu Haechan, lalu bermain bersama cukup lama disini tadi, dia baru saja istirahat."
"Aaa, aku akan keatas kalau begitu mom." Ycap jaemin dan irene hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan jaeminpun segera pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Ceklek.
Jaemin membuka pintu kamarnya secara perlahan agar tak menganggu istrinya yang sedang istirahat. Jaemin lantas masuk dan menutup pelan pintu kamarnya lalu tersenyum melihat istrinya yang tertidur dengan sangat nyenyak. Diapun mengecup keningnya dan segera bersih-bersih untuk menyusul sang istri ke alam mimpinya.
Setelah beberapa menit, jaeminpun selesai bersih-bersih dan diapun tidur disebelah istrinya sembari memeluk pinggang ramping itu. Beberapa menit kemudian, renjunpun membuka matanya lalu mengerjapkan matanya secara perlahan dan diapun melihat kearah jaemin.
"Nana?" Kagetnya karena suaminya pulang lebih cepat. Jaemin membuka matanya sedikit.
"Sayang, aku masih mengantuk. Ayo tidur lagi." Ucap jaemin memeluk renjun erat tanpa ada niat untuk menyakiti istrinya yang sedang mengandung itu. Renjun hanya menikmati pelukan suaminya itu.
"Nana kenapa cepat kembalinya?"
"Nana hanya tak tahan pisah darimu lebih lama lagi." Ucap jaemin sembari menutup matanya.
"Injunie sangat merindukan Nana."
"Nana juga sangat merindukanmu injunie." Ucap jaemin. Dan renjunpun tersenyum lebar lalu membalas pelukan jaemin tak kalah eratnya dan menutup matanya kembali karena sejujurnya dia masih sangat mengantuk sekali. Jaemin juga tersenyum dalam tidurnya itu.
Sementara itu di lantai bawah, Suho pulang dan memasuki mansion lalu diapun mendekat pada sang istri.
"Sayang aku melihat mobil jaemin didepan, apa jaemin sudah pulang?"
"Hmm, baru beberapa jam yang lalu."
"Bukannya dia mengatakan akan keluar kota selama seminggu?"
"Dia tak tahan berpisah dengan renjun lebih lama lagi. Sama sepertimu yang tak tahan berpisah denganku."
"Tentu saja sayang, kau kan istriku. Mana bisa aku tahan jika berpisah denganmu lebih lama. Itu menyiksa."
"Terkadang aku kesal karena sikapmu menurun terlalu banyak pada jaemin, aku takut renjun tak terlalu senang dan semakin kesal karena aku saja kesal."
"Ayolah sayang, renjun tak akan kesal, dia mah paling langsung senang sekali. Kau kan hanya menolak di luar saja sementara didalam kau sangat senang sekali."
"Kata siapa?" Ketus Irene.
"Ayolah sayang mengaku saja." Goda Suho.
"Ayolah Na Suho, kau sudah cukup tua. Jangan suka menggodaku lagi, sadar diri sebentar lagi akan memiliki cucu jadi jangan terlalu hobi menggodaku. Malu pada cucumu."
"Iya sayang, tapi selagi belum lahir, aku harus menikmati masa-masa ini dong." Ucap Suho tersenyum lebar.
"Terserah." Datar Irene lalu diapun beranjak kekamarnya.
"Sayang~" rengek Suho mengejar sang istri.
See you soon
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔
Fanfictionupdate? tak menentu. Hanya bercerita tentang kehidupan rumah tangga jaemin dan renjun. Mpreg! jaemren bxb boyslove homopobic