Haechan masih menangis di dalam pelukannya karena dia tidak bisa merasakan apa yang terjadi saat ini.
"Tenang ya Haechan. Jangan seperti ini lagi, kau tidak sendiri. Kau masih punya aku." Ucap renjun sembari memeluk Haechan sedangkan jaemin masih belum kembali dari lantai bawah itu.
Sementara itu, jeno sekarang tengah mengejar mobil Mark dengan keadaan marah. Diapun langsung memblokir mobil Mark hingga Mark keluar dari mobil dan jenopun langsung menarik kerah baju kakak sepupunya itu.
"Hyung! Apa yang kau lakukan?!" Marah jeno.
"Ini bukan urusanmu jeno." Ucap Mark datar.
"Memang bukan urusanku. Tapi, ini salah hyung. Kau menyakiti suamimu! Apa kau sadar itu hah!" Kesal jeno.
"Aku tau. Tapi, kau tidak bisa menyalahkan ku. Pernikahan ku dan Haechan sudah terlalu hambar jen. Aku butuh seorang anak. Dan itu tidak bisa diberikan olehnya!" Kesal Mark. Sontak saja jeno langsung meninju Mark hingga Mark kehilangan keseimbangan tubuhnya.
"Kau kan tau Hyung, itu tidak akan mungkin. Kau sudah tau kalau menikah dengan sesama tidak akan membuahkan hasil. Tapi, kenapa kau malah menuntut seperti ini hah?!" Kesal jeno sedangkan Mark hanya diam saja.
"Lebih baik kau benar-benar tidak mengganggunya lagi. Kalau sampai kau mendekat lagi padanya. Aku akan membuat perhitungan padamu. Kau lihat saja. Camkan itu." Ucap jeno lalu diapun meninggalkan Mark dengan keadaan mengenaskan bagi semua orang yang melihat.
Kembali lagi ke boutique milik Haechan, renjun masih menenangkan sahabatnya itu. Karena bagaimanapun dia jelas tau sakitnya hati Haechan saat ini. Dia sangat tau sekali.
"Akh!" Ucap renjun sembari memegang perutnya yang mendadak sakit dan membuat Haechan kaget.
"Ada apa renjun? Apa yang terjadi?" Cemas Haechan.
"Perutku sakit Haechan." Ucap renjun sembari meringis. Jaemin yang menghampiri renjun didalam ruangan Haechan langsung kaget dan mendekat.
"Ada apa sayang?" Cemas jaemin.
"Perutnya sakit jaem." Ucap Haechan.
"Kau tenang sayang. Tenanglah." Ucap jaemin sembari menenangkan renjun.
"Sakit nana. Perutku sangat sakit.' Ucap renjun.
"Sabar sayang. Kau harus tenang, kita juga tidak mungkin meninggalkan Haechan." Ucap jaemin sembari mengelus perut rata suami mungilnya itu.
"Tidak masalah jaemin. Kau harus pergi membawa renjun ke rumah sakit sekarang." Ucap Haechan.
"Baiklah. Kau tidak masalah bukan?" Ucap jaemin.
"Hmm." Angguk Haechan. Dan jaeminpun langsung menggendong renjun yang telah jatuh pingsan dan membawanya ke rumah sakit segera.
Tak lama setelah kepergian jaemren, Haechan hanya duduk diam di lantai dengan airmata yang terus mengalir dan pandangan mata yang kosong saat ini. Tidak lama setelah itu, jeno langsung masuk dan mendekat pada haechan yang terlihat sangat sedih sekali dan mendekat.
"Haechan-ssi?" Ucap jeno dan Haechan hanya menatap jeno dengan ekspresi kacaunya. Jeno lantas berjongkok, dan diapun langsung membawa Haechan kedalam pelukannya.
"Tenanglah Haechan. Aku tau kakak sepupuku sangat jahat padamu. Menangislah. Setelahnya kau harus melupakan sih brengsek itu. Dia tidak pantas mendapatkan airmata mu sama sekali. Mengerti Haechan?" Ucap jeno sembari mengelus kepala Haechan. Haechan yang mendengar hanya menangis dalam pelukan jeno dan melepaskan semuanya di dekapan hangat jeno. Dengan jeno yang senantiasa mengelus kepalanya dan memberikan kata-kata penenang untuknya. Yang membuatnya sangat nyaman sekali, walaupun hatinya sakit. Tapi, ntah kenapa sakitnya setidaknya lebih berkurang, apa mungkin perasaannya pada suaminya itu telah menghilang? Atau perasaan apa sekarang ini?
See you soon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔
Hayran Kurguupdate? tak menentu. Hanya bercerita tentang kehidupan rumah tangga jaemin dan renjun. Mpreg! jaemren bxb boyslove homopobic