Haechan mematut dirinya didepan cermin, dia benar-benar tak menyangka kalau rumah tangganya akan berakhir seperti ini.
"Aku tak tau kalau semua yang kita bangun akan berakhir disini Hyung, kau benar-benar membuatku kecewa saat ini." Monolog Haechan.
Tok...tok...tok...
"Haechan, ini mommy. Sudah siap nak?"
"Iya mommy, aku akan segera keluar " Ucap Haechan lalu merapikan pakaiannya dan keluar setelah menenangkan diri selama 10 menit.
Di lantai bawah.
Haechan melihat kedua orangtuanya telah menunggu dan diapun mendekat sembari tersenyum kecil untuk menyembunyikan hatinya yang masih terluka saat ini.
"Sudah siap nak?"
"Hmm dad, lagian aku juga sudah siap untuk hidup bahagia."
"Hmm, mommy suka caramu menghadapi masalah nak. Mommy harap setelah perpisahanmu dengan Mark nantinya kau bisa lebih bahagia lagi."
"Hmm." Angguk haechan sembari tersenyum.
At. Mansion Na.
Renjun benar-benar merengek pada jaemin karena dia harus pergi ke persidangan Haechan. Lagian dia juga sudah berjanji. Lagian kandungannya tak akan kenapa-napa.
"Ayolah Nana."
"Tidak, bagaimana jika terjadi sesuatu pada calon baby Na."
"Aku janji tak akan terjadi sesuatu Nana. Aku sudah berjanji pada Haechan."
"Aku tak perduli."
"Nana ayolah. Aku mohon." Ucap renjun sembari beragyeo.
"Tidak Na Renjun. Sekali tidak tetap tidak."
"Nana ayolah, kalau tidak Nana ikut saja. Bagaimana? Aku mohon Nana." Ucap renjun mengeluarkan jurus agyeo andalannya dan senyuman dengan membentuk puppy eyesnya. Jaemin benar-benar menghembuskan nafas beratnya lalu diapun menganggukkan kepalanya.
"Yeaayy, makasih Nana." Senang Renjun lantas mengecup pipi suaminya itu.
"Tapi, kau tak boleh pecicilan, kau juga tak boleh kelelahan. Jika lelah dan terlalu lama kita pulang. Oke?"
"Hmm." Angguk renjun semangat lalu diapun berlari kedalam kamar mereka membuat jaemin menggelengkan kepalanya karena semenjak kehamilan renjun, dia jadi tak mau ditolak dalam hal apapun sama sekali.
At. Apartemen markwoo.
Mark mematut dirinya didepan cermin didalam kamarnya dan Jung woo.
"Kau sudah melakukan hal yang benar Mark, percuma saja kalau tetap betsama tanpa adanya anak." monolog Mark tanpa mengetahui kalau Jung woo berada di balik pintu kamar mereka dan mendengar semuanya.
"Maaf Mark, sepertinya aku menjadi orang yang sangat jahat sekarang. Aku tak akan bersama denganmu. Aku akan pergi agar kau tak berkelahi dengan keluargamu, karena memang kehadiranku dan calon anak kita ini bukanlah keinginan keluargamu." Batin Jung woo.
Tok...tok...tok...
"Mark, sarapan sudah siap."
"Iya sayang aku datang." Ucap Mark lalu merapikan sedikit pakaiannya dan keluar dari kamar apartemen itu lalu menuju meja makan.
Meja makan.
Mark tersenyum melihat Jung woo begitu pula dengan Jung woo, lalu markpun mengecup kening Jung woo dan duduk dihadapannya untuk sarapan.
"Makananmu sangat lezat."
"Makasih Mark."
"Kapan kita akan mengecek keadaan calon anak kita?"
"Masih ada waktu seminggu lagi Mark."
"Baguslah. Aku tak sabar ingin melihat kelahirannya kedunia dan menjadi seorang ayah."
"Hmm." Angguk Jung woo.
"Tapi sayang, kau yakin tak ingin ikut aku ke pengadilan?"
"Tidak Mark,aku bisa sangat lelah karena kehamilanku juga sudah besar."
