|9| Keadaan renjun

1.2K 99 0
                                    

Jaemin berlari memasuki rumah sakit dengan renjun yang berada di gendongannya.

"Letakkan disini tuan." Ucap perawat. Dan jaeminpun meletakkan renjun keatas bangsal dan mendorong bangsal itu keruangan vvip yang memang langsung diminta oleh jaemin.

Sesampainya di depan ruangan, jaemin dilarang masuk oleh perawat itu hingga dia tidak bisa tenang dan hanya mondar-mandir.

"Aku mohon sayang. Kau harus bertahan. Aku mohon sayang." Monolog jaemin.

Beberapa menit kemudian, dokter Kim langsung keluar.

"Bagaimana keadaan suamiku Paman?" Ucap jaemin cemas.

"Perutnya kram. Itu karena dia banyak pikiran. Paman harap kau tidak membiarkan renjun memiliki banyak pikiran. Mengerti?" Ucap Kim Jong Dae, alias chen.

"Lalu bagaimana kandungannya Paman?" Ucap jaemin cemas.

"Kandungannya baik-baik saja. Tolong dijaga lain kali ya. Nanti setelah infusnya habis kau bisa membawanya pulang." Ucap Chen.

*Hmm. Makasih paman." Ucap jaemin lalu chenpun pergi dan jaemin langsung masuk lalu mendekat ke bangsal dan duduk di sebelahnya sembari menggenggam tangan suami mungilnya itu.

"Sayang, maafkan aku. Aku janji akan selalu menjagamu. Maafkan aku. maafkan papa nak." Ucap jaemin sembari mencium punggung tangan suami mungilnya dan mengelus perut ratanya.

"Eungh?" Renjun sontak membuka matanya dan diapun menatap jaemin.

"Nana?"

"Hmm? Bagaimana keadaanmu sayang? Apa ada yang sakit?" Ucap jaemin.

"Kita dimana?"

"Rumah sakit. Kau butuh sesuatu?"

"Tidak. Tapi, Haechan? Aku takut dia kenapa-napa Nana."

"Ssstt. Jangan menangis sayang. Aku yakin Haechan akan segera baik-baik saja. Kau hanya perlu mendukungnya. Mengerti?" Ucap jaemin sembari menghapus airmata suaminya itu.

"Hmm." Angguk renjun. Jaemin lantas tersenyum dan mengelus kepala suami mungilnya itu.

"Nana?"

"Hmm? Ada yang kau inginkan?" Ucap jaemin sangat ramah.

"Peluk. Aku tidak mau tidur disini sendiri." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu naik keatas bangsal dan memeluk suami mungilnya yang langsung menyamankan diri.

"Haechan akan baik-baik saja bukan Na?" Ucap renjun kembali karena dia sangat cemas pada keadaan sahabatnya itu.

"Hmm. Aku yakin dia akan baik-baik saja." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Semoga saja."

"Apa kau masih menginginkan cup cake buatan mommy?" Ucap jaemin, sontak saja renjun melonggarkan pelukannya dan memandang jaemin.

*Hmm. Aku sangat ingin. Aku ingin besok." Ucap renjun semangat dan tersenyum. Jaemin ikut tersenyum, setidaknya suami mungilnya bisa merubah moodnya lebih baik sekarang.

"Baiklah, aku akan mengatakan pada mommy." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk lalu kembali menyembunyikan wajahnya pada dada suaminya itu sedangkan jaemin terus mengelus punggung sempit suaminya itu.











Keesokan paginya, jaemin benar-benar kesal karena ada yang membunyikan bell rumahnya di pagi buta seperti ini. Untung saja suami mungilnya tidak terbangun. Jaemin benar-benar akan memaki siapapun yang ada di depan pintu rumahnya itu.

Ceklek.

Jaemin menelan makannya karena melihat ibunya yang berada dihadapannya dengan senyum bahagia lalu mendorongnya dan masuk kedalam rumah itu.

"Mommy? Kenapa harus sepagi ini?" Ucap jaemin sedikit kesal lalu menutup pintu rumah dan mengikuti ibunya itu.

"Kau kan mengatakan kalau menantuku ingin cup cake buatan ku. Itulah kenapa aku ada disini." Ucap Irene senang.

"Aku mengerti mom, tapi tidak sepagi ini juga kan?"

"Diamlah. Kau tidak akan mengerti kebahagiaan mommy saat ini. Kalau begitu, tolong letakkan tas dan mantel mommy, mommy akan membuatkannya segera.' Ucap Irene menyerahkan tas dan mantelnya pada jaemin. Jaemin hanya menerima dan meletakkan diatas sofa lalu hendak menyusul Irene tapi tidak jadi karena renjun memanggilnya. Sepertinya suaminya itu terbangun.

Jaemin lantas berlari kelantai atas dan langsung masuk kedalam kamarnya sembari melihat renjun yang telah merenggut.

"Sayang? Ada apa?" Ucap jaemin.

*Kau kemana? Kenapa tidak disini? Aku masih mengantuk Nana." Rengek renjun. Jaemin lantas tersenyum melihat sikap manja renjun yang semakin menjadi-jadi. Lalu diapun mendekat dan menggendong ala koala suaminya yang sedang mengandung itu. Sedangkan renjun langsung menyamankan dirinya bahkan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

"Mianhe." Ucao jaemin sembari menimang istrinya itu.

"Hmm." Gumam renjun lalu kembali menutup matanya dan tertidur seketika. Jaemin yang mendengar dengkuran halus kembali langsung tersenyum.




































See you soon.

My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang