Setelah renjun memesan boneka moomin melalui ponsel jaemin diapun sekarang tengah memakan buah stroberi sembari duduk di pangkuan jaemin dan mereka sekarang telah berada di rooftop mansion yang sudah di rubah jaemin menjadi lebih nyaman. Bahkan diberikan kaca agar mereka tidak kehujanan, kedinginan ataupun kepanasan. Benar-benar sangat nyaman sekali.
"Sayang? Hari ini kita sudah buat janji loh sama dokter kandungan pilihan mommy dan Mama." Ucap jaemin.
"Hmm aku tau. Tapi, masih lama kan Nana?" Ucap renjun dengan tatapan polosnya.
"Hmm. Masih lama." Ucap jaemin tersenyum sembari mengecup pipi chubby suaminya itu.
"Buahnya sangat lezat Nana. Nana mau?" Ucap renjun mendekatkan satu buah stroberi ke bibir jaemin. Tapi, jaemin menggeleng karena mau bagaimanapun dia tidak suka dengan buah stroberi dan berbagai macam yang bersangkutan dengan buah itu.
"Nana tidak mau ya?" Ucap renjun dengan wajah cemberut nya dan berlinangan airmata. Mau tidak mau jaemin langsung memakannya dan sedetik kemudian renjunpun tersenyum senang.
"Enak kan Nana?" Ucap renjun tersenyum hingga puppy eyes menggemaskannya muncul. Dan jaemin terpaksa mengangguk dengan mempercepat kunyahannya agar buah itu segera habis dari mulutnya.
"Nana?"
"Ada apa sayang?"
"Aku mau ketemu Haechan. Apa setelah dari dokter kita bisa ke tempat Haechan?"
"Hmm oke. Apapun untukmu sayang." Ucap jaemin sembari mengelus kepala suaminya itu karena dia tengah menyandarkan kepalanya pada dada bidang jaemin.
"Makasih Nana. Nana aku juga ingin makan cup cake buatan mommy." Ucap renjun dan jaemin benar-benar kaget pasalnya setau dia irene sedang tidak ada di Korea.
"Yasudah nanti Nana akan coba hubungi mommy dan menanyakan apa mommy sudah pulang atau belum. Oke?" Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
At. Hospital.
Jaemren keluar dengan saling bergandengan tangan mesra membuat semua orang yang melihat iri pada pasangan yang telah setahun menikah tanpa ada rumor miring tentang keduanya sama sekali.
Tak lama setelah masuk kedalam rumah sakit, merekapun melihat nama ruangan dokter Kim Jong Dae, lalu memasukinya karena mommy jaemin dan mama renjun sudah membuat janji dan dokter itu berjanji akan selalu menangani renjun sampai dia melahirkan.
Ceklek.
"Oh. Renjun dan jaemin bukan?" Ucap dokter Kim itu dan keduanya mengangguk.
"Ayo renjun, ikut Paman. Kita periksa." Ucapnya lalu keduanya mengikuti karena jaemin benar-benar berubah jadi posesif setelah tau renjun hamil.
"Kamu tau? Paman sudah lama bersahabat dengan babamu juga Daddy mu. Saat kau berumur 5 tahun Paman sudah tau kalau kau itu istimewa. Makanya paman tidak terlalu kaget. Tapi, kamu harus ingat untuk lebih banyak istirahat karena kandungan pria lebih lemah dari wanita. Kamu juga jaga dengan baik suami mungil kamu ini." Ucap dokter Kim.
"Pasti dok." Ucap jaemin. Lalu Jong Dae pun selesai memeriksa dan menuliskan beberapa resep vitamin dan jadwal pengecekan ulangnya.
"Ini vitaminnya langsung ditebus ya? Kalau ada apa-apa langsung hubungi Paman. Ini kartu nama Paman." Ucap Jong Dae.
"Makasih Paman." Ucap keduanya.