"Baiklah, tapi jika terjadi sesuatu maka segera hubungi aku. Mengerti?"
"Hmm." Angguk Jung woo tersenyum.
Setelah kepergian Mark, Jung woo lantas membersihkan bekas sarapan mereka berdua lalu diapun masuk kedalam kamarnya dan Mark sembari mengeluarkan koper dimana dia sudah menyiapkan semua pakaiannya juga kebutuhan lainnya. Dia bahkan sudah menyiapkan paspor miliknya.
"Maaf Mark, tapi ini demi kebaikan kita. Maaf juga karena aku membawa anak kita bersama karena aku tak mau anak ini dibenci semua orang terutama keluargamu." Ucap Jung woo lalu diapun meninggalkan note yang diimpit dengan ponselnya lalu pergi begitu saja membawa kopernya menuju bandara dengan meneteskan airmata.
At. Pengadilan.
Baekyeon dan haechan sampai dan melihat jaemren yang datang juga jeno.
"Njun?" Renjun lantas memeluk sahabatnya itu.
"Kau tau Chan, aku ingin menepati janjiku padamu. Jadi, aku akan menemanimu untuk sidang."
"Makasih njun." Ucap Haechan membalas pelukan renjun lalu diapun melepaskannya.
"Kau kemari apa untuk menemani mark Hyung, jeno-ssi?"
"Bukan, aku kemari karena aku berada di pihak mu dan aku ingin menemanimu." Ucap jeno dan Haechan hanya diam tak menanggapi.
"Paman bibi." Ucap jaemin menyapa baekyeon.
"Makasih karena sudah datang untuk menemani anakku. Terutama kau jeno."
"Tak perlu berterimakasih Paman, lagian aku tak akan berpihak pada orang yang jelas-jelas salah sejak awal."
"Hmm." Angguk baehyun. Lalu merekapun melihat kedatangan Mark debgan wajah datar lalu masuk keruang persidangan.
Satu jam kemudian, persidangan selesai dan keduanya resmi berpisah secara negara lalu merekapun keluar bahkan Mark langsung pergi begitu saja.
"Aku sedang menahan diri untuk menghajarnya. Untungnya dia segera pergi, kalau tidak maka aku bisa menghabisi nya." Ucap jeno.
"Tenanglah jeno." Ucap jaemin mengelus bahu sahabatnya itu. Sedangkan Haechan merasa semuanya jadi lebih baik juga lebih ringan.
"Bagaimana perasaanmu sekarang Haechan?"
"Aku sudah merasa lebih baik njun. Makasih karena sudah berada di sisiku." Ucap Haechan tersenyum dan renjun yang menganggukkan kepalanya.
"Oh iya njun, aku akan pergi ke Chicago setelah ini. Aku berniat untuk tinggal sementara disana dan menenangkan diri."
"Aku mengerti, kau bisa melakukan apapun asal kau bahagia." Ucap renjun tersenyum.
"Hmm."
"Jangan lupa terus menghubungi aku. Oke?"
"Hmm."
"Kapan kau berangkat Haechan?" Ucap jeno sedikit kaget.
"Hari ini, pesawat sore. Ada apa?"
"Bisa kita bertemu di bandara sebelum kau pergi."
"Hmm, baiklah." Ucap Haechan mengerti.
"Aku akan ikut mengantarmu nanti Haechan." Ucap renjun.
"Tidak bisa sayang. Aku tak mau kau kelelahan. Ini sudah waktunya kau istirahat" Ucap jaemin dan itu membuat renjun mempoutkan bibirnya kesal.
"Aku mau mengantarkannya Nana."
"Tidak."
"Sudahlah injunie, jaemin benar kau harus menjaga calon baby kalian. Jadi, tak petlu mengantarku mengerti?"
"Hmm." Angguk renjun masih dengan mempoutkan bibirnya membuat Haechan tersenyum gemas karena beruntung memiliki sahabat seperti renjun saat ini.
See you soon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔
Fanficupdate? tak menentu. Hanya bercerita tentang kehidupan rumah tangga jaemin dan renjun. Mpreg! jaemren bxb boyslove homopobic