"Sampaikan salam Paman pada orangtua kalian." Ucap Jong Dae tersenyum.
"Pasti Paman." Ucap renjun tersenyum lalu memeluk manja lengan suaminya itu.
Setelah menebus vitamin nya, jaemin benar-benar menepati janjinya untuk mengantar renjun bertemu dengan Haechan, sesampainya di boutique milik Haechan, merekapun berjalan keruangan Haechan tapi belum sampai mereka langsung dikagetkan dengan suara perkelahian Haechan dengan suaminya. Mark. Jaemin sudah tau ini, karena pasti Haechan sudah merasakan perbedaan sikap Mark padanya.
"Apa maksudmu Hyung?! Kau merasa menikah denganku tidak ada artinya begitu?!" Marah Haechan.
"Bukan begitu Haechan. Hanya saja aku sudah sangat bosan dengan pernikahan ini. Aku menginginkan seorang anak Haechan!" Ucap Mark.
"Tapi, kau tau aku bukan pria istimewa Mark Lee. Terserah padamu, kau ingin apa dariku hah?! Kau ingin kita berpisah?!"
"Ya, karena aku punya orang lain di belakangmu. Aku akan mengurus perceraian kita Haechan." Ucap Mark lalu keluar dari ruangan Haechan dan meninggalkan Haechan yang menangis. Saat Mark keluar dia kaget melihat jaemren.
"Kau keterlaluan Hyung." Datar jaemin tapi Mark tidak perduli dan pergi begitu saja. Renjun langsung masuk kedalam ruangan sahabatnya itu lalu memeluk Haechan yang menangis dan menenangkan nya.
"Haechan tenang lah. Kau tidak sendirian Haechan, dia tidak pantas mendapatkan air matamu." Ucap renjun sembari mengelus punggung sahabatnya itu.
"Aku tidak menyangka ren hikss... Kenapa Mark tega melakukan hal ini padaku hikss...."
"Tenang Haechan. Kau masih punya aku haechanie." Ucap renjun sedangkan jaemin mengejar Mark keluar boutique dan berhasil menahannya.
"Hyung! Aku tidak menyangkah kau akan seperti ini! Apa kau sadar apa yang kau lakukan ini?! Kau sudah empat tahun bersama dengan Haechan Hyung! Berpikirlah!" Teriak jaemin.
"Kau tidak tau apapun jaemin. Itu karena kau baru setahun menikah. Aku sudah muak jaemin, aku ingin seorang anak dan dia tidak bisa memberikannya. Lebih baik berpisah." Ucap Mark.
"Kau tau sedari awal jika menikah dengan sesama tidak akan menghasilkan apapun. Dan kau telah memutuskan. Apa menurutmu semua ini adil untuk Haechan?!"
"Aku tidak perduli. Jangan halangi aku lagi Na Jaemin." Ucap Mark lalu masuk kedalam mobilnya dan pergi begitu saja. Jaemin benar-benar dibuat kesal oleh Mark itu. Saat akan masuk dia melihat mobil jeno yang datang lalu melihat jeno keluar.
"Kenapa jaem? Kau sepertinya sangat marah?"
"Kakak sepupumu. Dia berpisah dengan Haechan karena hanya ingin seorang anak. Dan dia sudah memiliki orang lain dibelakang Haechan selama ini." Ucap jaemin.
"Lalu bagaimana keadaan haechan?" Cemas jeno.
"Dia tidak baik-baik saja jen." Ucap jaemin.
"Aku akan menghajar sih Mark sialan Lee itu." Ucap jeno lalu kembali masuk kedalam mobilnya tanpa bisa ditahan oleh jaemin. Tapi, biarlah. Siapa tau dengan begitu Mark bisa segera sadar dan meminta maaf pada Haechan.
See yoo soon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔
Fiksi Penggemarupdate? tak menentu. Hanya bercerita tentang kehidupan rumah tangga jaemin dan renjun. Mpreg! jaemren bxb boyslove homopobic